Chapter 18

748 53 11
                                    

KEVIN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KEVIN

ANIND

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ANIND

***

"Gue...," Adrian menggantungkan kalimatnya. Ia seolah ingin membuat semua orang yang mendengarnya menjadi penasaran.

Kevin yang mendengar itu memutar bola matanya kesal. Bisakan Adrian langsung mengatakannya? Tidak perlu membuat semua orang penasaran dengan menggantungkan kalimatnya itu.

Gladys yang berhadapan muka dengan Adrian, menjadi bersemu. Wajahnya yang mulus serasa terbakar karena tatapan elang Adrian. Untuk menghindari mata itu, Gladys menunduk. Ia benar-benar kalah jika terus ditatap seperti itu oleh Adrian.

Sepertinya Adrian tidak mengizinkan Gladys untuk menghindari tatapan matanya. Adrian memegang dagu Gladys dengan tangan kirinya lalu memaksanya mendongak secara lembut. Jadilah Gladys kembali berhadapan muka dengan, Adrian-nya.

Kevin yang melihat adegan bak Drama Korea itu mengkembang kempiskan dadanya. Entah, ia seperti kesulitan bernapas karena adegan itu.

"A-apa?" dengan kata yang terputus-putus, Gladys bertanya.

Adrian tersenyum mendengar nada gugup Gladys. Senyumnya itu kembali membuat Gladys merasa tidak karuan dibuatnya.

Untuk sekian detik, Adrian tidak menjawab. Ia hanya terus memandangi wajah Gladys yang berada di hadapannya. Mungkin, ia rindu melihat wajah Gladys dari jarak sedekat itu.

"Gue...," lagi Adrian menggantung kalimatnya.

Adrian sama sekali tidak berniat melanjutkan kalimatnya tersebut. Ia malah menarik Gladys ke dalam pelukannya tanpa ada tanda-tanda ia akan melakukan hal itu sebelumnya.

Dan tentu saja Gladys terkejut.

Saking terkejutnya Gladys, matanya yang berwarna hitam itu hampir melompat dari tempatnya. Jantungnya yang sebesar kepalan tangannya sendiri, memompa darah dengan detakan yang dua kali lipat lebih cepat dari biasanya.

Tanpa bisa dikontrol, tangan Gladys melingkar di tubuh Adrian. Ia memeluknya. Memeluk dengan sangat erat.

Ya, Gladys juga memeluk Adrian.

DERANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang