B-29

8.6K 392 0
                                    

Pertandingan basket antara SMA Central dan SMA Cendana semakin sengit. Para penonton semakin dibuat tegang karena pertandingan belum juga usai sedari tadi. Yang semakin menambah para penonton semangat adalah, dari kedua tim basket yang sedang bertanding hampir semuanya terlihat mempesona dimata para siswi-siswi. Dan itu menambah semangat siswi untuk mendukung pertandingan ini.

Dibabak pertama SMA Central yang memimpin karena Bilan berhasil memasukkan bola ke dalam ring. Babak kedua, SMA Cendana menyusul poin Tim Basket SMA Central. Babak ketiga, SMA Central bisa mencetak poin lagi oleh Dika. Dan sekarang adalah babak keempat, babak terakhir yang akan menentukan siapa yang pantas menjadi juara.

Bilan terus mendrible bola basketnya. Mata para lawan sudah tidak sabar ingin merebut bola yang sedang Bilan mainkan. Tapi Bilan tidak memberi celah kepada lawan untuk merebut bola tersebut. Bilan sudah menggunakan beberapa teknik basket yang sudah ia pelajari. Dan terakhir ia sudah dekat dengan ring.

"SEMANGAT KAK BILAN!"

"BILAN LO HARUS MENANG!"

"BANGGAKAN BAPAK LAGI BILAN!"

"BANGGAKAN SEKOLAH INI!"

"FOKUS LAN FOKUS!"

"AYO KAK BILAN CEPET DONG!"

"SEMANGAT BILAN. LO PASTI BISA. TIM SEKOLAH KITA PASTI MENANG. KALO LO MENANG GUE JANJI, LO GUE JAJANIN SEPUASNYA. LO SUKA SATE YANG DI PINGGIR JALAN KAN? GUE BELIIN DEH SAMA MAS-MASNYA. SEMANGAT BILAAAAAAN!"

Bilan terkekeh pelan mendengar teriakan Nita. Tapi ia harus fokus lagi. Urusan Nita bisa nanti. Hampir saja lawan akan merebut bola, tapi untungnya Bilan tersadar kembali. Ia menggunakan teknik lay out untuk memasukkan bola kedalam ring.

"YEEEEEE. MASUK YEYEYE LALALALA. YEYEYEYE LALALA" Teriak Aldi sambil berjoget sesuka hatinya dan mendapatan toyoran gratis dari Regan.

Suara peliut terdengar dilapangan sekolah SMA Central. Bilan tersenyum lega karena bisa memenangkan pertandingan ini. Bilan dan teman-temannya saling berpelukan kecuali Dika. Ia sudah ngacir entah kemana. Padahal timnya sudah memenangkan pertandingan ini.

Bilan merasakan ada yang menepuk pundaknya ketika sedang berpelukan. Ia membalikkan badannya lalu tersenyum"Eh Bapak. Gimana? Bilan jagoan kan? Bilan menang lagi loh, Pak" Ucap Bilan membanggakan dirinya.

Pak Budi tertawa mendengar ucapan Bilan. Ia kembali menepuk pundak Bilan sambil tersenyum"Bapak bangga sama kamu, Bilan. Kamu selalu memenangkan pertandingan basket. Tapi kalo lebih bangga lagi, kamu menjadi anak rajin dan pintar"

Bilan mengangguk sambil tersenyum"Diusahain kok, Pak. Sekarang Bilan kalo di rumah suka belajar. Ngapalin rumus Matematika. Gak hebat gimana coba?"

"HAH?! LO SERIUS?! BELAJAR MATEMATIKA?! GUE GAK MIMPI KAN, LAN?! TABOK GUE DONG!" Teriak Aldi yang sudah berada di samping Bilan entah dari kapan anak konda datangnya.

PLAK

"Noh, gue tampar"

                                 ***

Bilan menghampiri Nita yang sedang membeli air mineral di kantin. Banyak siswi yang meneriaki, memanggil, memberi semangat kepada Bilan. Bilan yang tengil menanggapinya dengan tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya. Kadang juga ia tebar pesona. Seperti menyapa-nyapa adik kelas yang sedang di kantin.

"Kak Bilan selamat ya. Udah lama gak liat Kak Bilan tanding kaya gini. Sekalinya tanding, beuh, hati dedek nyes rasanya pengen jadi pacar Kak Bilan"

Bilan terkekeh pelan mendengar celetukan tersebut. Ia hanya memberi jempolnya sebagai jawaban. Bilan membalikkan badannya, dan untung saja ia tidak menabrak seseorang yang berada di hadapannya dengan wajah yang super datar.

BILAN [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang