Saka langsung melajukan motornya ke café Nasya. Beruntung dia langsung cabut begitu tadi sadar dari keterkejutan – yang cukup lama juga kalau dihitung-hitung, karena sampai 10 menit lebih – dan sekarang sudah berada di jalan padahal baru jam setengah 5. Jam pulang kantor masih sekitar setengah jam lagi, meskipun jalanan sudah mulai ramai.Well, Sudirman kayaknya emang ga pernah sepi.
Tapi, setibanya di café, Saka malah tidak bisa bertemu Nasya. Lebih tepatnya, Nasya tidak ada.
Paling tidak, kalau dari informasi yang diterima Saka yang disampaikan Abby.
Meskipun, Saka curiga Abby berbohong.
Apa Nasya sudah menceritakan ke Abby soal ini?
"Gue perlu ngomong sama Nasya, By."
"Iya tapi Anas nya ga ada, Sak."
"Kemana?"
"Udah gue bilang, gak ke café hari ini."
"Tumben banget."
"Iya emang."
"Serius gak ada?"
"Gak ada Sak, gak percaya banget sama gue?"
"Gue boleh liat ke dalem?"
"Gak boleh!"
Iya, Saka memang bahkan tidak dijinkan masuk café. Karena begitu dia tiba tadi, ternyata kebetulan Abby sedang keluar, mengantarkan pesanan dari ojek online yang, memang disediakan kursi untuk menunggu di dekat pintu masuk.
"Berarti Nasya ada di dalam kan, By?"
"Lo coba telpon Anas dulu, tanya dia dimana."
Saka diam sebentar. Dia sudah bisa menebak Nasya ada di dalam. Bukan menebak, memastikan bahkan. Tapi dia bisa menebak Nasya sudah memberikan sedikit info ke Abby. Karena, kalau dari gayanya, Abby tidak marah padanya. Tidak yang, ya tipikal teman wanita yang emosi berat karena tau temannya dipermainkan pria brengsek macam Saka.
Tidak emosi yang sampai mau makan orang gitu. Ini cuma kesal.
Mungkin Nasya belum menceritakan semuanya ke Abby.
Mungkin Nasya cuma bilang kalau dia sedang berantem kecil dengan Saka.
Ya, mereka memang Cuma berantem kecil kok.
Ya kan Nas?
Kenapa kamu gak ngangkat telpon aku sih Nas?
"Lo liat nih dia gak ngangkat-ngangkat telpon gue? Daritadi telpon gue ga dijawab sama sekali, makanya gue kesini, By."
Abby terlihat menatap Saka dan menimbang-nimbang.
"Tapi dia gak disini, Sak."
Saka menarik napas pendek. Tapi terdengar lelah. Terasa sangat lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Conflate (Adult Content) [END]
Chick-Lit[FINISHED] [Bonus chapter available on KK] Conflate (v): To blend together. --- Saka itu anak terakhir yang gak kayak anak terakhir. Papa sayang Kak Vina, dan mama sayang Mas Vano. Saka? Gak ada yang sayang. Nenek doang dulu yang sayang. Tapi sekar...