B-39

7.1K 367 7
                                    

"Kak, aku mau turun disini aja"

Dika melirik Nita, lalu melihat lagi ke depan karena ia sedang menyetir"Ko disini? Tempat pemotretannya masih jauh kan?"

"Aku mau turun disini kak! Apa susahnya sih?!" Nita jadi kesal sendiri. Sampai-sampai ia tidak bisa mengontrol emosi.

"Tapi nyokap lo udah titipin lo ke gue. Kalo lo ada apa-apa, gue mau ngomong apa sama nyokap lo?"

Nita mendengus kesal"Gue bukan bocah yang dititip-titipin karena takut ada apa-apa selagi gak ada orang tuanya. Gue udah gede. Bisa jaga diri"

"Engg-"

"Berhenti, atau gue loncat?!"

                                 ***

Orang-orang sudah berhamburan untuk menyerbu hidangan yang sudah disediakan. Acara ulang tahun pernikahan orang tua kandung Bilan berlangsung lancar. Sudah satu jam yang lalu mereka berdoa, menonton hiburan, dan masih banyak lagi. Dan sekarang mereka sedang mencicipi hidangan yang sudah disediakan, ada juga yang bergosip yang tak lain adalah ibu-ibu termasuk ibu kandung Bilan yang sudah berada disana.

Sedari tadi banyak yang menanyakan, siapakah anak itu? Yang dimaksud adalah Bilan. Ibu kandung Bilan menjawab 'Itu anak saya'. Tapi banyak juga yang tidak mempercayainya. Bilan juga tidak mempermasalahkan orang-orang yang tidak mempercayainya. Yang penting, Bilan sudah hadir di acara ulang tahun pernikahan orang tua kandungnya. Ini juga pertama kalinya Bilan bisa merayakan atau melepas rindu bersama mereka.

Bilan berjalan ke luar rumah. Ia melihat Bryan sedang duduk di kursi putih, tepatnya di halaman rumah. Bilan menghampiri Bryan dan ikut duduk di sampingnya.

Bryan melirik Bilan lalu melihat lagi ke depan"Ko gak di dalem?"

"Harusnya gue yang nanya gitu ke lo, ko lo gak di dalem?" Tanya Bilan.

"Gak ada yang rame, kayanya cuma ibu-ibu aja yang rame" Jawab Bryan seenaknya.

Bilan terkekeh pelan"Kenapa gak ikutan aja? Biar lo tau apa yang digosipin mereka"

Bryan mendengus kesal"Ya kali" Jeda sejenak"Gimana kalo gue sama lo aja gosipnya?"

Bilan tertawa pelan"Ayo dah. Mau gosip apaan?"

"Lo punya pacar?" Tanya Bryan yang sudah menatap Bilan.

Bilan menaikkan satu alisnya"Lo homo ya? Dari awal ketemu, lo nanya itu mulu"

Bryan menjitak kepala Bilan"Eh, gila aja gue homo. Gue cuma bingung mau nanya apa sama lo"

Bilan mengusap kepalanya yang dijitak oleh Bryan"Yaudah, lo tinggal jelasin aja tentang nenek lo itu"

Bryan menaikkan satu alisnya"Lo suka?"

Bilan mendengus kesal"Serah lo!"

Bryan terkekeh pelan"Iya, iya. Gimana ya ceritanya? Bingung gue. Gini aja deh, gue jelasin intinya aja"

"Gue emang gak dibuang ke panti, tapi gue dititipin ke kakaknya mama. Nenek gak suka sama anak cowok, karena dia ditinggalin sama papa kandungnya saat nenek masih bayi, dan ketika menikah, nenek ditinggalin sama suaminya saat nenek mengandung anak pertamanya. Jadi, gue juga gak sepenuhnya salahin nenek. Gue juga gak bisa benci sama dia" Lanjutnya.

Bilan mengangguk mengerti"Terus, sekarang nenek dimana?"

"Dia udah meninggal satu tahun lalu. Dan saat nenek meninggal, barulah gue diambil lagi buat tinggal sama orang tua kandung" Jawab Bryan.

Bilan menepuk bahu Bryan"Makasih, bro penjelasannya. Tapi sorry, gue harus pergi dulu"

"Yaaah, lo udah punya pacar ya?"

BILAN [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang