B-25

8.5K 379 18
                                    

Sesudah kejadian tadi pagi, Bilan dan Nita bolos sekolah. Sekarang mereka berada di ramen yang terkenal di daerahnya. Baru pertama kali ini Nita bolos sekolah. Untung saja orang tua Nita sedang di luar kota jadi Nita tidak akan mendengar dakwah dari kedua orang tuanya.

"Kenapa lo mau gue ajak bolos?"

Sebelum Nita menjawab, Nita menekan es batu pada pipinya yang memar. Ia sedikit meringis karena sakit di pipinya terus saja terasa.

"Anak baru udah bolos aja" Cibir Bilan.

"Kalo gue tolak nanti lo marah. Dan lo akan mengatakan 'Inget, kalah' Ya kan?"

Bilan terkekeh pelan. Ia mengacak rambut Nita dengan gemas. Tapi ia juga merapikan rambut Nita seperti semula"Bilang aja mau modus bareng gue"

"Males modusin lo mah. Lagian gue lagi gak mood belajar gara-gara mak lampir"

Bilan menatap kedua mata Nita dengan lekat. Ia tersenyum ke arah Nita. Nita yang sedang mengobati pipinya berhenti sejenak melihat perubahan Bilan"Kenapa?"

"Setelah kejadian tadi, lo bakal jauhin gue?" Tanya Bilan.

Nita menggeleng pelan"Kenapa lo nanya gitu?"

Bilan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum"Gak papa. Gak mama"

Nita terkekeh pelan mendengar jawaban Bilan"Sebenernya gue kesel sih sama kejadian tadi. Tapi gue tau, mereka melakukan itu karena lo, karena mereka cinta lo, atau mungkin terobsesi sama lo. Kejadian tadi itu terjadi, ya karena salah gue. Gue nyesel bikin kesepakatan kaya gitu sama lo. Harusnya gue cari tau dulu tentang lo. Kalo gue tau di sekolah itu banyak yang fans sama lo, gue juga gak akan bikin kesepakatan kaya gitu.

"Foto-foto di instagram gue dipenuhi oleh cibiran fans lo. Gue dikatain ini lah, itu lah. Tapi gue terima, karna gue juga tau kalo idolanya ada yang deket-deket sama dia, apalagi cewek, mereka pasti kesel. Ya kan?" Lanjutnya.

"Iyalah. Kan gue ganteng. Lo nya aja sih yang kudet. Gue emang banyak fans nya kali dari dulu juga"

Nita mengibaskan tangannya"Udah lah lupain. Gue puyeng kalo ngurusin fans-fans lo. Bodo amat gue jadi bahan bullyan juga. Yang penting--"

"Yang penting sekarang lo harus jadi pacar gue" Potong Bilan dengan cepat.

Nita membelalakkan matanya. Bilan mengaduh sakit karena Nita menendang tulang keringnya. Padahal terhalang meja tapi Nita bisa melakukannya"Adoh, sialan. Ini sakit banget, njir. Jangan-jangan jenis kelamin lo masih diragukan" Kata Bilan sambil mengusap-ngusap kakinya yang sakit.

"Makannya jadi cowok jangan ngeselin. Cuma ditendang doang sakit, tapi kalo adu jotos gak sakit. Aneh" Cibir Nita.

"Itu mah beda dong, Nit. Lo melakukan KDPP tau ga?"

"Hah? KDPP?"

"Kekerasan Dalam Proses Pacaran. Gue laporin lo ke polisi. Mau?"

Nita memukul tangan Bilan"Bilan ih, gue marah ya sama lo. Jangan tanya gue. Mulai besok gue pindah bangku. Kesepakatan yang udah dibuat, lupain aja. Anggap aja kesepakatan itu gak pernah ada"

"Becanda doang, Nita"

Nita tidak menjawabnya

"Dan"

"Nita"

"Danita"

"Danita faranisa"

"Gue dikacangin. Dani gue bukan martabak yang dikacangin. Martabak masih mending dikacangin jadi martabak spesial. Lah gue?"

BILAN [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang