"Ra, ikut gue bentar yuk?" ajak Rara tepat setelah bel istirahat berbunyi.
Ajakan Rara sekaligus memecah keheningan antara Rara dan Clara. Sedari tadi, mereka memang hanya saling diam.
"Boleh, kemana? Mau traktiran ya?" gurau Clara.
Rara tersenyum miris lalu menggeleng. "Gue mau ngomongin sesuatu."
"Oh, yaudah." Clara berdiri dari duduknya. "Ayo, kita mau kemana?"
"Taman belakang sekolah."
💄💄💄
"Nih." Rara memberikan ponselnya pada Clara.
"Buat apa nih? Ini hadiah buat gue?" tanya Clara girang.
"Coba lo dengerin 2 rekaman di ponsel itu."
"Oh, oke." Clara pun menekan tombol play dan suaranya sedang mengolok-olok Rara langsung terdengar.
Rara melihat Clara yang langsung tegang dan terkejut saat mendengar rekaman itu.
"Udah? Bisa jelasin?" tanya Rara dengan kedua tangan terlipat di depan dadanya.
Clara terlihat bingung.
"Gu-gue, gue bi-bisa jelasin, Ra."
Rara mengangkat sebelah alisnya. "Oh ya?"
"I-iya."
"Kenapa setelah denger rekaman tadi ngomong lo tiba-tiba gagap gitu?"
"Gue ... gue-" ucapan Clara menggantung digantikan tangisnya.
Clara menangis dengan kedua telapak tangan menutupi wajahnya.
Rara kaget dengan reaksi Clara.
Lah, kok nangis?
"Gue ... gue gagap karena gue cuman takut lo terpengaruh sama rekaman itu, Ra, itu gue dijebak, gue takut lo lebih percaya sama Alan yang baru lo kenal daripada percaya sama gue, sahabat lo sendiri! Gue takut, Ra, gue takut kalau ... Argh!" Clara menggerang frustasi lalu kembali menutup wajah dengan kedua telapak tangannya.
Rara merasa terenyuh melihat Clara.
"Clara," lirih Rara lalu memeluknya. "Maafin gue, Ra, gue gak begitu percaya kok, makanya gue tanyain ke lo dulu."
"Lo lebih percaya sama gue atau sama Alan, Ra?" tanya Clara sembari sesenggukan.
"Gue ... gue-"
"Tuh! Jawabnya lama, pasti lo udah gak percaya sama gue lagi ya?"
"Eh, bukannya gitu, tapi ... lo beneran dijebak? Kok bisa?"
Clara terlihat melotot singkat. "Itu ... itu gak penting! Yang penting intinya gue dijebak dan lo udah gak percaya lagi sama gue," ucap Clara sedih.
"Gue masih percaya kok sama lo, Ra, kita sahabatan, kan?" tanya Rara sambil tersenyum.
"Iya, kita temenan," jawab Clara dan balas senyum.
"Kok jawabnya temenan? Bukan sahabatan?"
"Eh, mak-maksud gue sahabat kok." Clara tersenyum.
Sialan, si Alan ngapain sih ember banget ke Rara! Untung Rara percaya sama gue!
💄💄💄
KAMU SEDANG MEMBACA
An Ugly Girl ✓
Cerita PendekApa kalian pernah menyukai seseorang, tapi kalian sadar diri dan memilih menjauh untuk menjadi pengagum rahasia? Tapi sayangnya, laki-laki yang aku sukai malah menyukai sahabatku sendiri. Aku dengan lancangnya mencintai dia, padahal aku tahu, sahaba...