"Jadi hari ini Ibu Kiren mau kemana hah?" Ara yang sedang menyisir rambutnya bertanya pada Kiren, temannya itu sedang memilih-milih baju yang akan ia kenakan.
"Emm, bentar lagi mikir"
"Masa udah rapi gini cuma ngurungan di kamar, kan gak etis" cela Ara.
Pagi ini Ara dan Kiren bangun pagi, mereka sengaja ingin mengisi waktunya dengan quality time bersama. Tapi sampai saat ini kedua gadis itu belum tahu akan pergi kemana.
"Shooping?" saran Kiren yang dari tadi diam di depan lemari baju.
"Ya udah cepet pake baju!"
****
"Yang ini kegedean Ren.." Ara mencoba salah satu sneakers yang berjejer diantara deretan sepatu lainnya.
"Kalo ini ketinggian gak di gue?" Kiren balik bertanya pada Ara, ia memakai heels polos berwarna hitam.
Ara menggeleng memperhatikan Kiren "Nggak-nggak, yang itu tua banget" lalu Ara mengambil sepatu yang lain dan berjalan menuju kasir "Fix, gue ambil yang ini".
Setelah berkeliling-keliling mall sepuasnya dan mendapatkan beberapa barang, Ara dan Kiren mendatangi salah satu restoran.
"Duduk dimana Ra?" tanya Kiren pada sahabat disampingnya.
"Terse---"
"Aww" Ara merasakan sakit di tangannya akibat tarikan seseorang.
Gara?
"Lo gakpapa?" Kiren bertanya khawatir pada Ara.
"Gak, gakpapa" ucap Ara sambil menjauh meninggalkan Kiren karena Gara menarik tangannya, "Ren gue duluan.." teriak Ara.
Gara melangkah lebih lebar dan pegangannya lebih erat, ia sama sekali tidak melepaskan Ara sampai parkiran.
"Ga sakit.." rengek Ara.
Gara melepaskan genggamannya, ia menahan Ara untuk tidak dulu masuk ke mobil. "Kamu tahu?"
Ara mengerutkan kening karena kekasihnya semakin menyudutkan dirinya ke pintu mobil.
"Aku dari pagi muter-muter nyariin kamu ke rumah Kiren, ke Bi Ina, ke sekolah tapi gak ada!" Gara meninggikan suaranya. "Aku kan udah bilang mau jemput, ini malah seneng seneng shooping segala!" Gara membanting paperbag yang di bawa Ara.
Di detik itu Ara kaget, ia tidak pernah melihat Gara yang sebegitu kerasnya hingga harus membanting barang. Dengan terpaksa Ara mengambil kembali barang yang telah Gara banting.
"Masuk!"
Ara menuruti titah Gara.
Gara mencapkan gas dengan kecepatan tinggi dan semakin tinggi, ia tidak memperdulikan wajah Ara yang ketakutan.
Di tengah ketakutannya Ara berkata "Aku cuma pengen jalan sama Kiren yang, kita tu udah lama banget gak maen bareng" wanita itu mencoba memberanikan diri "Masa kamu gak ngerti sih, kamu kan juga punya temen"
Hening.
Gara tetap anteng dengan kecepatan mobil yang diatas rata-rata.
"Akhir-akhir ini weekend kamu slalu sibuk sama Aldi, Galih. Tapi aku ngertiin kamu, aku juga ngizinin kamu, kenapa skarang kamu marah?"
Bukannya menjawab, lelaki itu malah menancap gas lebih kencang.
Cekittttttt..
Tiba-tiba di tengah jalan Gara ngerem mendadak, Ara yang tadi belum sempat memakai sabuk harus merelakan kepalanya mental ke dashboard.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAHERO [Complete]
Teen Fiction#1 in Good [28 Agustus 2019] #1 in Kasmaran [20 Februari 2019] #1 in Gara [20 Februari 2019] #1 in Jatuh Cinta [12 Oktober 2019] Ini adalah sebuah cerita yang di awali dengan perselingkuhan. Yang ada di hati Ara sekarang bukan Galih lagi, mungkin...