B-15

10.3K 475 2
                                    

Disinilah Bilan dan teman-temannya, duduk di depan kelas sambil tertawa bersama. Lain dengan Nita, ia ingin sekali membaca buku di perpustakaan. Tapi apa daya? Bilan melarangnya, dikarenakan Nita harus menuruti apa yang diinginkan oleh Bilan.

Kalo akhirnya Nita kalah. Ia tidak mungkin membuat kesepakatan seperti Ini. Padahal Bilan curang, Nita kan sedang tidak sadar menyentuh wilayah nya Bilan. Tapi Nita penasaran, apa saja yang diinginkan oleh Bilan.

"Eh Kun, yang gue omongin semalem lo bisa nemenin gak? Kalo lo masih sakit, gak papa deh, besok lagi aja"

"Cie perhatian" Goda Helen kepada Bilan.

"Eh, bentar-bentar" Jeda sejenak"Kun maksudnya? Semalem maksudnya? Nemenin maksudnya? Coba jelaskan!" Kata Aldi kepo.

"Kepo!" Jawab Bilan dan Nita barengan.

"Kompak ye" Sahut Regan.

"Gan, ada Tata tuh!" Aldi memberi tahu kepada Regan sambil menepuk pundaknya. Tata adalah kekasih Regan. Mereka baru jadian satu minggu yang lalu. Tata sedang berjalan menuju kantin. Apabila ke kantin pasti akan melewati kelas Bilan.

"Hai, Tata" Sapa Bilan, bukan Regan.

"Hai, kak" Jawab Tata dengan sopan sambil tersenyum. Lalu tersenyum kepada Regan dan melanjutkan lagi jalannya.

"Pacar gue cantik" Ucap Regan tanpa sadar.

"Alay lo" Sahut Aldi sambil menoyor kepala Regan.

"Gak papa alay yang penting punya pacar. Dari pada lo sama Helen PDKT mulu tapi gak jadi-jadi" Jawab Regan tak mau kalah.

"Eh siapa yang PDKT? So tau lo!" Kata Helen tak terima

"Jangan galak-galak gitu dong. Apa jangan-jangan lo pemain film GGS ya?"

"Apaan tuh?" Tanya Bilan

"Galak-galak sinting" Jawab Aldi lalu tertawa terbahak-bahak.

Aldi membuat wajah Helen merah padam. Helen mengambil minuman yang sedang dipegang oleh Bilan lalu melemparnya kepada Aldi.

"Anjir itu minuman gue!"

"Anjir. Sakit woy!" Aldi mengaduh kesakitan sambil mengusap-ngusap kepalanya.

"Rasain. Makannya jadi orang jangan rese!"

"Kalian berantem terus. Kenapa gak jadian aja?" Nita menggoda Helen dan Aldi dengan kedua alis yang dinaik turunkan.

"Najis!" Jawab Aldi dan Helen.

"Cie kompakan" Sahut Regan.

"Udah ah, balik lagi ke topik" Helen mengalihkan pembicaraan.

"Emang kita lagi ngomongin apaan?"

"Ngomongin lo sama Nita lah!"

"Ko gue?" Tanya Nita

"Yang tadi itu loh, yang Aldi nanya tapi belum dijawab sama kalian" Jawab Helen gemas.

"Oh yang itu. Ngapain harus dibahas?" Tanya Bilan.

"Ya harus lah!" Sahut Regan.

Bilan menoleh ke Nita yang sedang memainkan kuku tangannya"Dan"

"Hm"

"Jelasinnya sama lo dong" Pinta Bilan.

Nita mendongak"Ko gue? Sama lo aja kali ah, gue males jawab"

"Inget kalo lo udah kalah"

Nita berdecak pelan"Ish, iya. Yaudah kalian mau tanya apa? Gue jawab"

Aldi beranjak dari duduknya lalu berdiri di hadapan Nita. Ia melipatkan tangan di dadanya seperti ingin mengintrogasi atas kasus pembunuhan. Tatapannya begitu tajam membuat Nita meringis"Oke. Gue bakal tanya satu-satu. Maksudnya Kun apa?"

"Kunti"

"Maksudnya Kunti?" Tanya Helen yang ikut penasaran.

Nita menoleh ke arah Bilan. Bukannya bantuin Nita yang sedang diintrogasi ia malah sibuk menyapa adik kelas yang sedang lewat. Nita berdecak kesal. Ingin rasanya Nita membawa Bilan pulang ke rumah terus di sekap di kamar mandi biar mati sekalian.

"Gak tau tuh tanya aja sama Bilan yang bikin panggilan kek gituan" Jawab Nita sambil menunjuk Bilan menggunakan dagunya.

"Oke, Bilan nanti lagi. Biar dia genit dulu sama dedek gemesh. Pertanyaan selanjutnya, semalem maksudnya apa? Jelaskan secara detail"

"Kalo satu pertanyaan sepuluh ribu gue bakal jawab"

"Mintanya ke Bilan aja Nit" Sahut Regan.

Merasa ada yang menyebut namanya, Bilan menoleh ke Nita"Lo minta apa, Nit?"

"Minta lo yang jawab pertanyaan dari Aldi!" Sinis Nita.

"Galak bener neng. Kalo abang berpaling dari neng, baru tau rasa loh"

"Bodo amat! Sana sama dedek-dedek gemesh, gue gak peduli"

Bilan menyentil pelan bibil Nita dan membuat Nita semakin kesal"BILAAAAAAAAAN"

Baik Bilan, Regan, Aldi, dan Helen menutup telinganya karena mendengar teriakan Nita.

"Eh Aldi itu kuping gue. Kenapa lo yang nutupin?!" Kata Helen sambil mencoba menepis tangan Aldi.

Aldi melepaskan tangannya dari telinga Helen"Iya-iya maaf. Abisnya telinga manusia pada sama jadi gak bisa bedain mana telinga lo mana telinga gue"

"Bodo Aldi bodo" Sungut Regan.

"Lo yang bodo!"

                               ***

Sesudah memesan bakso, Bilan dan Nita duduk di meja yang tak jauh dari gerobak baksonya. Kantin sudah lumayan sepi karena istirahat sudah berlanjut lama, mungkin sebentar lagi juga bel masuk.

"Bentar ya, Dan" Ucap Bilan sambil beranjak dari duduknya

"Mau kemana?"

"Beli minum"

Nita hanya menjawab dengan mulut berbentuk 'O'

"Ko gak pedes ya?"Gumam Nita

Nita menoleh ke Pa Edi"Pak minta sambelnya lagi dong. Ko gak ada di meja?"

"Oh iya neng, bapak lupa nyimpen. Tunggu sebentar ya" Jawab Pak Edi.

Nita mengeluarkan ponselnya sambil menunggu sambal"Dilelang anak umur lima tahun" Gumam Nita sambil membaca info di instagram.

"Lah masa anak dilelang kaya barang aja"

"Nih neng, sambelnya"

Nita hanya mengulurkan tangannya untuk mengambil sambal itu tapi matanya tetap masih fokus membaca info tadi.

Eh ko ngasih sambel aja harus megang tangan? Eh bentar, ko suara bapak tadi beda ya? -batin Nita

Nita mendongak karena penasaran. Betapa kagetnya Nita melihat makhluk astral. Nita menepis tangan yang memegang tangannya tadi"Eh jangan modus. Kalo mau ngasih sambel gak usah pake megang tangan juga bisa kali. Lagian sejak kapan lo jadi Abang Tukang Bakso?!"

"Gue sih cuma mau buktiin aja kalo lo bukan kunti. Kan biasanya kunti nembus, tapi lo enggak. Berati lo bukan kunti" Jawab Bilan sambil duduk di depan Nita.

"Kalo mau modus ya modus aja. Jangan pura-pura jadi tukang bakso. Udah ketauan bilangnya ngetes doang takutnya Kunti!"

"Kalo galak gitu jadi makin cantik deh" Goda Bilan sambil mengedipkan matanya.

"Abang Tukang Bakso Modus!" Kesal Nita.

"Saya gak modus neng"Sahut Pak Edi.

Nita menghentakkan kakinya beberapa kali karena kesal. Sedangkan Bilan malah tertawa terbahak-bahak.

***

Kerjaannya modus mulu si Bilan.Yang di modusinnya nolak Mulu.Nita,Bilannya buat aku ajalah kalo kamu ga mau.Yah boleh yah?

Jangan lupa di Vomment

BILAN [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang