Hari baru, semoga tidak ada masalah baru. Itu yang harapan Rara sebelum memasuki gerbang sekolah dengan menunduk, ya, seperti biasa.
"Hai, Ra." Clara tiba-tiba datang dan merangkul pundak Rara.
Rara menoleh singkat dan tersenyum tipis.
"Kok lo diem aja, Ra? Lo lagi sakit?"
Rara menggeleng.
Iya! Gue sakit hati gara-gara lo, dan lo gak merasa bersalah gitu sama gue?
"Eh, Ra, semalem, Dimas tiba-tiba nge-chat gue."
Rara berhenti melangkah dan menghadap ke arah Clara penasaran.
"Chat gimana?"
"Dia say hey."
"Terus, lo bales?" tanya Rara penasaran.
"Iya, gue chatingan sama dia."
Rara menghela napas.
Kabar macam apa ini, Tuhan? Pagi-pagi udah dapet kabar beginian.
"Clara, Rara!" Seseorang memanggil mereka, dia adalah Dilon, ketua kelas mereka yang sedang berjalan mendekat.
Setelah berada tepat di depan Rara dan Clara, Dilon berucap, "Gue punya kabar buat lo berdua, lo berdua dipilih jadi perwakilan kelas buat panitia peringatan 17 Agustus sama beberapa anak yang lain."
"Kok kita?" tanya Clara.
"Karena lo berdua rumahnya deket sini, banyak kok yang jadi panitia. Mau, kan?"
"Gimana, Ra?" tanya Clara pada Rara.
"Iya, mau," jawab Rara.
"Oke, minta nomer whatsapp kalian, kalian gue masukin grup buat acara 17-an nanti."
💄💄💄
Hatiku rasanya bunyi kratak-kratak. GWS hati. 💔
KAMU SEDANG MEMBACA
An Ugly Girl ✓
NouvellesApa kalian pernah menyukai seseorang, tapi kalian sadar diri dan memilih menjauh untuk menjadi pengagum rahasia? Tapi sayangnya, laki-laki yang aku sukai malah menyukai sahabatku sendiri. Aku dengan lancangnya mencintai dia, padahal aku tahu, sahaba...