4.25 P.M.
"Gara?! Omaygat.. bunda kangen sekali nak.. "
Ara memutarkan kedua bola matanya, ia menyelonong langsung masuk ke rumah membiarkan Yesi dan Gara bercakap seasyik mereka di ambang pintu.
Gadis itu mulai menaiki anak tangga dan masuk ke kamarnya.
Drt.. drttt..
Drttt.. drttt..
Ara yang baru saja melangkah menuju toilet, harus rela mengurungkan niatnya saat mendengar ponsel berbunyi di balik singbagnya.
"Hallo.. "
"Hallo.. "
"Kenapa yah?"
"Nggak, ayah cuma mau ngasi tahu.. Kamu sama bunda siap-siap ya, nanti abis maghrib ayah langsung jemput"
Ara mengerutkan keningnya, "Emangnya kita mau kemana yah?"
"Lho, emangnya bunda gak ngomong?"
"Nggak.. "
"Ya Tuhan.. Bunda mu itu, udah di telpon gak di angkat, gak bilang lagi, kemana sih bunda?"
Ara keluar kamar untuk memastikan apa yang sedang di lakukan Yesi, gadis itu berdiri di samping pagar kecil yang membatasi lantai atas dan lantai bawah.
Pantes lupa segala, orang bunda lagi ketawa-ketiwi sama Gara.
"Ada kok yah.. "
"Ya sudah kamu mandi sana, ayah mau lanjut kerja lagi ini.. "
"Eh, eh tunggu.. ayah belum bilang kita mau kemana lho?"
Terdengar hembusan nafas Yoga, "Dinner diluar Moara Nafichy.. "
Ara cekikikan mengetahui respon ayahnya, "Oh.. ya udah deh, byee ayah.. "
"Bye.. "
Ara kembali masuk ke kamarnya untuk membersihkan badan. Ia ingin membersihkan pikiran-pikirannya yang kotor tentang Gara, dan juga menghilangkan kegundahan karena tadi ia sempat kecolongan, bahkan membiarkan lelaki itu mengantarkannya pulang.
***
"Bunda.. cepet.. " Ara berteriak memanggil Yesi karena wanita paruh baya itu masih belum kelar juga dandannya.
TETTTTT.. TETTTTT..
Ara menepuk jidatnya, ia pusing memperhatikan ayah dan bundanya sama-sama menjengkelkan. Yesi yang masih di kamar dan Yoga yang tidak sabaran, akhirnya gadis itu memilih untuk menemui Yesi.
"Bunda.. Ayo dong, tu ayah udah di depan.. " Ara menemukan Yesi sedang duduk di depan meja riasnya.
"Iya, iya.. ini bentar lagi ah.. "
"Ck, Moa itung sampai lima ya.."
"1..
2..
3..
4..
Lim--------------"
"Ayok.. " ajak Yesi yang sudah ready.
"Nah.. gitu dong.. "
Ibu dan anak itu langsung bergegas menuju gerbang rumah dimana ayahnya sudah menunggu dari tadi.
"Cepet masuk ah.." titah Yoga dengan masih menampilkan wajah tidak sabaran.
Ketika Yoga sudah memastikan anak dan istrinya duduk dengan aman, ia langsung menancap gas dengan kecepatan sedang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAHERO [Complete]
Teen Fiction#1 in Good [28 Agustus 2019] #1 in Kasmaran [20 Februari 2019] #1 in Gara [20 Februari 2019] #1 in Jatuh Cinta [12 Oktober 2019] Ini adalah sebuah cerita yang di awali dengan perselingkuhan. Yang ada di hati Ara sekarang bukan Galih lagi, mungkin...