"Ini jam 1 pagi, Pin." kata Anas sambil menguap. Dan entah sudah berapa kali menggelengkan kepala.
"Ya iya, dan udah ganti hari. Dan udah ulang tahun lo. Dan untuk kesekian kalinya, happy birthday ya Nas." kata Epin, tanpa merasa bersalah sedikitpun, di sebelahnya.
Seperti kata Anas, ini sudah hampir jam 1. Sepuluh menit menuju pukul satu. Dan mereka sedang ada di jalanan, dengan Anas menyetir tanpa tahu kemana tujuannya, dan Epin yang duduk manis di sebelahnya, sambil memperhatikan ponselnya.
Dan, Anas tadi menumpang di apartemen Andra, karena Epin bilang dia takut tidur sendiri, dan malas pulang ke rumah. Padahal kemaren-kemaren, dia tidur sendiri. Jadilah, Anas tidak pulang, dan sudah ijin mama kalau dia akan menginap bareng Epin. Mama sih gak masalah, sama sekali. Cuma nanya besok balik jam berapa, dan ngingetin makan malam keluarga buat ngerayain ultah Anas. Anas oke aja.
Jadi, Anas nginep di apartemen Andra, berbagi kasur dengan Epin, dan sudah tidur jam setengah 11. Tapi, jam setengah 1, tubuhnya diguncang-guncang oleh Epin, yang beneran heboh banget, dan nyuruh Anas buat bangun, cuci muka, beres-beres, dan kemudian, nyetir.
Iya, nyetir.
"Kita mau kemana?"
"Yaaaa udah tua juga kan, taun depan juga udah 30 kan, jadi gausah sok surprise-surprise gajelas lah ya gue?" kata Epin lagi.
"Masih taun depan, gausah disebut-sebut." kata Anas.
"Iya, tapi poinnya lo juga udah tau kan ini ultah lo, dan ini ya lo lagi mau dikasi surprise." kata Epin. Anas sampai menoleh ke arahnya dan menaikkan alis.
"Ulang tahun gue masih bakal seharian ini kok. Harus banget jam 1 pagi segala? Ganggu orang tidur, tau gak!"
"Ya gatau, gue mah cuma kebagian tugas ngebawa lo doang."
"Iya tapi kemanaaaaa?" tanya Anas lagi. Dia sudah menyetir dari apartemen Andra, dan daritadi hanya disuruh lurus, belok, lurus, belok, kiri, lurus, sama Epin, seenak-enaknya dia.
"Ke cafe deh." kata Epin kemudian, dengan enteng.
"KENAPA GAK DARI TADI SIH!?"
Epin hanya menoleh ke arahnya sambil menaikkan satu bahunya.
"Ini kan udah makin jauh, dodooool! Kalo mau ke cafe mah, dari apartemen Andra bisa udah deket."
"Yaudah sih nyetir aja gausah bawel, bisa gak sih?" kata Epin, membuat Anas mulai kesal.
"Lagi ulang tahun lho, Nas. Ga boleh marah-marah. Gak gitu aja, ini lo makin tua kan?"
"Gue turunin juga lu di depan!" kata Anas kesal, sambil membawa mobilnya untuk putar balik yang berada tidak jauh di depan. Epin masih saja tidak mempan diomelin begitu, dan dengan santai, hanya memperhatikan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Conflate (Adult Content) [END]
ChickLit[FINISHED] [Bonus chapter available on KK] Conflate (v): To blend together. --- Saka itu anak terakhir yang gak kayak anak terakhir. Papa sayang Kak Vina, dan mama sayang Mas Vano. Saka? Gak ada yang sayang. Nenek doang dulu yang sayang. Tapi sekar...