EPILOG

796 73 7
                                    

Setelah beberapa saat, Mahiru dan Zen baru memberitahukan bahwa mereka sudah pacaran dan kejadian itu pun berlalu seiring waktu. Banyak sekali yang terjadi selama itu swperti Mahiru yang memutuskan untuk memotong dan mengecat kembali rambutnya jadi hitam, Chiaki yang menuntut cerita lengkap semua yang terjadi, dan masih banyak lagi. Tidak terasa liburan musim panas pun sudah tiba.

“HUAA!! Maafkan aku!” seru Mahiru sambil menempelkan wajahnya di atas meja belajar di kamar Zen. Zen hanya bisa menghela napas.

Sebelum mereka liburan musim panas, tentunya sekolah mengadakan ujian. Mahiru belajar habis-habisan agar ia tidak perlu mengikuti kelas tambahan dan bisa berlibur ke pantai bersama Zen dan yang lainnya.

Ketika hasilnya keluar, nilai Mahiru banyak yang tuntas tapi tidak untuk pelajaran kanji dan Inggris sehingga akhirnya ia harus mengikuti kelas tambahan selama musim panas lagi untuk tahun ini. Zen pun harus ikut karena sebagai partner, nilai-nilai itu memengaruhi nilainya sendiri.

Zen mengelus lembut kepala Mahiru, “Sudah, tidak apa-apa. Lagi pula, nilaimu yang tidak tuntas hanya pelajaran kanji dan Inggris saja sudah keajaiban,” ujar Zen. Mahiru mengangkat wajahnya dengan kesal, “Tapi, kita tak bisa liburan ke pantai,” ujarnya sedih.

“Tidak apa-apa. Lagi pula, selama mengikuti kelas tambahan, aku juga bersama denganmu. Selain itu, rumah juga akan sepi kalau mereka semua pergi ke pantai. Jadinya, kita kan bisa melakukan itu tanpa-auw!”

Mahiru memukul wajah Zen dengan wajah merah padam. “Dasar mesum!” serunya lalu memunggungi Zen.

Zen tertawa lalu memeluk Mahiru dari belakang. “Tidak apa-apa kan. Belakangan ini kita tidak melakukannya. Atau kau mau melakukannya di dalam kelas agar lebih menantang,” tanya Zen membuat ia mendapat sebuah pukulan di wajah lagi dari Mahiru.

“Kau sih baru kali ini ikut kelas tambahan. Kalau aku sudah mengikutinya sampai aku tidak bisa hitung berapa kali sudah aku ikuti. Aku ingin sekali saja bisa liburan ke tempat lain saat musim panas apa lagi kali ini ada Zen. Po-pokoknya aku ingin pergi berlibur dengan kau!” seru Mahiru seraya menggigit bagian bawah bibirnya dengan kesal dan sedih.

“Ah.. kau lucu sekali,” ujar Zen kembali memeluk Mahiru. “Kalau begitu, kali ini anggap saja kita liburan ke sekolah. Aku juga akan selalu ada bersamamu selama kelas tambahan jadi tidak masalah kan?”

Mahiru menggembungkan mulutnya, “Dasar! Terserah saja lah,”
Zen kembali tertawa. “Selain itu, kalau di tempat yang sepi seperti saat liburan nanti, kita akan lebih gampang melakukan It-auw!”

Mahiru kembali mendaratkan sebuah pukulan pada muka Zen. “Aku sudah dengar itu! Tidak perlu kau ulang lagi!” seru Mahiru.

Zen tertawa kecil melihat Mahiru. “Mahiru,” panggilnya. Mahiru menoleh dan langsung disambut dengan sebuah kecupan dibibirnya.

“Aku mencintaimu,” ujar Zen membuat Mahiru memerah.

“A-a-ah! A-aku juga mencin-cin-cin.. hah.. aku tidak bisa,” Mahiru menyerah dan Zen kembali mendaratkan sebuah ciuman di bibirnya. Kali ini lebih dalam dan lebih lama.

THE END

_________
_______________

Wuah! Akhirnya selesai juga!

Author ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi para pembaca yang sudah setia menunggu author update! Terima kasih banyak semua!

Author juga minta maaf atas segala kesalahan penggunaan kata di dalam novel ini karena ini juga baru novel yaoi pertama author yang masih belum terlalu berpengalaman ini >o<


Terima kasih & see you next story! 😊

Perfect X Worst [BxB] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang