Chapter 37 - Declaration Of War!

789 83 0
                                    

Semua terdiam, mereka binging harus menjawab apa. Mereka memikirkan kondisi para penyihir saat ini. Tapi jika perang ini diadakan setelah perang kedua dunia akan aman dan tidak akan diserang atau di incar lagi oleh musuh.

"Ayolah! Kenapa kalian semua diam! Aku meminta keputusan kalian! Bukan nyawa kalian!" Seru Senzz seraya tertawa datar.

"Baiklah! Kita akan berperang tiga tahun lagi!" Raja Alfian berjalan mendekati Senzz, membuat semua terdiam kaget.

Senzz tersenyum, "Kalian butuh waktu selama itu untuk mempersiapkan perang!?" Senzz meremehkan Alfian.

Athena mendekati Alfian seraya membawa Snow Arow, entah sejak kapan dia menteleportasikan lagi senjata itu ke tangannya.

"Ikuti syarat kami atau ku bunuh kau sekarang juga!" Ketus Athena, seraya menepuk bahu Alfian.

Salah seorang dari keempat orang yg berdiri dibelakang Senzz mendekat kearah Senzz.

"Jaga batasan mu Putri Athena! Kami bisa saja membunuh mu sekarang juga!" Ucap Orang itu kemudian membuka tudung kepalanya.

Athena menatap Malas kearah orang itu, "Heh! Mahluk seperti Forein saja di kalahkan oleh satorik dengan mudahnya! Apa lagi kau! Kau hanya seorang yang banyak bicara saja! Jendral ke 10 Yukiro!" Ketus Athena seraya meremehkan Yukiro.

Yukiro hendak menyerang Athena, tetapi di tahan oleh suara seseorang yang ada di belakangnya.

"Yuki! Kita datang untuk mendeklarasikan perang secara baik-baik! Bukan untuk berperang saat ini juga!" Suara itu tidak terdengar asing di telinga Atelino dan Satorik. Suara Gadis yang sering membuat mereka kesal apa lagi Athena.

"Kiren! Kau tidak bisa berkata seperti itu! Dia menantang tuan kita! Kalau kau di posisi tuan apa yang akan kau katakan!" Sentak Yukiro.

Senzz menggelengkan kepalanya, "Baiklah Kami terima! Tanggal 8 Maret! Tiga tahun lagi!" Seru Senzz kemudian dia berbalik dan menghilang. Di susul oleh jenderal-jenderal nya.

Mereka meratapi kepergian Senzz, Alfian menatap Athena tajam.

"Apa maksud perkataan mu tadi Athena!?" Seru Alfian meminta penjelasan dari putrinya.

Athena menundukkan kepalanya, "Maaf! Aku hanya mendesaknya untuk menghindari pertempuran!" Lirih Athena meminta maaf.

Alfian terkekeh kemudian mengacak-acak rambut Athena, "Kau memang tidak ambil pusing! Kau mengambil langkah yang tepat! Mendesak Senzz!" Seru Raja Alfian seraya tersenyum.

Ratu Lidya tiba-tiba langsung menarik telinga Edwin, membuat Edwin meringis kesakitan, "Hmmm!? Jadi kau biang dari masalah ini!? Kau yang memberi ide untuk berlatih diam-diam!? Huh!" Sentak Ratu Lidya seraya menarik kuat telinga Edwin.

"A-ampun bunda! Ampun!?" Ringis Edwin seraya menahan sakit di telinganya, rasanya telinganya akan copot.

"Atelino! Kalian di hukum membersihkan seluruh kamar mandi di Narioka Academy tanpa menggunakan sihir!" Seru Ratu Elza kemudian dia mengayunkan tongkatnya memunculkan gelang ditangan Atelino.

Atelino mendengus malas. Mereka harus menerima Resiko karena telah berbohong kepada Raja dan Ratu.

***

Dua Minggu Kemudian.

Hari ini Atelino dan Satorik akan mengumumkan Deklarasi perang dengan Dreinot.

Seluruh Murid Narioka Academy dan Witch Academy berkumpul di Witch Saverty (Lapangan penyihir). Bukan hanya itu saja! Seluruh penyihir di WitchWorld berkumpul disini.

Atelino & Satorik #3 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang