"HAPPY BIRTHDAY MBAK ANAS!"Anas kaget ketika dia membuka pintu, dan Abby, bersama para karyawannya, menyambut dan langsung sedikit berteriak, memberikan surprise. Padahal, ada beberapa orang pelanggan di sekitar situ.
"Astaga kalian, makasih banyak yaaa." Kata Anas, sambil memasuki cafe. Memang tidak membawa kue dan tidak perlu ada tiup lilin di pintu masuk segala, tapi tetap saja, Anas tersenyum sangat lebar melihat mereka semua.
Tapi ternyata, ada kue juga di meja Anas di belakang. Karena Anas berjalan bersama Abby, dan juga Epin, ke kursinya.
"You dont think we dont have our own cake, kan?" kata Abby, sambil mengambil kue yang, sepertinya sih, dibuat sendiri.
"Ini cake yang bakal jadi menu baru, tapi, gue kasi lo the honor to have it first." Kata Abby. Anas menaikkan alis, dan tersenyum. Karyawannya sudah kembali melayani, meskipun Caca masih berdiri disitu. Sepertinya mewakili yang lain.
"Tiup lilin, Nas! Gausah dinyanyiin, ya!" kata Abby. Anas hanya tertawa kecil, sebelum kemudian menutup matanya sebentar, make a wish, dan kemudian membuka mata dan meniup lilin.
"Baik, karena tugas gue disini sudah selesai, gue bakal pergi ke kantor." Kata Epin. Ini memang sudah jam 10, tapi tadi pagi, Epin sudah ijin ke bosnya kalau dia akan terlambat masuk kantor hari ini. Walaupun, Anas memang tidak tahu alasan Epin ijin telat.
Yang ternyata, adalah memastikan Anas sampai di cafe di jam yang sudah diatur, karena Abby dan yang lain sudah membuat surprise kecil ini.
"Makasih ya Piiiin. Lo sampe ijin telat gara-gara beginian?"
"Tenang aja, no big deal." Kata Epin, sambil memperbaiki posisi tasnya. Dia kemudian cipika-cipiki dengan Anas dan Abby, sebelum kemudian, berjalan ke arah pintu keluar.
"Anywaaaay, gue liat-liat, udah beneran go public nih sama Saka?" kata Abby sambil ikutan duduk, menyusul Anas yang memang sudah duduk di mejanya.
"Apaan sih lo?" kata Anas. Abby hanya tersenyum menggoda.
"Ya udah pake post-post foto di instagram, lho. Foto sama si cowok kampret aja, lo cuma ada satu. Itu pun, sok-sok siluet gak jelas!" kata Abby.
Randy memang mengaku dia tidak punya akun instagram, dan bilang dia tidak terlalu suka post-post fotonya ada di instagram Anas.
Oh yeah, dia beberapa kali mengecek instagram Anas untuk memastikan itu.
Dan, bodohnya Anas, ya dulu dia percaya aja apa kata Randy. Dan menurut saja ketika diminta tidak usah mem-post foto berdua. Yaaaa, Anas juga memang gak terlalu suka ngepost personal things di instagram sih, selain juga karna, beberapa keluarganya mem-follow di instagram, dan memang, sampai Anas berani bawa Randy bertemu orangtuanya dulu, memang Anas tidak ingin ada yang tahu soal dia dan Randy, kecuali teman-teman dekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Conflate (Adult Content) [END]
ChickLit[FINISHED] [Bonus chapter available on KK] Conflate (v): To blend together. --- Saka itu anak terakhir yang gak kayak anak terakhir. Papa sayang Kak Vina, dan mama sayang Mas Vano. Saka? Gak ada yang sayang. Nenek doang dulu yang sayang. Tapi sekar...