Rara keluar dari ruang guru dengan wajah lelah.
Sembari mengelap peluhnya dengan tisu, ia berjalan menuju halte bus.
"Loh, Lan? Lo ngapain disini?"
Rara kaget saat telah sampai dan melihat Alan sedang duduk di sana.
Alan menoleh. "Eh, udah selesai? Gue nungguin lo di sini."
"Ngapain?"
"Pulang bareng."
"Lah? Siapa yang nyuruh? Perasaan gue enggak nyuruh lo deh."
"Gue yang pengen, udah ah, ayo pulang, gue juga ada pertanyaan tentang Clara."
Rara mencebik kesal. "Nah, ini yang namanya cowok, kemarin aja jelek-jelekin Clara, sekarang, pas udah ketemu sama dia malah muji-muji cantik."
Alan tersenyum dan mencubit pipi Rara.
"Jangan cemberut gitu! Cemburu ya?"
"Ishh! Alan! Lepasin, sakit!"
Alan langsung melepaskannya. "Eh, sorry, gak sengaja," ucapanya yang diakhiri kekehan menyebalkan.
"Nyebelin tahu nggak!"
"Iya, gue emang ganteng, yuk ah pulang."
Rara melotot. "Ganteng? Kapan gue ngomong lo ganteng?"
"Lah itu, barusan lo bilang."
"Alan!"
"Iya, Sayang?"
Rara terdiam.
Sialan! Kok gue ada hawa-hawa baper gini ya? Sadar, Ra, sadar! Dimas aja gak mau sama lo, apalagi Alan yang gantengnya lebih dari Dimas.
💄💄💄
Kamu menyebalkan, karena membuat hatiku berdetak lebih kencang saat berada di dekatmu. Dan itu sakit, karena aku tidak bisa memilikimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
An Ugly Girl ✓
Storie breviApa kalian pernah menyukai seseorang, tapi kalian sadar diri dan memilih menjauh untuk menjadi pengagum rahasia? Tapi sayangnya, laki-laki yang aku sukai malah menyukai sahabatku sendiri. Aku dengan lancangnya mencintai dia, padahal aku tahu, sahaba...