B-31

7.5K 352 12
                                    

Hari ini Nita izin untuk tidak sekolah karena ada jadwal pemotretan. Awalnya, kedua orang tuanya melarang Nita untuk pemotretan karena lebih penting untuk sekolah. Tapi, Nita terus merayu untuk ikut pemotretan. Dan akhirnya, kedua orang tuanya pun mengizinkannya.

Nita keluar dari ruang kepala sekolah ketika sudah meminta izin, dan untungnya diizinkan. Mata Nita berbinar ketika melihat orang yang sedari tadi ia tunggu akhirnya datang. Dengan langkah cepat, Nita menghampiri Bilan yang sedang berjalan di koridor menuju kelasnya.

"Bilan!" Panggil Nita dengan suara yang cukup keras membuat siswa- siswi yang sedang berjalan disepanjang koridor sekolah memberhentikkan langkahnya, dan menoleh ke arah sumber suara. Tapi yang dipanggil belum juga merespon.

Nita berlari kecil untuk menghampiri Bilan karena dia tidak meresponnya juga. Nita menarik tangan Bilan, tapi Bilan menepisnya. Bilan membalikkan badannya dengan muka yang benar-benar datar, Nita saja sempat aneh.

"Apa?"

Nita mengangkat satu alisnya"Lo kenapa?"

Bukannya menjawab, Bilan malah memperhatikan Nita. Nita tidak menggunakan seragam sekolah, memangnya Nita mau kemana? Bilan memutuskan untuk memalingkan wajahnya tanpa menjawab pertanyaan Nita.

"Gue cuma mau minta maaf atas sikap mama dan kakak gue kemarin. Gue juga gak tau kenapa mereka sampe kaya gitu. Gue dilarang pacaran, tapi gue juga dilarang berteman sama laki-laki. Aneh" Tutur Nita sambil menundukkan kepalanya.

Nita mendongak ketika Bilan pergi meninggalkannya. Aneh. Satu kata yang sedang ada dipikiran Nita. Merasa ada yang tidak beres, Nita mengikuti Bilan lagi dari belakang. Ia sudah memanggil-manggil namanya tapi Bilan tidak menyaut bahkan membalikkan badannya saja tidak.

"Lo kenapa sih?!" Tanya Nita yang sudah berada dihadapan Bilan.

"Jawab pertanyaan yang kemarin" Jawab Bilan. Tapi, wajahnya masih saja datar.

Nita menghela nafas pelan"Oke, gue jawab" Jeda sejenak. Nita menghela napas lalu tersenyum tipis"Gue mau jadi pacar lo"

Bilan maju satu langkah untuk lebih dekat dengan Nita. Tatapannya sangat tajam, membuat Nita susah payah menelan salivanya"Lo cinta gue?"

Nita mengernyitkan dahi bingung"Ko lo nanya gitu?"

"Jawab!" Bentak Bilan.

Nita memejamkan matanya ketika Bilan membentaknya. Ia memberanikan diri untuk menatap Bilan. Sebelum menjawab Nita tersenyum dahulu"Kalo gue gak cinta sama lo, gue gak mungkin terima cinta lo. Lo aneh"

"Lo sayang sama gue?" Tanya Bilan lagi.

Nita mengangguk cepat"Iya"

"Lo suka gue?" Nita hanya menjawab dengan anggukan ketika Bilan bertanya lagi.

"Lo masih inget kesepakatan yang pernah lo buat?"

Nita mengangguk lagi"Inget. Dan gue yang kalah"

"Kalo gitu, lupain gue"

Nita semakin tidak mengerti dengan semua yang diucapkan oleh Bilan. Bingung, benar-benar bingung"Kenapa?"

"Lo mau tau alesannya?" Tanya Bilan. Nita mengangguk cepat.

"Yakin?" Nita mengangguk pelan. Tatapannya belum beralih dari satu objek yang sedari tadi ia pikirkan.

"Sebenernya, selama ini gue gak cinta sama lo. Anggap aja yang kemarin-kemarin itu cuma becanda. Lo gak masuk kriteria gue. Dan lo gak ada apa-apanya di mata gue. Gue cuma main-main sama lo aja. Lo terlalu polos, jadinya bego"

BILAN [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang