"Gue gak tau mesti bilang apa."Saka berdecak kesal, sementara Bella tertawa.
"SUMPAH! Tapi, oke, bentar. Tapi Nan, one thing for sure, I have no idea, even wildest imagination, that you are that kind of guy."
"ANJENG BEL!"
Tawa Bella makin kencang.
"Gue cuma penasaran, mana sik cewek yang berhasil bikin lo klepek-klepek dan bahkan kepikiran untuk mengurangi enaena sama cewek tanpa ikatan?"
Saka diam. Dia memang tidak menyebutkan nama Nasya sejak tadi. Dia hanya bercerita soal wanita yang belakangan ini membuat dia kepikiran, berhubungan cukup dekat dan akrab, dan bahkan sampai dikenalkan ke keluarga. Juga, tentu saja, mengaku lebih dulu sebagai pacar Saka.
Ya oke, Nasya bukan wanita pertama yang mengaku menjadi pacar Saka. Well, sebelumnya sih, mengaku-aku. Karena Saka sudah jelas-jelas mengatakan tidak ada hubungan apapun.
Tapi ini, Nasya mengaku. Menyetujui menjadi pacar Saka. Karena dari awal, Saka sudah menyatakan ketertarikannya pada Nasya.
Dan, semakin lama, itu bukan hanya sekedar ketertarikan fisik belaka.
SIAL! Kenapa Saka berubah jadi pria macam itu?
"Ya ada lah. Pokoknya yang perlu lo tau, dia dulu temen sekelas gue pas SD. Dan yah well, you know the rest of the story."
"Ya tapi, gue jadi bingung masalahnya apa." Kata Bella.
"Ya oke, itu dia. Intinya, dia kemungkinan bakal tau what kind of man I really am, very soon. Ya ada yang kayak ngasi info ke dia dan nyuruh supaya dia ngejauhin gue. Belum jauh banget sih, baru sampe bilang supaya dia gak berhubungan lagi sama gue. Dan, gue masih berhasil bikin wanita sialan itu tutup mulut. At least sampe sekarang."
"Dan?"
"Dan, satu, gue takut dia bakal tau soal gue, dan dua, gue takut reaksinya. Well dan tiga, gue juga semacam takut soal gue dan dia sih."
Bella diam selama beberapa detik, sebelum kemudian mendelik, dan terlihat kesal.
"ELO MASIH MAIN-MAIN SAMA INI CEWEK, NAN!?"
"No, wait, gak gitu Bel."
"Terus?!" nada suara Bella sedikit turun, meskipun masih juga bernada mengancam. Dan kesal.
"Ini kenapa lo malah udah kayak sodaranya dia sik? Kenal aja kagak, padahal."
"Jangan main-main, Nan!" kata Bella lagi. Saka diam, dan kemudian menyandarkan punggungnya ke kursi di belakangnya.
"Oke, so here's the thing. Lo udah tahu kehidupan gue dan bejatnya gue. Lo udah tau beberapa cewek yang sama gue, dan juga kelakuan gue intinya. Dan, sekarang lo tau gue deket sama satu cewek, in particular, where, I kinda think about having serious relationship with." Kata Saka. Bella hanya memutar bola matanya, terlihat kesal tapi juga bosan. Serta sepeti tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Conflate (Adult Content) [END]
ChickLit[FINISHED] [Bonus chapter available on KK] Conflate (v): To blend together. --- Saka itu anak terakhir yang gak kayak anak terakhir. Papa sayang Kak Vina, dan mama sayang Mas Vano. Saka? Gak ada yang sayang. Nenek doang dulu yang sayang. Tapi sekar...