--09--

1K 154 14
                                    

"I'll never forget the first time you help me that much." -Rara





"Ini lagi, kenapa Anda selalu meletakkan tanda baca yang salah?"

"Yang ini bukan titik, tapi koma."

"Anda tidak perlu meletakkan koma di sini karena induk pertamanya di depan."

"Ya ampun Kai, bagaimana bisa Anda masih ada salah ketik di sini? Apa ini? Sjouls? Ini should, harusnya. Laptop Anda masih pentium? Masa masih ada salah ketik seperti ini?"

Kai jengah dengan ketelitian dosen pembimbingnya yang kelewat batas. Pasalnya, dia lebih mengoreksi hal-hal seperti tanda baca ketimbang isinya. Jadi, karena mood laki-laki sudah kacau, ia memutuskan untuk mengangguk-angguk saja mengiyakan.

"Revisi lagi ya. Saya bisa ditemui miggu depan karena Hari Jumat ini saya ada keperluan tidak bisa ke kampus."

"Baik Bu, saya akan menemui Ibu lagi minggu depan di hari yang sama."

"Saya tidak mau Anda telat lulus, Kai. Saya tidak mau mempersulit mahasiswa bimbingan saya untuk lulus. Jadi, berusahalah."

Kai mengangguk lagi, lalu berpamitan dan bergegas meninggalkan ruang dosen.

"Shit!" umpatnya dalam hati tepat ketika ia menginjakkan kakinya di teras luar. Semalaman ia bekerja keras untuk menghindari revisian semacam ini. Kai benar-benar begadang untuk merapikan kembali skripsinya agar terhindar dari coretan-coretan hanya karena tanda baca. Tapi, apa hasilnya?

"Item!"

Kai terlonjak mendengar teriakan seseorang hampir memekakki telinganya. Laki-laki itu menoleh dan menemukan Reno sedang tertawa puas.

"Bangsat lu. Mau telinga gua mati rasa?!"

"Santai Bro. Nongki yuk. Lama anjir lu gak pernah ikut nongki-nongki sama genk kosan kita."

"Duh—"

"Lu baru revisian ya, nggak ada alasan buat gak ikut."

"Gua mau pedekate No."

"Serius lu? Sama siapa?"

"Yang jelas sama cewek lah."

Reno berdecak sambil memukul kepala Kai dengan tak berperasaan. Dan objek yang menjadi sasaran hanya mendengus lalu mengumpat.

"Jadi mau belajar move on lu? Dari cewek yang kemarin?"

Kai melebarkan pupil matanya sambil menganga. Dia bengong sejenak sampai kesadarannya kembali. Seingatnya, hanya Baekhyun yang tau ia masih gagal move on dari Kinan. Dan, Kai yakin Baek bukan tipe laki-laki biang gosip. He knows Baek so well, btw.

"Siapa?"

"Tuh yang anak Akuntansi itu. Yang drama queen abis. Kalian itu udah dicap prince and princess-nya kampus tau."

Kai mengerutkan dahi, berpikir sejenak. Ia punya 3 orang mantan di jurusan Akuntansi. Dan... Ah, iya. Kai ingat. Dia Kristal, mantan terakhirnya yang sempat menghampirinya saat sedang di kantin bersama Baekhyun dulu.

"Hahaha," Kai memaksakan tertawa. "Iya lah, emang cewek dia doang."

"Lagian dia juga udah punya cowok lagi tau."

"No apaan sih lu kok jadi gosip gini. Ketularan siapa lu?"

"Anjir, iya ya. Udah ah kalo gitu gua duluan ya. Anak-anak udah nunggu di tempat biasa."

Move; Good Bye [KJI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang