--21--

1K 164 44
                                    

"Everybody has a chapter they don't read out loud." -Rara


*don't forget to play song*




Rara menggerutu sambil berjalan menghentak-hentakkan kaki ke arah pintu. Dengan raut muka ditekuk, kening berkerut dan tatapan kesal, Rara membuka handle pintu dengan malas. Matanya langsung mengerjap beberapa kali sampai kesadarannya sedikit pulih.

"Jelek banget sih mukanya." Ujar Kai sambil mengelus kepala Rara pelan, lalu melengos masuk tanpa menunggu persetujuan si pemilik.

Rara mengucek matanya berkali-kali, lalu ia berbalik dan menutup pintu kosan lebih dulu. Gadis itu menemukan Kai menaruh laptop di meja belajarnya, lalu kakinya yang panjang berjalan ke arah meja pantry untuk mengambil kopi seduh.

"Gue mau begadang di sini ya, dan gue mau buat kopi." Lagi-lagi Kai bertindak tanpa menunggu persetujuan Rara yang masih berdiri mematung di depan pintu yang sudah tertutup.

"Lo kenapa bengong sih Ra?" tanya Kai sambil sibuk menyiapkan gelas miliknya, juga satu gelas lain untuk Rara. "Mau kopi atau cokelat panas?"

"Hah?"

"Kopi atau cokelat panas, Ra?"

"Coklat." Jawabnya lalu berjalan menuju tempat tidur.

Tidak banyak interaksi antara Rara dan Kai sementara laki-laki itu sibuk mengaduk kedua minuman, sedangkan Rara sibuk memperhatikan punggung Kai yang lebar dan terlihat sungguh pelukable. Andai Rara bisa melakukannya...

"Lo udah tidur ya?"

"Keliatannya?!"

"Duh Ra... Jangan sensi-sensi napa."

"Gue udah tidur tau Kak. Lo lagi kenapa mau begadang di sini? Kan kosan lo sendiri punya."

"Ya beda lah begadangnya kalo ditemenin lo."

"Gue gak mau begadang. Besok ada kelas."

"Kabur yuk."

"Sinting." Sungut Rara kesal. "Sana kalo mau begadang sendiri aja."

"Emang lo nggak takut gue apa-apain kalo lo tidur terus gue sadar?" setelah menyelesaikan urusan bikin minumannya, Kai berbalik untuk memandangi Rara sambil menarik sebelah ujung bibirnya hingga terlihat seperti psikopat dengan smirk-nya itu.

"Ih!" Rara langsung memelototi Kai yang sontak membuat laki-laki itu tertawa terbahak-bahak.

"Temenin gue dulu dong Ra, udah gue bikinin minum nih."

Meski rasa kantuk sudah menyerangnya begitu kuat, tapi entah kenapa saat Kai meminta untuk menemaninya, Rara iya-iya saja.

Jadi, di sinilah mereka sekarang.

Kai duduk di karpet sambil memfokuskan pandangannya ke laptop, sementara Rara duduk di depannya sambil bersandar pada kaki tempat tidurnya. Lututnya ditekuk, tangannya memegang mug berisi coklat panas yang sudah dibuatkan oleh Kai. Matanya sejak tadi tidak terlepas dari sosok Kai yang tengah serius dengan skripsinya. Rara sendiri heran, kenapa belakangan ini Kai begitu bersemangat menyelesaikan bab 4-nya yang terbilang cukup rumit dan memakan waktu. Tapi satu yang Rara tau, kalau Kai sudah serius akan sesuatu, ia pasti benar-benar fokus pada hal itu.

Contohnya saja, Kinan.

Tiba-tiba Rara merasa hatinya kembali gusar.

"Awas jatuh cinta liat-liat gue terus."

Move; Good Bye [KJI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang