B-4

18.3K 857 15
                                    

Bel istirahat berbunyi. Semua murid berbondong-bondong menuju kantin untuk mengisi perutnya. Tapi ada beberapa orang juga yang diam di kelas hanya untuk membaca novel yang ia bawa, bermain game, tidur, atau membuat kegaduhan yang tidak jelas. Sedangkan Aldi dan Regan menghampiri meja Bilan. Mereka melihat Bilan yang masih tertidur dengan lelap. Padahal bunyi bel cukup keras dan murid-murid juga sudah mulai berisik. Tapi Bilan tidak terganggu sama sekali. Aldi dan Regan saling bertukar pandang, setelah itu mereka tersenyum jahil.

"Lan, woi, bangun!" Teriak Aldi sambil memukul-mukul meja dengan keras sehingga memancing kekesalan yang lain akibat ulahnya. Sedangkan Regan bertugas untuk memencet hidung mancung Bilan.

"Anjir, gempa, gempa!" Bilan terbangun dari tidurnya sambil berteriak seperti itu.

Sesudah kesadarannya kembali, Bilan mendengus kesal. Ia beranjak dari duduknya meninggalkan Aldi dan Regan yang sedang tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Bilan.

                                ***

Nita, Helen, dan Azni berjalan menelusuri koridor sekolah karena Nita meminta antar kepada dua orang itu untuk menemaninya melihat-lihat ada apa saja di sekolah barunya. Karena keasikan melihat-lihat suasana sekolah, Nita tidak sengaja menubruk orang yang sedang berjalan di depannya.

"Kampret! Bisa jalan gak sih hah?! Minumannya tumpah kan ke baju gue!"

"Eh maaf, maaf. Gue gak sengaja" Ucap Nita sambil melihat baju perempuan itu yang sudah basah karena akibat dirinya.

Perempuan itu mengernyitkan dahinya saat melihat Nita"Eh-eh bentar"

"Kenapa, Gith?" Tanya Ori yang tak lain adalah teman dari perempuan yang sudah Nita tubruk sambil memakan permen lolipopnya.

"Lo murid baru yang sekelas sama Bilan kan?"

"Gue baru liat dia" Sahut Agnes sambil memainkan rambut nya.

Githa tersenyum miring. Ia mengambil minuman yang sedang di pegang oleh temannya lalu menumpahkan semua minuman itu ke baju Nita. Baju seragam mereka sama-sama basah. Padahal Nita tidak sengaja dan sudah meminta maaf. Sepertinya ini awal yang buruk bertemu dengan perempuan itu.

                                ***

Githa tersenyum sinis ke arah Nita saat mereka bertemu lagi di toilet untuk membersihkan noda di baju seragamnya. Githa langsung mendorong tubuh Nita ke tembok, membuat Nita meringis akibat perbuatannya. Tak lama Githa menarik dagu Nita dengan kasar. Karena Nita tidak takut, ia menatap Githa kembali.

"Dengerin gue baik-baik. Di sekolah ini gue adalah ratu nya. Jadi, gue disini punya peraturan yang harus orang lain patuhi. Yang pertama, kalo gue memerintah ke lo, lo harus nurut. Kedua kalo gue ngebully lo, lo harus terima. Dan yang terakhir, jangan pernah lo sampe deket-deket sama yang namanya Bilan. Lo ngerti kan?!"

"Iya, dengerin tuh baik-baik apa kata bos kita" Sahut Agnes.

"Yaudah lo udah tau kan peraturan dari gue? Sekarang lo cabut sana!" Kata Githa sambil mendorong bahu Nita.

                                  ***

"Pak, pop ice coklatnya satu" Ucap Nita kepada penjual pop ice yang ada di kantin sekolah barunya.

Pak Hasan selaku penjual pop ice itu pun mengangguk dan mencari bungkus yang berwarna coklat"Pop ice coklat. Coklat, mana ya? Tunggu sebentar, neng" Gumam Pak Hasan tapi masih bisa terdengar oleh Nita.

"Nah, untung masih ada nih neng satu lagi" Lanjutnya sambil menunjukkan satu bungkus pop ice rasa coklat. Pak Hasan langsung memblender lalu memasukkan kedalam cup dan dilengkapi beberapa agar-agar juga toping ke dalam cup tersebut.

"Nih neng, pop ice nya udah jadi" Pak Hasan memberikan satu cup pop ice itu kepada Nita. Tapi, tiba-tiba cup yang berisi pop ice itu diambil dan langsung diminum oleh laki-laki yang berada di samping Nita.

Nita berdecak kesal. Dengan cepat ia menginjak kaki cowok tersebut. Tapi, laki-laki itu malah biasa saja, seolah tidak ada yang menginjak kakinya. Padahal Nita menginjak maki itu dengan sekuat tenaga"Gue yang pesen, ko lo yang minum? Kalo mau beli dong. Jangan seenaknya ngambil punya orang lain"

"Lan, kasihin sana, kasian dia baru pesen" Kata Regan tak tega melihat perempuan yang sedang menahan kesal.

"Gak usah. Ambil aja" Setelah mengatakan itu Nita langsung meninggalkan kantin tersebut. Bilan terkekeh pelan saat melihat ekspresi yang ditunjukkan oleh Nita.

"Eh, Lan, bentar deh" Kata Aldi sambil menaruh tangan kanan nya ke bahu Bilan.

"Apaan?" Tanya Bilan sambil melihat pop icenya yang tinggal sedikit lagi.

"Cewek tadi yang duduk sama lo kan?"

"Iya. Cantik ya, rencananya bakal gue pacarin" Ucap Bilan dengan santai.

"Buat gue aja lah. Kan lo udah banyak pacarnya. Lah gue, masih jomblo" Kata Aldi sambil menunjuk dirinya.

Bilan membuang cup pop ice itu ke sembarangan tempat" Makannya kasih kepastian para gebetan lo"

"Bilan bayar dulu pop ice nya" Kata Pak Hasan.

"Ngasih aja kali pak, pelit amat sih sama orang ganteng, sana yu" Ajak Bilan kepada sahabatnya untuk duduk di pojok kantin.

***

Udah lama ga update😅Intinya jangan lupa di Vote and comment.Maafkan ceritaku yang abal abal ini😂

Ekspetasi sih mereka itu ga sekelas.Tapi kenapa mereka jadi sekelas.....Huhuhu..😂

BILAN [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang