--28--

952 145 47
                                    

So sorry for late update guys. Gue baru selesai closingan dan ujian di waktu yang bersamaan. Tolong ngertiin kondisi gue yang nggak melulu mengurusi FF ini aja. Author juga manusia, punya real life-nya sendiri.

Dan seperti yang udah dibilang di work yang Broken Marriage kalau gue akan late update. Soooo thanks buat kalian yang masih sabar nunggu dan nanya kapan update cerita ini. Yes here it is~


*Warning: Cerita ini terlalu hambar. Jangan protes. Gue bukan tipe orang yang bisa dipaksa harus cepet-cepet update. So... Nikmatin aja.

💔

"Lo mukanya kenapa gelisah gitu sih Ra?" Kak Kai menyadarkan lamunan gue secara tiba-tiba menarik tangan kanan dan menggenggamnya bersamaan di atas persneling mobil.

Gue menoleh ke arahnya dan melihat raut wajah Kak Kai yang menenangkan. Sepintas dia menoleh ke arah gue dan memberikan senyum manisnya membuat keresahan ini mendadak lenyap.

 Sepintas dia menoleh ke arah gue dan memberikan senyum manisnya membuat keresahan ini mendadak lenyap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo nggak perlu khawatir soal Kinan, Ra. Kalau itu yang lo khawatirkan."

"Nggak kok, kata siapa?"

"Masa sih? Yakin nggak takut gue suka lagi sama Kinan?"

"Sana aja sana kalau mau suka lagi sama Kak Kinan!" seru gue galak dan langsung membuang muka dari hadapan Kak Kai. Cowok ini memang bener-bener bisa buat perasaan gue naik turun. Kesel.

"Nggak, Ra. Nggak. Udah ah jangan bete gitu dong, lo jelek kalau gitu."

"Udah nyetir yang bener. Tuh di depan lampu merah awas bablas kelewat."

"Lo lucu ya, lagi ngambek masih juga peduli."

"Gue masih belum mau mati gara-gara lo ngelanggar lampu merah Kak."

Lalu cowok itu malah mengusak rambut gue sambil lagi-lagi tersenyum. Sampai akhirnya tidak ada lagi pembicaraan kami yang begitu penting. Gue hanya bercerita seputar event kemarin yang benar-benar sukses menurut Kak Juan dan Kak Lay. Kak Kai juga nggak banyak cerita yang berat-berat kok. Ah, ya, untuk skripsinya tinggal acc aja bimbingan terakhir. Gue seneng banget dengernya.

"Wah Kinan udah dateng." Ujar Kak Kai tepat setelah dia menarik rem tangan dan menghentikan mobil di area parkir tepat di samping mobil pink metalik yang warnanya sungguh menarik perhatian. Bahkan Kak Kai masih mengingat jelas mobil Kak Kinan.

"Yuk."

"Gue beneran gak papa ikut?"

Kak Kai nggak menjawab. Dia malah menatap gue dengan tatapan yang nggak gue paham. Bahkan suasana di dalam mobil sempat hening untuk beberapa detik sampai akhirnya Kak Kai menghela napas panjang. Lalu tubuhnya didekatkan ke arah gue.

Move; Good Bye [KJI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang