BAJINGAN (23)

5.7K 232 3
                                    

Teng.. teng.. teng..
Bel pulang berbunyi.

"AW ANJIR! Jalan liat-liat dong!" Gara menggeram saat tangannya di injak, dia berniat mengambil ballpen yang jatuh dari atas meja hingga membuat lelaki itu merangkak.

"Sorry sorry Ga, gue buru-buru" jawab orang itu dengan tergesa gesa dan lari meninggalkan Gara.

"Sampe nginjek tangan gue? Lo pikir gak sakit? SAKIT NYET!"

"HEH! LO DENGER GUE GAK SIH?!"

"BUDEK YA LO?!"

Aldi yang berdiri disamping Gara menggeleng mendengar teriakan-teriakan yang menggema di dalam kelas, "Santai bro.." Aldi menepuk punggung Gara sekali.

"Ck.. Ah.." Gara menggumam malas.

"Udah.. pulang aja" ajak Aldi.

Gara menyambar tasnya dan berjalan keluar kelas mendahului Aldi.

Sesampai di parkiran, Gara langsung masuk dan menyalakan mesin mobil.

"Eh eh, GARA!" Aldi menepuk-nepuk jendela dan berlari mengejar mobil Gara yang sudah tancap gas.

Ketika Aldi berhasil menghentikan dan langsung masuk ke mobil, Gara menginjak gas. "Huh.." Nafas Aldi tersenggal.

Aldi memasang seatbelt "Gila ya lo maen tinggal aja, lo lupa gua kagak bawa motor? Salah sendiri pagi-pagi dateng ke rumah minta berangkat bareng lagi, kesambet setan ma---"

CKIIIIITTT!!

"Goblok! Bisa nyetir gak si lo!" Aldi mengutuk sahabatnya saat ngerem mendadak hingga membuat kepala Aldi mental ke depan.

Melihat Gara melotot, Aldi mengikuti arah pandang lelaki itu. Pandangannya jatuh pada sepasang manusia yang tengah berjalan santai di trotoar dekat halte sekolah, posisi mereka tepat di depan mobil Gara. Jika saja Gara tidak sedang di dalam mobil, itu berarti jarak mereka sangat dekat..

Kedua sejoli itu memakai seragam sekolah yang berbeda, mereka seperti sedang terlibat dalam dialog yang mengasyikan.

"Ngapain masih bengong? Turun dong..." Aldi angkat bicara melihat Gara mengepalkan kedua tangannya di atas stir, rahangnya mengeras, matanya berkilat sempurna.

"Punya nyali gak sih?" Aldi tampak greget sendiri.

Gara tidak berniat untuk menanggapi ucapan Aldi. Melihat Ara di depan matanya sendiri tertawa lepas bersama lelaki lain, tentu saja dia tidak rela.

Kepalan tangan Gara berubah menjadi pukulan-pukulan keras menghantam stir saat mengenali siapa lelaki yang bersama Ara. Gara mengusap wajahnya dengan gusar seolah dia tidak puas melampiaskan kekesalannya. Sampai di tengah pukulan Gara, dia tidak sengaja menjatuhkan kepalanya ke stir hingga membuat klakson berbunyi.

TINNN..

Sial! Batin Gara.

Gara langsung menegakan kepala dan menancap gas melewati Ara dan Juna yang menoleh ke belakang mencari sumber suara.

"Sumpah ketara banget bajingannya.." ujar Aldi.

Lagi-lagi Gara tidak mengindahkan ucapan Aldi, dia malah semakin menaikan kecepatan mobil.

Hingga tiba di rumah Aldipun mereka tidak membuka percakapan sama sekali, Aldi juga sebenarnya tidak paham dengan masalah yang sedang di hadapi sahabatnya saat ini.

Aldi hanya merasa ada kejanggalan yang terjadi, dari mulai Gara yang tiba-tiba gak bisa ngegym, minta berangkat sekolah bareng, sampe ngebiarin ceweknya sendiri jalan sama Juna.

KAHERO [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang