Lesson 38

493 66 2
                                    

Zen memasukkan koin ke dalam mesin pembeli minuman. Ia hendak memencet tombol untuk membeli kopi ketika tanpa sengaja ia salah memencet dan akhirnya malah membeli air mineral dengan merek tertentu. “Ah..,” gerutunya.

“Chiaki ke mana sih? Kok lama sekali?” tanya Atsushi tanpa menyadari gerutu Zen padahal ia dari tadi berdiri di sebelahnya. Atsushi lebih khawatir dengan Chiaki yang bisa saja melakukan hal-hal tidak terduga.

Zen tidak menjawab dan dengan kesal mengambil minuman yang ia tidak sengaja ia beli itu. Botol air mineral dengan merek yang tidak pernah ia dengar itu membuat Zen sakit kepala ketika melihatnya.

Kau...tidak apa-apa? Erghh..,” laki-laki dengan kacamata bulat dan seragam SMP yang sama dengan Zen berdiri agak jauh darinya. Ia terlihat gemetaran tapi berusaha untuk berbicara kepada Zen.

“Ka-kalau kau mau ini... mungkin bisa membuatmu lebih baik... soalnya.. luka itu kelihatan menyakitkan,” ujar laki-laki culun itu terbata-bata. Tangannya yang gemetaran menyodorkan sebuah botol air mineral yang diterima Zen.

Laki-laki itu langsung berlari pergi tanpa berkata apa-apa lagi.

“Botol air itu.. urgh..,” dengan kepala yang diserang sakit yang hebat, ia berusaha memastikan ingatannya dengan botol air mineral yang baru ia beli itu dan ternyata memang air mineral bermerek sama.

“Zen? Kau tidak apa-apa?” Tanya Atsushi cemas. Zen berhasil melambaikan tangannya menandakan ia tidak apa-apa ketika tiba-tiba rasa sakit itu hilang tanpa bekas.

Atsushi mengecek keadaan Zen lagi sebelum akhirnya menghela napas lega. Matanya tiba-tiba tertumpu pada botol air mineral yang dipegang Zen. Ia merasa familiar dengan botol itu.

“Ah!” seru Atsushi tiba-tiba membuat Zen yang masih bingung dengan kilas bakik ingatannya terlonjak kaget. “Ada apa?!” tanya Zen dengan kesal. Jantungnya masih berdegup kencang karena kaget.

“Air mineral merek itu.. tak salah dulu kau pernah sering beli,” ujar Atsushi sambil menggali kembali ingatannya. “Beneran?” tanya Zen heran. Ia bukan karakter yang suka beli air mineral dari mesin pembeli minum. Biasanya ia akan beli kopi atau teh.

Atsushi mengangguk sebagai jawaban, “Aku juga awalnya bingung dan heran tapi tiba-tiba saja kau jadi beli air mineral yang merek itu terus. Kalau tak salah pas baru naik kelas 3 SMP,” ujarnya.

Zen menatap botol air mineral di tangannya. Kenapa aku melakukan hal itu?

“Ah! Chiaki! Kau mau ke mana? Sudah mau masuk loh,” tanya Atsushi membuat Zen menatap ke arah yang dipandang Atsushi. Di situ, Chiaki sedang berlari dari arah halaman belakang.

“A-aku ada urusan sebentar!” Seru Chiaki dan tanpa menjelaskan apa pun lagi, langsung berlari pergi. Zen dan Atsushi saling berpandangan dengan bingung dan akhirnya memutuskan untuk tidak memikirkannya.

Tidak lama kemudian, bel pun berbunyi.

*****

Setelah perjuangan Mahiru mengalahkan gemetar di kakinya, akhirnya ia sampai pada UKS. Saat itu juga bel masuk berbunyi. Pintu UKS terbuka dan dari dalam Hinako-sensei, guru kesehatan di UKS muncul dari balik pintu.

“Watanabe? Kau kenapa basah begitu? Ah! Jangan-jangan mau pura-pura sakit lagi?! Jangan harap sensei membiarkanmu!” seru Hinako penuh kecurigaan.

“Eh? Jangan bercanda dong sensei! Aku basah kuyup dan sempoyongan begini, masa dibilang pura-pura sih,” seru Mahiru berusaha terdengar nakal dan memaksakan sebuah senyum kepada Hinako. “Kalau kau bisa seperti itu lebih baik kau kembali ke kelas sekarang juga! Dasar! Aku tidak akan dibohongi lagi!” seru Hinako semakin curiga.

Pada saat itu, dari kejauhan, Chiaki muncul dengan kecepatan tinggi. “Hah... ini.. hah.. jerseynya.. hah..,” Chiaki berusaha berbicara di sela-sela napasnya yang pendek-pendek.

Perfect X Worst [BxB] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang