"Lan, nanti turunin gue di pinggir jalan aja ya," ucap Clara yang kini sedang dibonceng Alan.
"Loh? Kenapa?"
"Gue takut ngrepotin lo, Lan."
Lah, dengan lo nyuruh gue nganterin pulang itu udah ngrepotin!
"Nggak apa-apa, kaki lo, kan juga masih sakit?"
Clara menggeleng. "Udah sembuh kok."
"Loh, tadi katanya masih sakit? Gue juga pengen main ke rumah lo, boleh-"
"Jangan, di rumah masih ada saudara-saudara gue, ntar pada gosip kalau tahu gue pulang bareng cowok, cowoknya ganteng lagi, kayak lo gini," potong Clara cepat membuat Alan tersenyum sinis, namun senyuman itu tertutupi oleh helm full face-nya.
Gue tahu, lo sebenernya gak kesleo, Ra, dan gue juga tahu, pasti ada yang lo sembunyiin tentang rumah lo.
"Yaudah, tapi beneran nggak apa-apa?"
Clara mengangguk. "Udah enakan kok. Eh, di gang kedua dari sini, turunin gue di situ."
Alan mengangguk.
Setelah berhenti, Clara turun dari boncengannya.
"Bye, Lan, makasih ya."
Alan tersenyum. "Bye, Ra, hati-hati, nanti kaki lo sakit lagi."
"Iya, makasih, Lan."
Alan memacu motornya meninggalkan Clara namun tidak benar-benar meninggalkan.
Ia menepikan motornya dan mengendap-endap mengikuti Clara.
Namun, Alan terkejut saat melihat masuk ke salah satu rumah yang tidak sesuai dengan gayanya di sekolah.
Apa kalian paham maksudnya? Ya, Clara tidak bergaya sesuai dengan isi dompetnya.
Penampilan dan gaya Clara yang terlihat 'Wah' berbanding terbalik dengan keadaan rumahnya.
Ia lantas memotret rumah Clara dan tersenyum miring.
Kena lo!
💄💄💄
KAMU SEDANG MEMBACA
An Ugly Girl ✓
Storie breviApa kalian pernah menyukai seseorang, tapi kalian sadar diri dan memilih menjauh untuk menjadi pengagum rahasia? Tapi sayangnya, laki-laki yang aku sukai malah menyukai sahabatku sendiri. Aku dengan lancangnya mencintai dia, padahal aku tahu, sahaba...