Rara menatap fotonya dan foto Alan saat kecil, tak lama pipinya bersemu merah.
"Anjir, kenapa Alan masih ingat masa kecil gue sama dia sih?" gerutu Rara malu. "Gue gak siap kalau nanti harus ketemu dia." Rara menutup wajahnya dengan kedua tangan.
Dering ponselnya berbunyi, sebuah panggilan masuk.
"Siapa sih telpon gue?" Rara meraih ponsel di atas nakas.
Alan is calling.
"ASTAGA!" kaget Rara dan secara refleks melemparkan ponselnya menjauh di atas kasur.
"Ngapain dia telpon gue? Atau jangan-jangan Mami udah kasih tahu Alan kalau gue udah inget semuanya?" Rara menggelengkan kepala.
"Gak-gak-gak! Gue gak mau angkat telpon dia, bisa malu lahir batin gue!"
Suara dering ponsel itu berhenti.
Rara segera meraih ponsel yang tergeletak di atas kasur dan mematikannya.
💄💄💄
"Kok telpon gue gak diangkat sih? Tadi kata Tante dia udah baikan kondisinya? Duh, Rara! Lo udah tahu apa belum sih tentang video ini? Atau jangan-jangan lo yang sebarin video tadi?" gerutu Alan penasaran.
Pasalnya, video itu sukses menjadi trending topik di SMA-nya.
Alan mengembuskan napasnya lega, bel pulang sekolah telah berbunyi.
Ingin rasanya Alan segera pulang karena jam kosong di dia mata pelajaran terakhir, dan sekarang, keinginannya itu terwujud.
Dengan segera, ia langsung pergi dari kelas dan berjalan menuju parkiran. Namun, langkahnya terhenti saat melihat Clara sedang berjalan dengan kepala tertunduk dan cepat.
Clara pasti merasa malu karena videonya yang tersebar. Namun, siapa yang suruh dia berbuat sejahat itu pada Rara yang sudah baik padanya?
Meskipun ia menunduk, Alan masih bisa mengenalinya dengan cepat karena tas yang digunakan Clara adalah milik Rara.
"Karma sepertinya sedang melakukan tugasnya, hukuman didiskriminasi kayaknya cocok buat lo." Alan tersenyum miring. "Tapi ... siapa pelaku yang sebar video itu? Sial! Gue harus secepatnya tanya Rara!"
💄💄💄
Tebak, siapa yang menyebarkan video itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
An Ugly Girl ✓
ContoApa kalian pernah menyukai seseorang, tapi kalian sadar diri dan memilih menjauh untuk menjadi pengagum rahasia? Tapi sayangnya, laki-laki yang aku sukai malah menyukai sahabatku sendiri. Aku dengan lancangnya mencintai dia, padahal aku tahu, sahaba...
