B-28

7.9K 387 2
                                    

                             

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                             

Nita terus mencari cara untuk bisa keluar dari toilet yang dekat dengan gudang sekolah. Nita sempat putus asa karena ia berpikir bahwa jarang ada orang yang mengunjungi toilet ini.

Ia mengeluarkan ponsel dari tasnya. Dengan semangat ia menekan tombol power tapi ponselnya tidak kunjung menyala. Nita menghela napas kasar. Keringat dingin terus berkeluaran sehingga membasahi pelipisnya.

"Abis batre lagi" Nita menggigit bibir bawahnya"Gak ada yang lewat sini apa?"

Nita mengetuk-ngetuk kembali pintu toilet tersebut. Nita sudah kelelahan sedari tadi melakukan hal itu tapi tidak ada hasilnya"Tolongin gue dong. Woi, ada orang gak sih?! Plis tolongin gue. Bukain pintunya pak satpam, bu kantin, pak guru, bu guru, cowok ganteng, cewek cantik, tolongin guee! Gak papa deh kalo mbak kunti, mas pocong, dek yul mau bukain pintunya juga!"

Nita tidak mendengar suara apapun. Ia kembali mengetuk pintu toilet tersebut dengan lumayan keras"TOLONGIN GUE. SIAPAPUN YANG ADA DI LUAR, TOL-"

Tiba-tiba ada orang yang dengan sengaja menumpahkan satu ember berisi air ke dalam toilet yang ada Nita di dalamnya. Dan embernya pun dilempar ke dalam toilet begitu saja dengan sengaja, sehingga mengenai kepala Nita.

Nita mengusap-ngusap kepalanya yang sakit dengan tubuh yang menggigil"SIAPA SIH LO?! BUKANNYA BANTUIN MALAH NYIRAM! GAK PUNYA TANAMAN YA DI RUMAH?!"

"Gimana di dalem? Seru kan?"

                                  ***

Regan dan Aldi sibuk menerima hadiah-hadiah dari adik kelasnya untuk Bilan. Bahkan tangan Aldi dan Regan sudah penuh dengan hadiah yang diberikan oleh para siswi. Sudah lama mereka tidak melihat Bilan latihan basket, jadinya seperti ini. Sedangkan Bilan, Helen, dan Tata sibuk mencari tahu dimana keberadaanya Nita sekarang.

"Makasih ya" Ucap Regan kepada siswi yang baru saja memberi coklat untuk Bilan.

Aldi mengkerucutkan bibirnya"Bilan mulu yang dikasih. Aldi juga mau dong. Yang main basket kan bukan Bilan aja. Awkarin juga ikutan, sambil naik kuda hoho"

Regan menendang tulang kering kaki Aldi. Niatnya akan menoyor kepala Aldi, tapi karena tangannya dipenuhi oleh hadiah Bilan, alhasil hanya kaki yang bisa digunakan.

Aldi menjatuhkan hadiah-hadiahnya karena kesakitan akibat ulah Regan. Ia mengusap-ngusap kakinya"Sakit anjir. Gue salah apa coba sama lo? Raisa gue"

Regan mengernyitkan dahinya"Raisa?"

"Serba salah"

Sedangkan disisi lain, Bilan terus menghubungi ponsel Nita. Tapi tidak ada hasil sama sekali karena ponsel Nita tidak aktif. Bilan berdecak kesal"Kemana sih tuh anak? Enggak tega apa liat kita khawatir gini?"

BILAN [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang