Saka diajak berkeliling oleh Nasya. Dia bertemu dengan tante Prita, wanita yang kapan dulu ada ketika Saka bertemu Nasya yang baru keluar dari toilet.Iya, waktu Nasya masih begitu kesalnya melihat dirinya, dan bahkan tidak mau dekat-dekat Saka. Rasanya, itu baru sekitar sebulan.
Tapi lihat mereka sekarang. Sudah pacaran, bahkan!
Oh, how time flies.
"Jadi ini udah pacaran atau Saka masih ngejar-ngejar Adek?"
Saka tertawa, sementara Nasya terlihat tersenyum di sebelahnya. Setelah tentu saja, memukul bahunya.
"Udah jadian, Tante. Baru sih." Jawab Nasya akhirnya. Tante Prita menggangguk sambil tersenyum, meskipun, Saka bisa menilai, senyuman itu tidak terlihat tulus.
"Wah, bagus kalau gitu. Cepet-cepet nikah ya, Dek. Biar cucu Opa jadinya udah nikah semua."
Senyum palsu itu terlihat semakin dipaksakan, sementara Saka juga jadi ikut memasang senyum palsu.
"Anas ini satu-satunya cucu Opanya yang belum nikah, Sak, hehehe. Tapi kalau Saka serius sama Anas, gausah nunggu lama-lama, kan umur juga udah cukup. Eh, Saka umurnya berapa?"
"Seumuran kok Tante," kata Saka kemudian. Tante Prita terlihat mengangguk.
"Yaampun, kenapa belum nikah? Ah tapi cowok umur segini baru nikah wajar sih. Cewek nih yang mesti waspada. Anak Tante aja, yang seumur Anas, udah nikah, dan bahkan lagi hamil anak kedua. Adeknya, Eva, yang malah lebih muda dari Anas, juga udah nikah dan baru lahiran anak pertama bulan lalu."
"Oh gitu." Kata Saka, sambil, kembali memasang senyum palsu.
"Iya, Opa makin tua begitu kan? Ya maunya semuanya cucunya udah nikah lah, biar dia juga bisa beneran seneng. Apalagi ini ulang tahun udah ke 90."
"Kita ke Opa dulu ya Tante."
Kayaknya Nasya udah gak sanggup lagi berlama-lama. Tante Prita terlihat terkejut, tapi kemudian, masih dengan senyum manis yang palsu itu, mengangguk. Saka sih, ikut saja ditarik Nasya, sambil memasang senyum dan pamit ke tante Prita.
Lalu berlalu dari sana.
Setelah yakin sudah cukup jauh, dan melihat Tante Prita sudah berbicara dengan orang lain, Saka akhirnya bersuara.
"Tante kamu yang itu agak nyebelin ya?
Dan Nasya menoleh ke arahnya, sambil tersenyum.
"I'll second that." Katanya, membuat Saka tertawa.
"Kamu pasti sering banget ditanyain nikah gitu-gitu ya sama dia?"
"Gausah ditanya lagi! Aku sampe sering ngindarin acara keluarga saking malesnya." Kata Nasya jujur. Saka memasang wajah prihatin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Conflate (Adult Content) [END]
ChickLit[FINISHED] [Bonus chapter available on KK] Conflate (v): To blend together. --- Saka itu anak terakhir yang gak kayak anak terakhir. Papa sayang Kak Vina, dan mama sayang Mas Vano. Saka? Gak ada yang sayang. Nenek doang dulu yang sayang. Tapi sekar...