34~CAHAYA

2.3K 135 38
                                    

"Kamu bagaikan cahaya yang muncul dalam kegelapan di kehidupan ku"

Maudy Sheilla Putri

***

Malam ini Maudy menunggu telepon dari Juna. Kebetulan malam ini merupakan malam minggu. Maudy merasa cemas karena kemarin malam Juna tidak jadi menelponnya.

Sebenarnya Maudy ingin menelpon Juna duluan, tapi ia takut akan mengganggunya. Apalagi hari ini mereka berdua belum bertemu, karena siswa-siswi kelas 10 dan 11 diliburkan. Sementara kelas 12 tetap masuk, karena ada arahan.

Maudy semakin cemas karena ia teringat bahwa seminggu kedepan kelas 10 dan 11 libur karena ada kegiatan Ujian Nasional. Maudy terus memegang Handphone nya, karena ia sudah merasa sangat mengantuk akhirnya ketiduran. 

***

Keesokan harinya, Maudy bangun tidur karena mendengar suara adzan subuh. Tetapi sayangnya ia tidak bisa melaksanakan karena sedang berhalangan.

Ketika membuka mata, ia langsung teringat bahwa kemarin ia menunggu telfon dari Juna. Saat ia mengecek handphone, ia mendapat banyak pesan dari Juna. Dalam pesan itu, Juna menanyai kabar Maudy dan lain sebagainya. Juna juga mengabari, bahwa untuk beberapa hari kedepan ia tidak bisa untuk sering menghubungi Maudy. Walaupun begitu Maudy cukup lega karena sudah mengabarinya.

Ia pun tetap duduk di atas tempat tidurnya, karena ia tidak mampu pindah ke kursi roda sendiri. Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya mamanya tercinta datang dan membantu Maudy pindah ke kursi roda.

Setelah pindah ke kursi roda, Maudy segera menuju lemari pakaian lalu ke kamar mandi tentunya dengan bantuan mamanya lagi.

Setengah jam kemudian Maudy telah selesai mandi dan berpakaian. Maudy dan mamanya langsung menuju meja makan, tidak lupa Maudy membawa handphone beserta tas kecilnya karena setelah sarapan ia akan check up ke dokter dan melaksanakan terapi pada kaki nya.

Setelah selesai sarapan, keluarga kecil itupun langsung menuju rumah sakit. Mereka berangkat lebih pagi karena jalanan pasti sangat macet apalagi ini hari minggu. Sekitar dua jam kemudian Maudy dan orang tuanya telah sampai di salah satu rumah sakit di kota Jakarta.

Karena sudah membuat janji dengan sang dokter, mereka langsung menuju ruangan dokter tersebut. Maudy menjalani pemeriksaan. Maudy dan orangtua nya sangat bahagia karena kaki Maudy sudah bisa merasakan jika di goyang-goyangkan.

Setelah itu Maudy pindah ke ruangan untuk melatih kakinya agar bisa berjalan seperti sediakala. Maudy menjalani terapi itu dengan pendamping saat menjalani terapi tersebut. Saat ia perlahan-lahan menapakkan kakinya. Dia mulai berdiri perlahan-lahan dan saat ia bisa berdiri, kaki nya bergetar.

Ia hampir saja terjatuh untung Juna berada di belakang nya. Saat Maudy melihat ke belakang, ternyata Juna yang menolong nya.

"Loh, kamu kok bisa disini?"

Juna pun membantu Maudy berdiri, lalu perlahan-lahan membuat Maudy berjalan sedikit demi sedikit sambil mengajaknya mengobrol.

"Tadi pas belajar, aku baru ingat kalau hari ini kamu waktunya check up dan terapi." Balas Juna

"Makasih udah mau kesini."

"Kamu kangen ya sama aku?" Tanya Juna

"Ih apaan sih."

"Jujur aja deh." Balas Juna

Maudy pun mengangguk pelan-pelan.

"Kamu semangat terapi dan latihan jalannya ya?"

"Pasti aku semangat apalagi ada kamu." Balas Maudy

"Cie yang sekarang suka gombal."

"Aku gombal Juna."

Mereka berdua terus mengobrol dan Juna perlahan-lahan melepaskan pegangannya. Tidak Maudy sadari ia bisa berdiri sendiri.

"Dy, coba deh kamu lihat aku."

"Loh, kok kamu lepasin aku sih?"

"Jangan ngomel dulu, tuh liat  ke bawah." Balas Juna

Maudy pun langsung melihat ke bawah. Ia pun mendapati dirinya berdiri sendiri dan perlahan-lahan mencoba untuk berjalan sendiri.

"Aku udah bisa jalan sendiri." Teriaknya

Papa dan Mamanya yang mendengar suara teriakan Maudy langsung masuk ke dalam ruangan terapi.

Papa dan Mamanya terkejut melihat putri semata wayangnya sudah bisa berjalan kembali setelah menjalani beberapa kali terapi.

"Ma pa, Maudy udah bisa jalan lagi."

Mama dan papa Maudy langsung menuju tempat Maudy lalu memeluknya. Juna tersenyum kecil melihat keluarga kecil itu bahagia.

Papanya Maudy pun mengajak Juna untuk berpelukan bersama karena Juna juga Maudy dapat segera berjalan kembali.

Setelah itu mereka segera memanggil dokter tadi, lalu Maudy kembali diperiksa. Setelah diperiksa dan diberi vitamin, keluarga kecil itu pun segera pulang.

"Om, tante, Juna mau pulang dulu ya? Karena mau lanjut belajar." Pamit Juna

"Iya, Jun. Semoga ujian kamu dilancarkan sama Allah." Balas Mama Maudy

"Amiin." Balas Juna

Juna segera bersalaman lalu pergi dari rumah sakit. Tidak lama kemudian Maudy dan orangtua nya pun segera pulang ke rumahnya.

***

Halo guys, author balik lagi

Chapter kali ini emang pendek, tapi bawa kebar gembira kan?

Sekian dulu dari author, jangan lupa votment nya

See you next chapter

PERFECT RAIN (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang