Alan berlari masuk ke dalam rumah, ia baru saja sampai dan ingin secepatnya menemui Rara.
"Rara!" panggilnya sambil menaiki tangga menuju kamar Rara.
Suara Alan terdengar begitu bersemangat, namun, suara itu berhenti saat melihat Rara berlari dan masuk ke dalam kamarnya.
Wajah yang sebelumnya sangat bersemangat, kini berubah menjadi sendu.
Dengan langkah pelan, ia mendekati kamar Rara dan mengetuknya.
"Ra, Rara." Alan mengetuk sambil memanggil nama Rara.
Namun hening, Rara tak menjawab panggilannya. Padahal, Alan jelas-jelas melihat Rara tadi berlari dan menutup pintu kamarnya.
Alan menghela napas panjang. "Segitu nggak kepinginnya lo ketemu gue ya, Ra? Rasanya kayak susah banget ketemu sama lo, padahal kita satu rumah. Ya udah, nice dream, Ra." Alan melangkah pergi menuju kamarnya.
💄💄💄
Dari balik pintu, Rara menggigiti kukunya bingung.
Bukan, bukan maksud Rara untuk menjauhi Alan.
Namun, Rara belum siap bertemu dengan Alan. Ia tak siap jika harus bertemu Alan saat ini, apalagi setelah ia mengingat masa kecilnya bersama Alan.
Hanya mengingat nama Alan saja ia akan merasa pipinya menghangat, pikirannya langsung mengingat Alan kecil yang begitu manis dan menggemaskan. Bagaimana bisa ia bertatapan dengannya, ia takut akan blushing dan salah tingkah.
Pemikiran yang aneh memang.
Namun, pemikiran Rara memang begitu.
Dan sekarang, akibat pemikiran anehnya itu, Alan telah salah paham.
"Astaga, Rara bodoh!" makinya pada diri sendiri. "Gimana nih, Alan salah paham. Masak gue harus minta maaf dan jelasin? Ah! Enggak! Ngapain juga." Rara menggaruk kepalanya bingung. "Duh, kalau gue belum inget siapa Alan, pasti gue gak akan sebingung ini."
Rara mengembuskan napas panjang. Ia butuh minum untuk menenangkan pikirannya.
Rara membuka pintu kamar dengan gerakan cepat.
"Aaaaa!!" Rara menutup mata dan memekik saat ada seseorang dibalik pintu kamarnya.
Brak!
"Rara! Lo gak apa-apa?" Sebuah suara menanyainya. Suara ini, Rara sangat mengenalnya.
Rara membuka matanya dengan hati-hati, berharap agar pendengarannya salah.
Namun.
"Ra?" Alan berada di atas tubuhnya dengan wajah khawatir.
Rara langsung melotot dan dalam hitungan ketiga ia berteriak.
"Aaaaaaaaaa!!!!!!"
Alan yang sadar langsung berdiri dari posisinya dan menggaruk kepalanya dan tersenyum kecut.
Padahal Alan kira, kejadian ini akan menjadi romantis seperti yang ia pikirkan. Namun ia salah, Rara malah menjerit saat melihat dirinya.
Yah, gagal romantis-romantisan.
💄💄💄
KAMU SEDANG MEMBACA
An Ugly Girl ✓
Short StoryApa kalian pernah menyukai seseorang, tapi kalian sadar diri dan memilih menjauh untuk menjadi pengagum rahasia? Tapi sayangnya, laki-laki yang aku sukai malah menyukai sahabatku sendiri. Aku dengan lancangnya mencintai dia, padahal aku tahu, sahaba...