ARA (6)

9.8K 377 2
                                    

"WHAT?! Lo? Gara?"

"Kok bisa?"

Ara melihat reaksi Kiren yang berlebihan, tapi ini sudah Ara pikirkan dan jauh terduga sebelum ia menceritakan yang sebenarnya. At least, Kiren tidak sampai menyemburkan nasi goreng yang sedang ia kunyah. Kiren bukan orang yang kalem dalam menanggapi suatu masalah, dia selalu resah. Seperti sekarang, dia melemparkan banyak pertanyaan tanpa ba-bi-bu kepada Ara.

"Dan bodohnya lo cinta kan sama Gara?"

GLEK!

Seakan es jeruk berhenti mengalir di tenggorokan Ara, pertanyaan tengik itu terpikirkan juga rupanya oleh Kiren. Kalau Ara jawab iya apa Kiren terima atau Ara harus membantahnya, tapi terbesit di benak Ara untuk mengatakan yang sebenarnya, wanita itu menganggukan kepala dengan wajah yang sendu.

"Gue emang gak sekuat lo deh kalo ngadepin masalah Ra, tapi--" Kiren menggeserkan kursinya mendekati Ara "Gila aja lo mau duain si Galih, ya walaupun dia lagi ngilang si.. tapi lo jangan bandel jadi bini"

Pletak!

"Bacot lo udah gak waras Ren" Ara menjitak dan mendengus halus, ia kesal karena omongan Kiren membuat pelayan cafe yang ada di meja sebelah melongo.

"Kata Gara rumah Galih udah gak berpenghuni, terus tetangganya bilang dia ke luar kota sekeluarga" sambung Ara.

"Aldi juga bilangnya gitu, kenapa dia gak pamit dulu kek sama kita-kita, kan bisa sekalian minta oleh-oleh" Kenapa topik nya jadi ke oleh-oleh coba, "Ra, lo beneran suka sama Gara?" Mata Kiren seperti menyelidiki sahabatnya.

"Masalahnya gue gak pernah tahu kenapa perasaan gue bisa secepat ini" Ara setengah berbisik.

"Jadi lo terima dia? Dan sekarang lo pacaran?" Reaksi Kiren seperti berusaha normal tapi kagetnya masih terlihat.

Ara diam.

"Jawab ih Ra, gue nanya juga"

"Dia gak mau kita lanjut atau apalah istilahnya, gue sempet ngira sih.. Tapi Gara pengen ketemu dulu sama Galih" Ara mulai bosen dengan pembahasan ini.

Gue sendiri gak tahu hubungan ini akan berlanjut seperti apa.

Ara membuka ponselnya yang terlupakan

You have a message.
Ka: Dimana?

Me: Cafe melati sama Kiren

Ka: Just wait

Ara menatap Kiren, ia membayangkan apa yang akan di lakukannya nanti jika Gara datang. Mungkin Gara akan terkena semprot atau carakan. Hih Ara bergidik ngeri

"Nah tu orangnya.." sahut Kiren sambil melambaikan tangan ke arah parkiran, perlakuan Kiren membuat Ara bernafas lega karena yang ia takutkan tidak terjadi.

"Heh salam dulu" punggung tangan Gara berada tepat di wajah Ara.

"Dih.. Apaan coba?"

Dengan cepat Gara mengambil tangan Ara yang sedari di biarkan, dia menyatukan punggung tangannya menyentuh kening gadis itu.

"Latihan jadi istri solehah"

"Jadi selingkuhan aja bangga" ketusan Kiren yang di sertai tawanya itu sukses membuat hati Ara panas dan membela Gara dalam hati.

Ara memperhatikan wajah Gara yang dingin, lelaki itu duduk di samping Ara dengan santai.

"Lo kata selingkuhan? Jangan salah.. dia cuma temen gue Ren" alis Gara naik turun dan menoleh ke Ara.

KAHERO [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang