Keduabelas

41.2K 3K 161
                                    

Anas berjalan mondar-mandir dengan kepala penuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Anas berjalan mondar-mandir dengan kepala penuh.

Apa yang sudah dia lakukan?

Hari ini, dia bangun pagi dan mengingat bahwa hari ini harusnya dia merayakan setahunan dengan Randy. Diingatkan oleh ponsel sialannya, dengan reminder dari applikasi kalender yang belum dihapusnya. Lalu, dia membuka social media, dan melihat Saka di bagian atas instagramnya, mem-post insta story dengan teman kantornya – sepertinya – dan kembali mengingat rencananya kemarin. Pesan yang dikirimnya kemarin, lebih tepatnya.

Mengundang pria itu ke café di hari dia – seharusnya – setahunan dengan Randy, which, shall be a sad day, sebenarnya sudah menyedihkan untuk ukuran Anas. Untuk apa dia melakukan itu? Membohongi dirinya sendiri?

Tapi Anas menggeleng, bersiap-siap, pergi mandi, dan mencoba fokus untuk pergi ke café. Karena Abby masih belum pulang dari Italia – masih sampai minggu depan. Anas benar-benar iri! – maka Anas seminggu penuh ke café di pagi hari, dan, bahkan dari Senin sampai Jumat kemarin, stay di café sepanjang hari hingga closing, karena tidak tahu harus kemana.

Dan sesampainya di café, ternyata Saka sudah ada disana, bahkan membantunya membereskan café dan membuka tirai.

Lalu, seolah mengundang Saka belum cukup bodoh, dia kemudian menceritakan soal dia dan Randy, ke Saka. Di hari ini. Bahkan menceritakan bahwa mereka harusnya setahunan hari ini. Dan dia malah mengundang Saka. Apa yang akan pria itu pikirkan setelah mendengar ini? Apa? Bahwa Anas wanita menyedihkan yang baru saja ditinggal pria yang akan menikah dan mantap dengan pilihan hatinya? Atau bahwa Anas wanita gampangan yang bisa dibodohi begitu saja karena tidak tahu bahwa pria yang dekat dengannya ternyata sudah punya pacar? Atau bahkan menganggap Anas wanita pengganggu hubungan orang lain?

YA TUHAN!

Dan, bagaimana mungkin Anas sempat berpikir – setelah insiden 'bertemu tante Prita' minggu lalu – dia akan memberikan Saka kesempatan, dan juga bahkan akan meminta Saka menemaninya ke acara ulang tahun kakek, dan tentu saja, ke pernikahan Randy. Bagaimana bisa dia memikirkan ide itu? BAGAIMANA MUNGKIN!?

Oh, dan seolah semua kebodohan itu belum cukup gila, DIA BARUSAN BERCIUMAN DENGAN SAKA!

Ya Tuhan Anasya Meidinda, orang tuamu tidak mengajarkanmu untuk menjadi wanita seperti ini!

Dia tadi akhirnya menarik diri, mendorong dada Saka dan membuat jarak di antara mereka, dan tentu saja, menjauh dengan bangkit berdiri dari kursinya dan berjalan ke tepi ruangan. Kesini. Ke tempat dimana dia berjalan mondar mandir sekarang ini.

Tapi, masalahnya, ciuman Saka tadi benar-benar... apa ya? Bagaimana mendeskripsikannya tanpa terkesan menyedihkan?

Amazing? Okay, ya well, amazing rasanya cukup hebat walaupun tidak terlalu hebat. Sementara ciuman Saka...

Terlalu hebat.

Sehebat itu, sampai Anas tidak bisa menemukan kata yang sesuai.

Sehebat itu.

Conflate (Adult Content) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang