B-14

10K 460 1
                                    

Bilan terus memandangi Nita yang masih terbaring dengan mata tertutup. Ia terpaksa tidak mengikuti pelajaran karena di UKS tidak ada anak PMR. Namun, bagi Bilan ini tidak terpaksa melainkan kesempatan. Pelajaran pertama membuatnya malas. Pagi-pagi sudah dikasih sarapan hitung-menghitung.

Sebenarnya Bilan bingung melihat Nita tiba-tiba pingsan seperti tadi. Apakah Nita sedang sakit? Apakah belum sarapan? Apakah Nita tidak tidur semaleman sampe-sampe tiba-tiba pingsan di sekolah? Ah masih banyak lagi apakah-apakah yang ditanyakan Bilan.

"Aduh" Bilan melihat Nita yang sedang mencoba duduk.

"Eh, lo udah bangun?"

"Menurut lo?"

"Lo kenapa tiba-tiba pingsan kaya tadi? Lo belum sarapan?"

Nita mengingat-ngingat kembali apakah tadi pagi ia sarapan atau tidak"Hehe, tadi gue gak sempet sarapan, Bil. Gue juga lupa kalo gue punya maag"

"Makannya sarapan dulu kalo mau sekolah. Lo sendiri kan yang nanggungnya. Makannya lo harus jaga kesehatan. Punya badan lemah, gak bisa ngurusin" Ucap Bilan kesal.

"Galak. Kalo gak mau bantuin yaudah sono ke kelas. Belajar yang bener, jangan diem disini dijadiin kesempatan buat gak belajar"

"Weh, ko tau sih?"

"Iya lah. Emang niatnya gitu kan? Lo pasti seneng kan diem di UKS kaya gini?"

"Lo dukun ya, ko tau semua sih?"

"Brisik lo. Udah sono ke kelas"

"Ogah" Bilan memalingkan wajahnya. Seketika ia teringat sesuatu" Eh, Nit"

"Hm"

"Lo tadi nyentuh wilayah gue lho. Berati lo kalah dong" Ucap Bilan sambil menggerlingkan matanya.

"Sejak kapan gue nyentuh wilayah lo?"

"Sejak tadi pas lo pingsan. Oke, mulai dari sekarang lo harus ikutin apa yang gue mau" Ujar Bilan dengan bangga.

"Eh enggak, enggak. Itu kan gue nya gak sadar. Curang lo"

Bilan menggeleng-gelengkan kepalanya"Dalam kesepakatan ini tidak ada aturan dalam keadaan sadar atau tidak. Lo udah kalah. Jadi lo harus ngejalanin hukuman gue mulai sekarang!"

"Gak, lo curang"

"Bodo amat. Yang penting gue menang"

Nita tidak habis pikir dengan Bilan. Ia terus menatap Bilan dengan tatapan sinis"Kenapa lo liat-liat gue? Baru nyadar gue ganteng?"

"Iya, saking gantengnya gue sampe gak mau berpaling. Muka lo terlalu mirip sama pantat ayam. Gue terpesona" Jawab Nita seenaknya.

"Bilang aja lo mau modus kan? Ngaku deh"

"Dih, najis"

Bilan tidak menyahut lagi. Kini giliran Bilan yang menatap sinis Nita"Kenapa lo? Lagi liatin apaan?" Tanya Nita

"Lagi liatin pantatnya kecoa. Sumpah cantik banget deh" Bilan mengatakan itu bercanda tapi entah kenapa ia merasa kata terakhirnya itu mengatakan tanpa sadar.

"Halah, bilang aja lo suka sama gue. Siapa sih yang gak suka Danita? Danita cantik, Danita baik hati, Danita pinter, Danita––"

"Danita anaknya kunti" Tambah Bilan cepat.

"Eh Kun, mau kemana?!" Tanya Bilan saat melihat Nita berjalan keluar dari UKS.

"Kelas!"

Bilan menyusul Nita yang sedang berjalan. Untung saja jalan Nita tidak terlalu cepat sehingga Bilan bisa mensejajarkannya"Ajak-ajak dong kalo ke kelas"

"Tumben mau ke kelas" Cibir Nita.

"Ya, biar lo ada temennya"

"Gue gam perlu temen kaya lo"

"Sama-sama, Dani. Sumpah gue terharu banget deh lo sampe bilang makasih gitu"

"Ga ada yang bilang makasih!"

"Iya sama-sama, gak usah teriak-teriak gitu dong, lo jadi mirip orang utan deh. Apa itu kakak lo?"

"Dih gila. Lo stres ya? Apa perlu gue anter lo ke rumah sakit jiwa?!"

"Gila karena lo gak papa kali ya?"

"Gendrowo Setan!" Ucap Nita lalu pergi meninggalkan Bilan yang masih tertawa terbahak-bahak karena berhasil membuat Nita marah.

"Gendrowo mah emang setan, Neng. Lo harus inget kalo lo kalah tantangan!"

"Iya gue kalah, puas lo?!"

"Makasih cantik!"

Mereka saling nyaut-menyaut, saling teriak-teriak di sepanjang koridor. Emang ya mereka kalo berdebat gam liat sikon. Gak tau malu. Iya itu mereka berdua.

                               ***
Eh kalian, ada yang mau ngomong nih

Eh maafin Bilan ya. Sumpah gue gedeg banget bisa kenal sama dia. Cuma baru berapa hari coba gue kenal sama Bilan udah bikin stres. Kalo kalian stres gak sama perilakunya Bilan? Woiya pasti dong, ya gak? - Danita Faranisa

Eh apaan sih Kunti. Udah urusin tuh rambut lo. Jangan ngehasut orang buat kesel ke gue. Kan gue sedih. Kalian terbihur kan sama aku si Bilan gwanteng? - Bilan Gabril

Bodo Bilan Bodo. Gue baru tau kalo ngomong bisa typo juga - Author

DIEM! - Bilan, Nita

Author diem. Yaudah mungkin itu gambaran mereka berdua kali ye. Yaudah jangan lupa di Vomment

BILAN [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang