Agak susah buat ngehindar, karena ternyata Saka udah jalan ke arahnya.Dan bahkan, gak ada semenit, udah di sebelah kursinya.
"Halo, ketemu lagi."
Epin yang lebih dulu bersuara, langsung berdiri dan menyapa Saka. Tentu saja, dengan nada sok akrabnya itu.
"Eh halo. Epin bukan sih?" tanya Saka dengan ragu, sementara Epin mengangguk dengan bersemangat.
"Wah, ingatannya kuat. Suka nih gue Nas sama yang begini." Kata Epin sambil mengerling ke arah Anas, yang sekarang sedang memelototinya.
"Kamu lagi ngapain disini?"
"Gak, lagi ngobrol sama Epin. Tapi udah mau cabut sih, Epin mau ke Dirjen HAKI."
"Kamu gak ke café?"
"Udah tadi, pagi doang bentaran. Nanti paling pas balik."
"Nanti aku boleh ke café? Errmm... we need to talk, Nas."
Anas tidak tau harus menjawab apa, dan dia memang tidak bisa bersuara. Dia juga tidak bisa melihat ke arah Saka sebenarnya.
Dan untungnya, seseorang memanggil Saka. Meskipun, bukan dengan kata 'Saka'.
"NAN!"
Saka sempat berdecak kesal, sebelum menoleh ke arah suara yang memanggilnya. Seorang pria yang berdiri tidak jauh dari counter Starbucks.
"Ayok! Mobil udah di depan.
"Iya bentar! Duluan!"
"Ditungguin Bang Derry!"
"Iya Bil, gue jalan!" kata Saka, dan kembali menoleh ke arah Anas.
"Aku telpon ya nanti? Aku ke café abis pulang kantor, ya?"
Anas akhirnya mengangguk, hanya agar Saka pergi saja dari sana.
"Oke, aku pergi dulu ya. Pin, duluan ya."
"Iya, hati-hati ya." Kata Epin sambil menyesap minumannya. Dia sudah kembali duduk, dan mencoba tidak mengganggu. Sementara Anas memag masih berdiri, dengan Saka masih di sebelahnya.
Dan Saka malah sempat-sempatnya menarik Anas ke pelukannya, dan berbisik pelan.
"Maafin aku ya Nas. Nanti aku jelasin ya Nas."
Dankemudian dia menarik tubuhnya, melepaskan pelukannya, dan pergi dari sana .
= CONFLATE =
"Tapi kenapa tadi lo masih jutek banget sama Saka?" adalah pertanyaan Epin ketika mereka berjalan ke mobil Anas, sekitar 15 menit setelah Saka pergi.
"Gatau. Tadinya gue udah mikir yang lo bilang itu make sense, dan ya gue pikir, gue bakal maafin dia dan udah gak marah lagi. Tapi pas tadi ketemu dan liat dia, entah kenapa gue masih kesel."
KAMU SEDANG MEMBACA
Conflate (Adult Content) [END]
ChickLit[FINISHED] [Bonus chapter available on KK] Conflate (v): To blend together. --- Saka itu anak terakhir yang gak kayak anak terakhir. Papa sayang Kak Vina, dan mama sayang Mas Vano. Saka? Gak ada yang sayang. Nenek doang dulu yang sayang. Tapi sekar...