"Terimakasih untuk semua yang telah kalian berikan padaku"
Maudy Sheilla Putri
***
"Assalamualaikum cantik. Maaf gue baru datang. Soalnya tadi ada rapat OSIS." Ucap Juna.
"Oh iya, hari ini Lo ulang tahun. Lihat deh ruangan ini bagus banget, kemarin gue dan Al dekorasi ruangan ini. Semua orang yang Lo sayang udah di sini. Tante Widya bikin kue ulang tahun spesial buat Lo. Mereka lagi nunggu diluar, nunggu Lo bangun."
"Please bangun, Lo gak mau rayakan ulang tahun bareng gue?"
Juna kembali meneteskan air matanya lagi. Setetes air mata yang tulus, telah turun dan mengenai tangan Maudy. Saat Juna menghapus air mata nya, ia dapat melihat jelas bahwa tangan Maudy bergerak untuk pertama kalinya setelah tiga bulan.
Juna mengusap-usap matanya, ia ingin memastikan bahwa yang ia lihat tidak salah. Tak lama kemudian Maudy membuka matanya dan mengeluarkan setetes air mata seperti tiga bulan yang lalu sebelum ia koma. Juna langsung memanggil dokter untuk memeriksa kondisi Maudy. Semua yang hari ini hadir di rumah sakit karena ulang tahun Maudy ikut bahagia dan masuk ke dalam ruangan itu.
"Syukurlah, Maudy telah sadar dari koma. Dia hanya tidur lagi sebentar. Mungkin 30 menit lagi dia akan bangun. Nanti tolong panggil saya jika Maudy sudah bangun." Ucap dokter tersebut.
Semua sangat bahagia, ternyata usaha mereka mendekorasi ruangan ini tidak sia-sia karena Maudy sudah sadar dari koma.
Ternyata benar apa kata dokter tersebut, 30 menit kemudian Maudy membuka matanya perlahan. Juna lah orang pertama yang dilihat Maudy. Juna yang melihat Maudy telah sadar ia langsung memencet tombol diatas kasur Maudy. Tak lama kemudian dokter datang.
Setelah memeriksa kondisi Maudy, dokter dan perawat langsung melepaskan kabel-kabel yang berada di sekitar badan Maudy. Setelah itu Maudy ingin duduk, lalu dibantu oleh Juna.
"Aku sekarang dimana?" Tanya Maudy
"Sekarang kamu dirumah sakit nak."
"Rumah sakit?" Ucap Maudy heran tidak lama kemudian kepalanya merasa sakit.
"Maudy kamu nggak apa-apa kan?" Tanya mamanya.
"Nggak papa ma, cuma kepala Maudy sakit. Tapi kenapa bisa Maudy di rumah sakit?"
"Sudahlah, sekarang kamu istirahat dulu ya? Nanti mama jelaskan."
Saat Maudy ingin mencoba menggerakkan kakinya. Ia merasa terkejut karena kaki seperti mati rasa.
"Ma, kaki ku kok nggak bisa digerakkan." Keluh Maudy.
Dokter langsung memeriksa kaki Maudy dengan cara mengetuk kaki Maudy kemudian menanyai Maudy merasa sakit atau tidak. Ternyata Maudy tidak merasa sakit. Kemudian dokter memberikan kabar kalau Maudy juga mengalami lumpuh. Seketika Maudy langsung menangis, ia pun juga tidak tahu apa alasan kaki nya lumpuh. Semua pun ikut sedih tetapi tidak mau memperlihatkan.
"Dy, hari ini ulang tahun Lo." Ucap Juna.
"Oh ya? Bukan nya masih empat bulan lagi?" Tanya Maudy sambil mengusap air matanya.
"Nggak, tapi hari ini. Kemarin Lo tidur nya lama dan nyenyak banget. Jadi karena itu Lo lupa." Jelas Kiara.
"Ya udah, sekarang tiup lilinnya ya?" Rayu Kayla.
"Iya." Balas Maudy lalu menutup mata untuk berdoa kemudian meniup lilinnya.
"Ma, aku mau pulang."
"Kata dokter kamu besok baru boleh pulang."
"Yah, kok gitu sih."
"Sabarlah dy, lo mau sembuh sepenuhnya gak?" Tanya Keana dengan nada sedikit menggoda.
"Iya lah." Jawab Maudy.
"Ya udah sabar dulu. Gue janji deh besok nggak liat oppa Korea, pas Lo pulang." Ucap Aurel dengan nada lesu.
"Oke deh, gue sabar dulu." Balas Maudy.
Malamnya Juna, Agris, Al, dan yang lainnya mendekorasi kamar Maudy untuk menyambut kepulangan Maudy dari rumah sakit. Kamar Maudy dihias dengan warna serba ungu dan putih. Sementara itu Maudy dirumahnya sakit ditemani oleh Feliza dan MacBook kesayangan Maudy.
***
Besok siangnya Maudy sudah di perbolehkan pulang dari rumah sakit, karena kakinya lumpuh ia harus menggunakan kursi roda. Maudy sempat sedih karena ia pulang tidak ditemani oleh Juna dan kawan-kawan nya.
Setelah sampai rumah, Widya mengikat kedua mata Maudy lalu mendorongnya ke arah bawah tangga lalu meninggalkan nya.
"Ma." Panggil Maudy, tapi tidak seorang pun menjawab panggilan Maudy. Ia sempat takut karena ia tidak suka gelap.
Saat ia ingin memanggil mama nya lagi, tiba-tiba saja ia digendong oleh seseorang. Karena terkejut dan tidak tau siapa orang itu ia langsung berteriak minta tolong dan memukuli orang itu agar ia bisa lepas dari gendongan orang itu.
Karena tangan dan mulut nya capek ia hanya pasrah dan diam. Sampai akhirnya terdengar suara pintu terbuka dan ia diturunkan kemudian kembali duduk di kursi. Setelah itu penutup matanya dibuka. Pemandangan indah lah yang ia saksikan di depannya. Kamarnya penuh dengan barang serba warna ungu dan putih. Ia sangat kagum melihat ada tulisan "Sweet Seventeen Maudy." Dengan lampu menyala berwarna ungu.
Kemudian ia menoleh kebelakang, ternyata dibelakangnya ada Juna dan mama papanya serta teman-teman dekatnya. Seketika ia terharu lalu meneteskan air mata. Tapi tak sampai air mata nya jatuh ke pipinya sudah dihapus oleh Juna. Juna melempar senyum sambil mengacak rambutnya Maudy.
Walaupun kaki nya lumpuh dan ia sangat bersedih tapi orang yang ia sayangi selalu mendukungnya. Setelah itu mereka semua masuk kedalam kamar Maudy lalu merayakan ulang tahun nya dengan sederhana tapi sangat berarti.
💖💖💖
Halo guys, author balik lagi. Maaf baru sempat update karena akhir-akhir ini author sibuk dengan tugas sekolah.
Akhirnya Maudy sadar dari koma. Siapa yang happy? Paling cuma author sendiri, hiks...hiks...hiks.
Yang juga happy komen ya? Thank you 😘.
Author selalu menunggu vote dan komen dari kalian.
Sampai ketemu di next chapter ✋
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT RAIN (Selesai)
Teen FictionHighest Rank #279 In teen fiction (25-04-2018) Kehidupan seorang gadis biasa yang penuh dengan cobaan yang bertubi-tubi. Suatu hari Ada satu kejadian yang membuat ia membenci Hujan. Suatu saat ia bertemu dengan pria tampan nan rupawan Tetapi sikap...