Kesepuluh

47K 2.7K 150
                                    

Saka sedang mengetik di mejanya, ketika telpon di mejanya berbunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saka sedang mengetik di mejanya, ketika telpon di mejanya berbunyi.

"Ya Bel?" kata Saka setelah menarik gagang telepon, dan kembali melanjutkan mengetik, sambil menjepit gagang telpon dengan telinga dan bahunya. Di meeting tadi pagi, Bang Jere masih belum puas, dan meminta ada beberapa tambahan, yang, sekarang, sedang dikerjakan Saka.

"Ada yang nyari lo Nan, gue suruh tunggu di ruang meeting kecil, yang kedua."

"Siapa?" tanya Saka, karena tidak merasa punya janji dengan siapapun. Ini hari Senin, dan memang selalu sibuk di kantor. Jadi, dia paling jarang membuat janji di hari Senin, apalagi jam kantor. Dan ini masih 10 menit lewat dari jam 11.

"Gatau. Cewek. Katanya sih cewek lo."

"HAH!?"

Ya pokoknya udah gue taro ke ruang meeting dua ya. Gue mau balik ke ruangan nih soalnya." Kata Bella di ujung sana. Sampai sekarang memang belum juga ada receptionist yang ditugaskan di depan, jadi sekretaris masih suka bolak-balik ke depan kalau ada tamu yang datang.

"Oke oke, thanks Bel." Kata Nanda akhirnya. Dia meletakkan kembali gagang telpon, sambil memandangi ruangannya.

Nanda akhirnya memang diangkat sebagai senior associate. Belum sih, baru akan diangkat sekitar minggu depan. Tapi, dia dan Billy sudah menempati ruangan baru. Baru per hari ini, diinfokan Bang Jere tadi saat mereka meeting. Tapi, karena GDP juga melakukan perekrutan lumayan banyak – 6 orang, 4 cowok dan 2 cewek. 3 orang middle associate, 2 orang junior associate, dan seorang paralegal – maka Saka dan Billy sama-sama diangkat sebagai senior associate yang baru, bersama Mey, senior associate yang diangkat setelah Bang Jere, yang lebih tua setahun, baik usia, maupun lama berada di GDP.

Masalahnya, tidak ada ruangan lain yang cukup besar selain ruangan mereka ini sekarang, makanya Saka dan Billy berbagi ruangan, meskipun masih cukup lapang setelah diisi 2 meja kerja, 2 lemari, dan 1 meja bundar di tengah ruangan, dengan 3 kursi, yang, seperti meja makan kecil, tapi digunakan untuk rapat singkat atau penjelasan kasus atau brainstorming dan semacamnya.

Dan Billy sedang tidak ada di ruangan. Setelah meeting dengan Bang Jere selesai di jam 9, lalu mereka beres-beres dan pindahan selama sekitar setengah jam, Billy ijin keluar dulu karena harus mengerjakan project lain dengan Bang Derry – junior partner yang diangkat sebelum Bang Jere – dan kemungkinan baru kembali setelah makan siang. Dan nanti mereka harusnya makan siang dengan Bang Jere. Sekalian kembali membahas kasus tentu saja.

Nanda menyimpan file yang sedari tadi dikerjakannya, sebelum menyambar ponsel dan dompetnya dari atas meja. Dia masih belum punya ide sama sekali siapa tamunya, jadi dia berjalan ke sisi lain area kantor, dan menuju ruang meeting.

Dan terkejut mendapati Reni ada disana. Memakai bodycon dengan motif lace yang membalut ketat tubuhnya, dan bahkan sedikit menunjukkan beberapa kulitnya.

Conflate (Adult Content) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang