B-3

20.1K 964 12
                                    

"Oh ya, nama lo siapa? Gue lupa belum kenalan" Ucap perempuan rambut sebahu itu ketika mereka sedang berjalan menuju kelasnya.

"Danita Faranisa, panggil aja Nita" Jawab Nita sambil tersenyum.

"Gue Azni Pratista"

"Gue Helena jenica Cantika Jelita Baika lucuka imutka, panggil aja Helen hehe" Sahut perempuan berkulit putih. Dari pertemuan yang baru sebentar saja, Nita sudah bisa menilai bahwa perempuan yang memiliki kulit putih ini orangnya heboh dan yang memiliki rambut sebahu orangnya kalem.

"Ngibul mulu, mbak"

"Tapi bener kan?" Kata Helen sambil mengedip-ngedipkan matanya beberapa kali kehadapan Azni.

"Bodo amat. Yu ah, Nit" Ajak Azni kepada Nita.

                                ***

"Lan, Lan, ada guru tuh" Kata Aldi sambil menepuk bahunya Bilan beberapa kali.

"Paling juga dihukum" Sahut Regan dengan nada kalemnya.

"Tinggal bilang aja kalo kita dari kelas sepuluh, ada keperluan, kan ada Bagas" Jawab Bilan dengan tenang.

Baru saja Aldi akan membuka mulutnya, suara menggelegar yang memanggil namanya mampu membuat ke tiga orang itu menutup telinganya sambil nyengir.

"O-ow kita ketauan, bakal dihukum, sama si dia. Aku tak rela. Tapi tak mengapa" Aldi malah bernyanyi di saat yang seperti ini dan membuat Regan mendengus kesal sambil mencubit perut Aldi dengan kencang.

"Anjeh, sakit mas"

"Sekarang kalian jelasin kenapa kalian ada disini?" Tanya Bu Ani dengan sinis.

"Ya karena kita disini" Jawab Aldi yang kelewat jujur sehingga mendapat pelototan gratis dari Bu Ani.

"Kita dari kelas sepuluh, Bu. Ada keperluan sama adik saya. Ibu tau kan yang namanya Bagas Argan Putra? Nah itu adik saya" Kata Bilan.

"Iya ibu tau. Ya sudah kalian masuk kelas"

"Makasih Ibu cantik. Yaudah kita ke kelas ya bu" Kata Bilan sambil menyalami tangan Bu Ani, juga diikuti dengan temannya.

"Daaahhhh ibu"kata Aldi sambil melambaikan tangannya dengan centil.

                                ***

Bilan menghela napas lega saat memasuki kelas belum ada guru yang mengajar. Tapi panggilan dari seseorang membuat Bilan membalikkan badannya. Perempuan itu tersenyum manis kepada Bilan.

"Heleh, masih pagi juga udah di apelin. Sana lo keluar, urusin dulu bebeb lo yang ribet itu" Kata Aldi dengan bicara ogah-ogahan.

Regan menepuk bahu perempuan itu sambil tersenyum sinis"Semoga cepet putus"

"Apaan sih? Rempong banget jadi cowok ngurusin hubungan orang lain" Kata peremuan itu dengan nada kesalnya.

"Backstreet aja bangga hoho" Sindir Aldi setelah itu ia memasuki kelasnya dan diikuti oleh Regan.

Bilan dan Githa memutuskan untuk mengobrol di luar kelas. Githa tidak mau diganggu oleh orang lain seperti tadi dan Bilan menyetujuinya. Laki-laki yang berada di samping Githa menyandarkan tubuhnya di tembok sambil melipat kedua tangannya.

"Gue cape diledekin mulu temen lo. Kenapa kita harus backstreet sih, Lan?"

"Jangan dengerin mereka, Gith. Mereka emang gitu mulutnya"

"Gue kangen sama lo, Lan"

"Hm, gue juga"

"Ko lo dingin bang-"

"Hei kalian. Masih pagi juga udah pacaran. Sana masuk kelas kalian masing-masing!" Teriak guru yang akan akan mengajar di kelas nya Bilan.

"Kita gak pacaran ko, ya kan, Gith?" Tanya Bilan sambil menoleh ke arah Githa.

"I-iya bu kita ga pacaran ko" Jawab Githa sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Cepet masuk kelas! Ngeles aja bisanya"

Githa langsung meninggalkan Bilan untuk ke kelasnya tanpa berpamitan kepada guru yang ada didepannya. Tidak punya sopan santun. Memang itu yang ada pada diri Githa sehingga banyak yang tak suka kepadanya. Ya walaupun ia memiliki parah yang cantik, tapi tetap saja, jika tidak memiliki akhlak yang baik pasti orang-orang tidak akan menyukainya.

Siapa tuh cewek cantik amat- batin bilan

"Kenapa kamu liat-liat? Dasar mata jelalatan!" Kata Bu Sofi sambil menjewer telinga kanan Bilan.

"A-aduh, lagian kan yang diliatin bukan Ibu. Ko ibu yang marah?"

"Bilan kenapa tuh, ko sampe dijewer gitu?" Tanya Helen dengan suara yang pelan saat melihat Bilan memasuki kelasnya.

"Udah gak aneh, Hel. Paling juga bikin onar lagi"

"Iya juga sih"

"Sekarang kamu duduk di bangku kamu. Ingat, kamu harus mencatat semua tugas-tugas kamu yang selama ini tidak dikerjakan"

"Kalo kuat, bu, hehe. Kan tugas saya yang belum dikerjain banyak, nanti jari-jari saya kriting bu, saya gak punya catokannya" Jawab Bilan asal sambil nyengir.

"Udah kamu jangan banyak alasan, awas aja kalo tidak dikerjakan. Terpaksa ibu panggil orang tua kamu"

"Iye-iye"

"Anak-anak sekarang kalian kedatangan murid baru, silahkan kamu perkenalkan diri di depan teman-teman kamu" Ucap Bu Sofi dengan lembut, Bilan yang ada di sampingnya mendengus kesal. Sangat berbeda jika berbicara dengannya, tak ada lembut-lembutnya.

"Kenalin nama aku Danita Faranisa, panggil aja Nita, aku pindahan dari sekolah Nusa Bangsa" Kata nita dilengkapi dengan senyuman tipisnya.

"Semoga kamu betah ya sekolah disini. Sekarang kamu duduk sama Bilan ya" Bu Sofi menatap Bilan dengan senyuman yang dipaksakan, Bilan yang melihatnya hanya menatap Bu Sofi dengan datar"Ayo Bilan ajak Nita nya duduk"

"Ya, bu. Dengan senang hati. Ayo Nita"

***

Jangan lupa vote, comment nya teman teman hehe.

BILAN [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang