Rara menatap wajah wanita paruh baya yang sedang tersenyum padanya; menunggu untuk mendengarkan ceritanya.
"Mami tahu, kamu lagi ada masalah sama Clara, dan sebenarnya ... Mami yang nyuruh Alan tinggal di rumah ini."
Rara melotot terkejut. "Maksud Mami? Tapi ... tapi kenapa?"
"Untuk melindungi kamu, Ra." Wanita paruh baya itu memberikan selembar foto pada Rara. "Kamu inget foto ini?"
Rara mengangguk mantap. "Ini aku sama Rio, kan?"
"Rio itu Alan, dia temen masa kecil kamu."
"Hah? Enggak mungkin, Mi! Bahkan anak kecil juga tahu kalau dia itu bukan Alan, Rio itu gendut, dan Alan itu kurus."
Maminya menggeleng. "Coba lihat baik-baik, dari mata, hidung, mulut, bentuk wajah, atau senyumnya."
Rara mengamati baik-baik foto di tangannya, ia memejamkan mata dan membayangkan Alan dan membandingkannya dengan foto Rio.
Setelah hampir satu menit, ia menoleh ke arah Maminya.
"Senyumnya sama, Mih."
"Kamu inget masa-masa kecilmu bersama Alan kecil alias Rio?"
Pipi Rara bersemu merah. "Mi ... Rara malu kalau inget masa kecil Rara sama Alan dulu."
Maminya tersenyum "Alan tepatin omongannya waktu kecil dulu. Buktinya, sekarang dia ada di rumah ini, jagain kamu dari Clara."
"Clara?"
"Sejak pertama kamu bawa Clara main ke rumah, Mami udah feeling kalau dia itu anak yang nggak baik, seperti ada yang disembunyikan dan ditutup-tutupi, dia juga kayak nggak tulus ke kamu, tapi entah karena anaknya Mami ini terlalu baik atau gimana, kamu seperti nggak sadar sama sekali."
Rara menunduk dan berpikir, apakah Alan menjaganya hanya karena suruhan dari Maminya. "Jadi, Mami yang nyuruh Alan buat jagain Rara dan mata-matain Clara?" tanya Rara hati-hati, takut jika jawaban Maminya mengecewakan.
Maminya menggeleng. "Alan menepati ucapannya waktu kecil, dia yang ngotot banget jagain kamu waktu Mami cerita tentang Clara ke Alan, yaudah Mami suruh tinggal di rumah ini. Kamu tahu, Ra? Bahkan setelah Alan pindah rumah, dia tetep nanyain kabar kamu lewat Mami."
Bibir Rara sedikit menganga heran. "Jadi, Alan masih inget masa kecil antara aku sama dia? Terus, masalah Clara itu Mami sama Alan kerjasama buat bongkar kebusukan Clara?"
Maminya mengangguk. "Alan masih sama seperti yang dulu, perasaan dan perhatiannya ke kamu masih sama, Sayang, nggak pernah berubah."
Hening.
Ucapan Maminya membuat Rara diam dan menunduk malu, apalagi saat mengingat masa kecil bersama Alan dulu, Rara menjadi tersipu malu.
"Makasih, Mi, makasih udah jagain Rara dari Clara," ucap Rara memecah keheningan.
"Kamu harus berterima kasih sama Alan, Sayang."
"Tapi ... Rara ma-malu, Mi ...."
"Kenapa harus malu?"
"Ya ... malu aja. Ah udahlah, Mi, Rara mau makan aja," ucap Rara dengan salah tingkah membuat Maminya tergelak, namun jauh di dalam hatinya, ia bersyukur karena orang seperti Alan berada di sekitar putri semata wayangnya itu.
💄💄💄
Kurang beberapa part udah end.
Maaf kalau kalian gak suka sama cerita ini atau menganggap cerita ini aneh dan gak jelas. Tapi kalau mau mengingatkan, tolong secara baik-baik! :)
Terimakasih untuk kalian yang IKHLAS membaca, memberikan vote dan komen.
LOVE YOU GUYS. 💞
KAMU SEDANG MEMBACA
An Ugly Girl ✓
ContoApa kalian pernah menyukai seseorang, tapi kalian sadar diri dan memilih menjauh untuk menjadi pengagum rahasia? Tapi sayangnya, laki-laki yang aku sukai malah menyukai sahabatku sendiri. Aku dengan lancangnya mencintai dia, padahal aku tahu, sahaba...