Pukul 00.00 AM, Waktu WitchWorld.
Athena dan Edwin masih sibuk merubah susunan divisi pasukan, mereka tadinya telah memutuskan untuk membagi divisi berdasarkan element dan kerajaan mereka agar mudah.
Tapi setelah merundingkan lagi dengan Sakura tadi pagi, dia terpikir akan yang lain. Awalnya ada tiga divisi pasukan air, lalu empat divisi pasukan tanah, Tiga divisi Angin, dan empat divisi Api. Sekarang semuanya diratakan dan menjadi 12 divisi.
"Hoaammmm!" Athena menguap, "Akhirnya! Selesai juga!" Pekiknya dengan wajah lelah.
Edwin mendekat kearah Athena dan memeluknya dari belakang, "Sudah malam! Ayo tidur!" Bisik Edwin di pendengaran Athena.
Athena mengangguk, dan berdiri lalu berjalan meninggalkan ruang Singgasana. Edwin mengikuti Athena dari belakang, tiba-tiba Athena menatap kearah jendela yang terbuka.
Mata Athena menyipit dan tiba-tiba dia melompat keluar dari jendela, membuat Edwin tersentak kaget.
"Athena!" Pekik Edwin kaget.
Edwin langsung melompat keluar jendela dan mengejar Athena.
Athena berlari kearah sebuah kumpulan asap tebal. Sebuah tempat terbakar.
"Kenapa ada kebakaran malam-malam begini!?" Seru Edwin, dia tidak dapat mengejar Athena lagi karena gadis itu sudah masuk kedalam gumpalan asap itu.
Raut Wajah Edwin terlihat Khawatir, sudah sepuluh menit Athena tidak keluar dari bangunan itu, dan asap semakin besar, api nya juga membesar.
"Sekarang aku menyesal tidak belajar menggunakan element air dan angin!" Edwin Mengumpat kesal.
Edwin kembali ke istana dan memanggil pasukan Air dan angin untuk menghentikan kebakaran itu.
Pasukan angin meniup asap menjauh, lalu pasukan air menumpahkan air diatas api yang berkobar. Sehingga api langsung padam.
Edwin mencari-cari sosok Athena yang bisa saja tertimbun reruntuhan bangunan.
"Semuanya! Cari Putri Athena di seluruh tempat ini! Aku tidak mau dia terluka!" Teriak Edwin memberi perintah kepada para pasukannya.
Sebagian ada yang mencari Athena, dan sebagian lagi mengevakuasi korban dan memanggil pasukan keistana.
Edwin mencari-cari Athena direruntuhan bangunan itu, "Athena! Athena jawab aku!" Edwin memanggil-manggil Athena.
Tiba-tiba pandangannya tertuju kepada sebuah gundukan dan terlihat sebuah jubah putih.
"Athena!" Pekiknya langsung mendekat kearah gundukan itu dan menyingkirkan reruntuhan yang mengelilinginya.
Terlihat pelindung kecil menyelimuti dua orang didalam sana, Athena dan seorang gadis kecil.
Athena terlihat tidak sadarkan diri sementara gadis disebelahnya menangis sambil mengguncang-guncang tubuh Athena.
Dengan sekali pukul Edwin menghancurkan pelindung yang dibuat oleh Athena, membuat gadis kecil itu berhenti menangis dan menoleh kearah Edwin.
"Tolong Dia! Tolong kakak cantik! kakak!" Tangis gadis itu lagi sambil berdiri dan memeluk Edwin. Edwin berjongkok dan mengelus-elus kepala gadis kecil itu, sambil mengusap air matanya.
"Kau tenang saja ya! Dia akan baik-baik saja! Tapi sebelum itu ceritakan pada kakak apa yang terjadi!" Ucap Edwin dengan lembut sambil mengusap-usap Puncak kepala Elena.
Gadis itu mulai bercerita, dia menjelaskan semuanya kepada Edwin dengan cepat. Athena pingsan saat membuat pelindung untuk menahan reruntuhan bangunan itu.
"Kakak akan selamatkan Kakak Cantik kan!?" Ucap Gadis itu parau.
Edwin memeluk gadis itu, "Tentu! Kau Jangan khawatir ya! Elena" Bisik Edwin kepada gadis bernama Elena itu.
"Prajurit! Obati dan cari orang tua dari gadis ini!" Ucap Edwin lantang, lalu dia mendekati Athena dan menggendongnya ke istana. Lalu dua orang prajurit mendekati dan membawa gadis bernama Elena itu pergi.
Seluruh orang di istana tadinya hendak pergi ke tempat kejadian, tetapi tertahan saat melihat sosok Edwin mengendong Athena, dengan wajah Edwin yang kotor, dan Athena yang terlihat tidak sadarkan diri, mereka tau kalau Athena pingsan.
"Edwin! Dia kenapa?" Seru Sakura kaget. Sambil menangkupkan kedua tangannya di wajah Athena, memastikan kalau gadis itu benar-benar masih hidup.
"Dia pingsan karena melindungi anak kecil!" Jawab Edwin lalu dia kembali berjalan kedalam istana membawa Athena kekamar nya.
Sakura yang panik langsung mengikuti Edwin, The Wars bahkan kaget melihat Athena pingsan dalam gendongan Edwin. Ratu Elza dengan cepat memanggil tabib untuk mengobati Athena.
Felly dan Tomoyo duduk di samping Athena sambil memegang tangan Athena, Felly menatap Edwin yang diam saja melihat tabib memeriksa Athena, "Bagaimana ini bisa terjadi!? Apa yang kalian lakukan sampai Athena jadi seperti ini!?" Sentak Felly marah. Matanya menatap Edwin menuntut penjelasan.
Edwin menghembuskan nafas lelah, "Kami akan kembali kekamar setelah selesai merubah susunan divisi, tetapi kami melihat ada kabut asap hitam saat akan menuju kamar! Athena langsung berlari ke arah munculnya asap dan masuk ke dalam bangunan itu! Dia melindungi seorang gadis yang terjebak didalam bangunan itu!" Jelas Edwin panjang lebar. Kalau sudah menyangkut Athena, Edwin tidak akan tanggung-tanggung lagi menjawab sesuatu.
Semua diam mendengarkan penjelasan Edwin. Keadaan tadi memang gawat, terlebih lagi apinya muncul di tengah-tengah kota, dan dekat dengan istana. Apinya bisa saja merambat dan sampai ke istana dengan cepat jika tidak segera di padamkan.
"Tuan Putri baik-baik saja! Beliau hanya perlu istirahat! Beliau pasti pingsan karena terbentur sesuatu! Jadi pastikan dia tidak melakukan hal-hal kerajaan dulu selama dua hari!" Seru Tabib itu kemudian berdiri dan bergegas keluar dari kamar Athena setelah memberi hormat kepada The Wars.
Sakura mengembuskan nafas lega, "Huft! Semuanya Ayo keluar! Athena butuh istirahat! Kau juga Edwin!" Seru Sakura lalu semua keluar dari kamar Athena lalu kembali kekamar mereka masing-masing.
Semua mengangguk, mereka berjalan meninggalkan Athena yang terbaring dikasur, Edwin terus menatapnya, Sakura menarik tangan Edwin agar ikut dengannya.
Mereka berjalan kearah kamar Edwin, "Ada apa?" Tanya Edwin datar.
"Aku mendapatkan pengelihatan lagi!" Ucap Sakura dengan wajah datarnya, Edwin langsung menatap tajam kearah Sakura mendengar topik yang akan di katakan Sakura.
"Tapi sebelum itu! Berjanjilah! Kau akan bersama Athena selamanya! Jangan biarkan diri kalian berpisah!" Ucap Sakura dengan nada yang terdengar ketakutan.
Edwin menghembuskan nafas kesal, "Tentu aku akan bersamanya selamanya! Apa maksudmu Sakura!?" Seru Edwin terdengar agak nyenyak.
"Aku tidak tau ini benar-benar akan terjadi atau tidak! Tapi aku melihat Athena menangis sambil memeluk kau yang sepertinya..." Sakura menggantungkan kata-katanya, dia ragu untuk memberitahukan hal ini.
"Sudah Mati..."
*
*
*
*
*
*
*Bersambung...
Nadia Note :
Haiiii Reader's kuhhh tercinta..... 😍😘
Apa kabar kalian semua....😌
Maaf ya aku menghilang cukup lama... Kalian yg baca Another Story yg udh aku up pasti udah tau dongg...
Aku sibuk dengan tugas kelas sembilan...😢
Tapi aku bakal usaha in supaya bisa up cepat kok...😉
So...
See You Next Chapter...
See you in My Miracles...
Salam Hangat Ratu Hati...💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Atelino & Satorik #3 (END)
FantasíaEmpat tahun setelah Athena dikabarkan meninggal. Keberadaan penyihir diketahuin dan terbongkar oleh manusia biasa, membuat kedua dunia ini saling terbuka satu sama lain, dan akhirnya kedua dunia ini sudah sangat damai. Tapi...muncul musuh baru dari...