"Ga, lo gak bilang anjing punya cewek secakep ini.. " Lucky menatap Ara dengan tatapan nakal."Tai tu mulut Ky, udah lupa lo gimana teuas-nya tangan si Gara?" timpal Galih.
Lucky, Zian, Aldi, Kiren, Gara dan Ara disana.
Tidak membutuhkan waktu lama untuk mereka saling mengenal, karena pada dasarnya semua berkumpul atas alasan pertemanan yang tulus. Buktinya, mereka semua duduk di sofa tanpa kecanggungan.
Bukannya ingin melihat kondisi Ara, mereka malah asik membuat dosa dengan menggoda Gara yang sedang duduk di kursi sambil menyuapi kekasihnya makan bubur.
"Tau gak Ra.. si tai noh, dulu pernah nginjekin idung gue pas lagi tawuran" tunjuk Lucky pada Gara.
"Gue malah pernah di tendang ke kolam anjir.. waktu keceplosan ngasi no dia ke cewek, eek emang lu Ga.. " sungut Zian.
"Masa sih? Dia baik tahu.. " Ara melirik Gara.
"Ye... ke elu doang baiknya, ke kita mah mana ada. Ngomong aja masi bisa keitung ama jari nenek gua" protes Zian.
Ara hanya terkekeh melihat teman-teman Gara yang tingkat kewarasannya di pertanyakan.
Mungkin hanya Aldi dan Kiren yang rada-rada standar, Kiren sepertinya sudah sedikit tertular dengan kekaleman Aldi, hingga mereka tidak banyak mengoceh.. tapi sering banget pacaran depan umum. Sekarang aja mereka asik live instagram berdua di pojokan sofa, emang dasarrr-_-
"Makasi ya.. kalian udah mau jengukin gue" ucap Ara pada teman-temannya, terutama Zian dan Lucky yang baru ia kenal.
Lucky mengibaskan tangan di depan mukanya, "Sanss.. "
"Kenyang.. " cegah Ara ketika Gara akan menyuapkan bubur ke mulutnya.
Gara hanya mengangguk kemudian memberikan segelas air putih pada Ara.
"Ga.. " Ara memberikan gelas pada Gara setelah ia meminumnya. Ara menatap semua teman-temannya, gadis itu memberikan sinyal pada Gara jika ia ingin bicara berdua.
Gara menyimpan gelas yang di berikan Ara, "Keluar lo semua" perintah Gara dingin.
"Anjay.. lo mau ngapain? Pake segala minta kita keluar" Galih berdehem.
"Kangen ya bos belum hem-hem an?" timpal Lucky yang di sertai gelak tawa semuanya.
"Hem-hem an? Apa tu Ky?" Zian pura-pura mengerutkan keningnya.
"Itu lho... semacam ena-ena lagi, tapi yang ini hits banget An.. kayak pergulatan bebas di------"
Pletak!
Buah apel yang di layangkan Gara pada kepala Lucky suskes membuat anak itu menghentikan godaannya, di gantikan dengan cengiran yang di sertai acungan dua jari damai.
"Udah lo semua tinggal keluar, lama bener.." timpal Aldi sambil berjalan keluar bersama Kiren.
"Awas lo Ga, jangan bikin debay dulu pamali..." teriak Lucky yang buru-buru keluar melarikan diri.
"Anjing!" umpat Gara setelah teman-temannya keluar.
Ara sudah terlalu biasa mendengar umpatan Gara di telinganya, jadi ya.. ia hanya bisa diam sambil mengelus punggung Gara.
"Aku mau cerita"
Ucapan Ara memberikan suasana yang serius disana, pasalnya Gara sudah tidak sabar menunggu penjelasan dari Ara tentang kronologi malam itu. Tapi sejak Ara sadar, gadis itu seperti terlalu ketakutan untuk menceritakan semuanya. Dan Gara tidak akan tega membuat gadisnya ketakutan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAHERO [Complete]
Teen Fiction#1 in Good [28 Agustus 2019] #1 in Kasmaran [20 Februari 2019] #1 in Gara [20 Februari 2019] #1 in Jatuh Cinta [12 Oktober 2019] Ini adalah sebuah cerita yang di awali dengan perselingkuhan. Yang ada di hati Ara sekarang bukan Galih lagi, mungkin...