Seperti yang aku janjikan di pengumuman ku di profil, aku update satu Chapter dulu ya sebelum hiatus...😁
Ps : Yang belum baca pengumumannya silahkan buka profil Nadia di percakapan ya..😌
Oke singkat aja Nadia akan hiatus dulu karena urusan belajar yang sangat menumpuk, dan akan mulai aktif lagi di dunia oren ini Paling cepat akhir april, paling lama awal mei. (Singkatnya kalau Nadia udah beres UNBK..🙂)
Dimohon kesabaran dan maaf ya kalau ini tiba-tiba...
Aku tidak tahu lagi harus ngapain, karena aku sibuk belajar, dan disisi lain aku juga memikirkan Readers ku yang nunggu updatean aku yang sangat jarang ini..😢
Oke langsung aja nikmatin ceritanya..
Catatan yang sabar hatinya saat membaca Chapter ini...👍
Happy Reading..💞
***
"Athena!"
Felly menatap Athena yang berdiri diantara Edwin dan Hiroki. Kedua lelaki itu menatap Athena dengan tatapan serius.
"Hentikan!" Sentak Gadis itu. Kemudian memutar tubuhnya dan berdiri dihadapan Edwin seolah-olah dia melindungi Edwin. Membuat Hiroki sontak emosi dan menatap Athena dengan tatapan meminta penjelasan.
"Apa lelaki sejati akan berlindung dibelakang punggung wanita?" Hiroki menatap Edwin dengan tatapan penuh kemenangan seolah-olah kalimatnya telah membungkam mulut Edwin. Tetapi kenyataannya berbalik dengan apa yang dipikirkan.
Edwin tersenyum miring, tangannya melayang dan melingkar di pinggang Athena mencoba memancing emosi Hiroki, "Aku tidak bersembunyi! Benar kan Sayang.." Ucap Edwin dengan nada manja sukses menyulut amarah Hiroki.
"Kau lelaki kurang ajar! Kalian akan membiarkan masalalu terulang kembali!" Bentak Hiroki dengan wajah sangat kesal, seperti ingin menghancurkan semua hal yang ada disekitarnya.
Sakura mendekati Athena dan Edwin, "Jika harus menggunakan masa lalu untuk membuat masa depan yang baru! Kenapa tidak?" Sakura menaikkan bahunya menatap hiroki dengan tatapan meremehkan. Dari jauh Felly melemparkan Thunder Arow kepada Athena. "Bukankah ini milik mu sekarang?" Sakura menatap Athena yang tersenyum kepadanya.
Athena menatap Hiroki yang tersenyum kepadanya, "Ayo Athena! Berikan itu kepadaku.." Hiroki mengulurkan tangannya, mencoba mempengaruhi Athena dengan kemampuan hipnotisnya. Athena menatap Thunder Arow yang dipegangnya, "Aku tidak akan terjebak oleh permainan mu dua kali! Hiroki..." Athena mematahkan busur itu membuat sebuah sinar muncul dari benda itu dan kemudian sinar itu masuk kedalam tubuh Athena.
Hiroki terbelalak menatap Athena, "Seharusnya aku menyadari kalau kau tidak akan bisa direbut dengan cara lembut!" Hiroki menundukkan kepalanya, senyuman miring menghiasi wajahnya.
“Tapi aku akan tetap mendapatkan dirimu! Bagaimana pun caranya..!” Hiroki melesat mendekati Athena. Ketika tangannya hendak menyentuh Athena tubuhnya tiba-tiba terlempar mundur oleh sebuah energi kuat.
Hiroki menatap Athena yang dengan santainya memeluk lengan Edwin, “Sejak Kapan kau memiliki kemampuan seperti itu? Setahuku bahkan Ayahmu saja tidak memiliki kemampuan seperti itu!” Sentak Hiroki karena kebingungan dengan perubahan Athena dari segi sikap maupun kemampuan.
Edwin menyeringai kecil, “Athena sekarang hanya bisa disentuh oleh mereka yang memiliki hati yang suci dan tulus, tidakn seperti mu yang kotor!” Edwin menunjuk Hiroki yang mengeram kesal karena ucapan Edwin.
“Kau pikir dirimu sendiri suci hah? Setiap orang memiliki sisi gelap dalam dirinya!” Geram Hiroki menggertakkan giginya, “Begitu juga kau!” Hiroki melempar bola api hitam ke arah Edwin, tetapi lelaki itu dengan mudahnya menahan benda tersebut dan membalikkannya kepada Hiroki.
“Kau ingin bersenang-senang dulu?” Athena menaikkan sebelah alisnya, Edwin menyeringai kecil “Kau tidak keberatan menunggu bukan? My Queen..” Edwin meraih tangan Athena dan mengecup punggung tangan gadis itu. Athena menganggukkan kepalanya. Kemudian dengan cepat Edwin melesat meninggalkan Athena.
Felly mendekati Athena dan menepuk bahu temannya itu, “Jika aku jadi kau aku tidak ingin menunggu walau hanya satu detik..” Felly menatap Athena yang terkekeh melihat Edwin dan Hiroki bertarung sengit.
“Kau tenang saja Felly! Kali ini keberuntungan memihak kita..”
****
Di sisi lain.
“Jadi sang Dewi memutuskan untuk mengirim kalian para orang tua kepada ku?” Senzz Menunjuk pada The Wars yang menahannya di tempat dimana dia keluar dari pelindung yang melindungi dirinya selama 10 jam.
Raja Alfian menatap Senzz dengan wajah kesal, “Kau seharusnya sadar kalau kau lebih tua ratusan tahun dari kami! Orang tua!” Raja Alfian menatap Senzz dengan senyuman miring. “Kurasa Dewi benar-benar bodoh!” Senzz membalas dengan senyuman miring yang sukses membuat The Wars kesal.
“Dia memang bodoh! Tetapi tidak sebodoh orang tua yang ada di hadapan kami ini...” Raja Jonny menggelengkan kepalanya menatap Senzz yang benar-benar dibuat kesal oleh mereka.
“Akan kulihatkan pada kalian apa yang orang tua ini bisa lakukan diusianya yang sudah tua ini!” Senzz langsung melancarkan serangan kepada The Wars.
****
“Cukup main-mainnya! Athena! Kau ingin menyiksa dia sampai kapan..?” Sentak Sakura tajam, dia menatap Athena dan menunjuk kepada Edwin yang sedang bertarung dengan Hiroki tanpa henti.
“Tapi dia tidak tersiksa dengan hal itu kak?” Athena terkekeh melihat Edwin yang tanpa hentinya bertarung sambil menatap kearah Athena. “Jika kau tidak lakukan rencana mu sekarang! Maka kau akan menyesal Athena!” Sakura menatap Athena dalam. Seolah-olah mengerti maksud Sakura, Athena menatap kearah langit.
Dia melesat dengan sapu terbangnya, “Edwin!” Athena berdiri didepan Edwin, menengahi kedua lelaki itu, “Ini waktunya?” Edwin menatap Athena dengan senyum miring menghiasi wajahnya.
Hiroki menyerang Athena dan Edwin, membuat keduanya segara menghindari serangan Hiroki. “Jangan bercanda! Aku tahu kalian hanya bercanda!” Teriak Hiroki matanya berubah menjadi merah menandakan kalau dia sedang marah. Benar-benar marah saat ini.
“But! I Have To Stop You With This!” Seketika itu juga Edwin berteleportasi menuju Athena menarik gadis itu agar terjatuh dari sapu terbangnya. Keduanya berpegangan tangan sambil merasakan tubuhn mereka melayang jatuh. Semua membelalak kaget melihat kejadian itu, tanpa kecuali Sakura. Gadis yang masa lalunya adalah kakak sepupu dari Aletha itu menatap kaget adiknya.
Felly melotot kaget, “Edwin sudah gila!”
Athena menatap tajam Edwin yang tersenyum tipis kepadanya, “Kurasa ini bukan bagian dari rencana kita Edwin? Kau ingin mati bersamaku?” Athena menaikkan sebelah alisnya menatap Edwin dengan tajam. “Tentu saja tidak!” Jawab Edwin singkat sambil menggenggam kedua tangan Athena erat, seolah-olah mereka benar-benar akan mati bersama.
“Aku mencintaimu Athena! Will You Marry Me?” Edwin menggengam tangan Athena erat, mencium punggung tangannya sambil merasakan tubuh keduanya mulai jatuh.
“Ya! Aku mau...” Jawaban Athena sontak membuat Hiroki membelalak kaget.
"A-apa!?"
*
*
*
*
*
*
*
*
*Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atelino & Satorik #3 (END)
FantasyEmpat tahun setelah Athena dikabarkan meninggal. Keberadaan penyihir diketahuin dan terbongkar oleh manusia biasa, membuat kedua dunia ini saling terbuka satu sama lain, dan akhirnya kedua dunia ini sudah sangat damai. Tapi...muncul musuh baru dari...