--38-- Part 1

841 124 30
                                    

*wanna play a song on mulmed?*


In that very moment
I found the one and
My life had found its missing piece





"Aira Nandaaaa!"





Lo pernah nggak, ngerasa jatuh sejatuh-jatuhnya dalam hidup karena seseorang, tapi di saat yang bersamaan, orang itu juga bisa ngangkat lo dari keterpurukan yang dia sebabkan sendiri? Awalnya gue nggak mau percaya, karena biar gimanapun, gue nggak pernah mau jatuh cinta sama orang di usia yang masih terlalu muda. Sekalinya iya, eh, benar-benar dibikin jatuh sampai gue nggak bisa percaya lagi. Sampai gue nggak mau raih tangan dia yang sengaja diulurkan untuk membantu gue bangkit lagi.


Awalnya gue nggak mau lagi percaya.


Tapi, berkali-kali gue bersikap dingin sama dia—maksud gue nggak begitu menanggapi niatannya untuk membantu gue bangkit lagi—dia kok nggak nyerah nyerah?


Sampai rasanya nggak kerasa, udah setahun lebih berlalu, dan orang yang membuat gue terperosok itu malah sekarang jadi orang yang paling siap sedia ada di samping gue, terlebih saat gue ada di masa-masa terendah. Kayak waktu gue lagi skripsian, kayak waktu gue mau sidang, kayak waktu gue lagi susah-susahnya cari kerja, kayak waktu stressnya menghadapi dunia kerja saat jadi seorang fresh graduate, sampai sekarang, saat akhirnya gue lolos masa percobaan kerja tiga bulan dan diangkat jadi pegawai tetap, dia masih setia.

Nggak pernah ada lagi kata "Lo mau jadi pacar gue nggak?" pun dia nggak pernah nanya sama gue soal perasaan gue ke dia gimana. Dia nggak seegois itu, dan dia benar-benar banyak berubah.

Awalnya gue benar-benar nggak mau percaya, bahwa orang yang buat gue terpuruk itu adalah orang sekaligus bisa menarik gue dari keterpurukan itu.

Sampai akhirnya, kesetiaan dia selama ini buat keyakinan gue mengabur dan memudar, seperti buih air laut di bibir pantai. Tiba-tiba menghilang gitu aja.



Dia Kak Kai, orang yang sekitar 16 bulanan lalu meminta gue untuk memberinya kesempatan kedua. Orang yang dulu berjuang keras untuk membuka kembali pintu hati gue yang udah rusak. Orang yang masih punya harapan akan hubungan kita, sekalipun celahnya sangat kecil. Orang yang nggak pernah menyerah untuk membuat gue bisa kembali memberikan hati untuknya. Utuh, seperti dulu.

Gue masih ingat banget malam itu di depan rumah, satu kalimat dia yang berhasil membuat gue menyerah untuk akhirnya kembali memberikan dia kesempatan, seperti yang pernah Tasya lakukan pada Leo.



Kasih gue kesempatan buat perbaiki lagi semuanya, Ra. Gue harap tindakan gue ini belum terlambat. Gue harap, lo masih punya celah sedikit aja buat gue masuk.




"Raraaaa, itu calon suami kamu udah nunggu di ruang tamu, cepetan dikit coba."

Move; Good Bye [KJI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang