Chapter 15 - Eternal Love!

1.5K 139 17
                                    

Malam pun tiba...

Kirari dan yang lain sudah siap untuk berpencar.

"Ingat apa yang kita bicarakan tadi siang semua nya...!" Ucap Kirari.

"Sip...!" Ucap Yang lain.

"Kalau begitu berpencar...!!!" Ucap Kirari lalu semua semua berpencar.

*
*
*
*
*
*

Si sebelah Barat.

"Sial mansion ini mengerikan...!!" Batin Sakura sambil mengepalkan tangannya dan mengelan ludah.

Kaze sedikit melihat ke arah sakura dan..

Dia menarik tangan Sakura dan berkata.

"Kau yang mengejek ku tadi siang sekarang siapa yang ketakutan..?" Tanya Kaze.

"Hehehe tapi...ini....menakutkan...!!!" Ungkap Sakura lalu mengeratkan tangannya yang di tarik Kaze.

"Sudahlah...ayo masuk...!" Ucap Kaze menarik sakura untuk masuk.

"Ka..kaze tunggu...!" Ucap Sakura semakin takut.

*
*
*
*
*
*
*

Di Utara..

Tomoyo pingsan saat melihat lokasi yang dia periksa adalah sebuah rumah tua yang sangat angker.

"Tomoyo..Tomoyo...!!!" Ucap Ruo sambil menepuk-nepuk pipi Tomoyo perlahan.

Tidak lama Tomoyo sadar..

"R..Rio...?"

"Kau ini mengagetkan saja...!" ucap Rio sambil membantu Tomoyo duduk.

"Maaf..."

"Ayo kembali ke mansion...!" Ucap Rio.

"Memang kau sudah memeriksa nya...?" Tanya Tomoyo.

"Sudah...selama kau pingsan bayangan ku yang masuk ke dalam...!" Ucap Rio.

"Maaf ya aku jadi merepotkan..."

"Sudahlah kau kan phobia..."

"maaf...!" 

*
*
*
*
*
*

Di Timur...

"Rumah ini tidak sebanding dengan ketakutan ku di saat Hiroki membawa ku ke reruntuhan Klan Petir...!" Ucap Kirari dengan bangganya berjalan ke rumah dan membuka pintu.

Banyak kelelawar yang keluar saat pintu di buka dan Kirari menjerit sambil menyilang tanganya di wajah...

AAAAAAAA....!!!!!!

Setelah itu dia terjatuh.

Edwin yang melihatnya langsung...

"B.. Hahahahhaaaa...!!!!" Edwin tidak kuat lagi menahan tawa yang rasanya akan meledak seperti bom.

"Apanya yang lucu...!!!" Protes Kirari.

Edwin mengulurkan tanganya, Kirari mengambil tangan itu dan Edwin menarik Kirari.

"Masuk...?" Tanya Edwin.

"Tentu saja..!!" Balas Kirari.

"Kau yakin tidak takut...?" Tanya Edwin.

"Gelapnya Bahkan lebih parah saat aku harus masuk kedalam hati ku sendiri...!!!" Ucap Kirari.

"Yasudah ayo masuk...!" Ucap Edwin sambil melipat tangan di dadanya.

Setelah itu mereka masuk dan memeriksa di semua tempat.

*
*
*
*
*
*
*
*
*

Atelino & Satorik #3 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang