Part 12 : Tebengan

10.2K 1.1K 48
                                    

Bunyi gemuruh terdengar dari langit, sepertinya, hujan akan segera turun, Rara, Clara dan 3 siswi lain masih setia berada di halte karena bus tak kunjung datang.

"Ra, ternyata supir bus lagi pada mogok kerja," ucap Clara menginfokan.

"Oh ya? Kata siapa?"

"Kata Dimas."

Rara tersenyum miris. Menyesal telah bertanya.

"Tetangganya ada yang jadi supir bus, jadi dia tahu, ini katanya dia mau jemput gue, dia sekalian mau pulang kata dia."

"Oh ya? Wah asik banget lo dijemput Dimas."

Rara tertawa palsu setelah mengucapkan kalimat tadi.

"Lo pulangnya gimana?" tanya Clara.

"Ah, gue mah gampang, naik angkot juga bisa."

"Oh yaudah, dia udah otw jemput gue."

Tak lama, Dimas datang mengendarai motornya.

"Hai, Dim," sapa Clara pada Dimas yang sedang membuka kaca helmnya.

"Hai, Sayang," jawab Dimas bergurau membuat Clara tertawa.

Namun tidak dengan Rara, Rara melotot kaget.

Sayang?! Apa gue gak salah denger? Anjir?!

"Apaan sih lo, Dim, gak usah gombal!" Clara ikut tertawa.

"Emang kenapa kalau aku panggil kamu sayang? Ada yang cemburu?"

"Enggak ada sih," jawab Clara.

Apa lo bilang, Ra? Gak ada? Gue yang tepat di samping lo cemburu! Catet, Ra. CEMBURU!

💄💄💄

Aku cemburu, tapi aku diam. Siapa aku dalam hidupmu? Untuk cemburu pun rasanya tidak pantas.

:)


An Ugly Girl ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang