Mata bulat itu perlahan mengerjap beberapa kali untuk membiasakan cahaya yang masuk ke retina matanya, setelah semua nyawanya terkumpul mata bulat itu langsung terbelalak kaget saat melihat jam sudah menunjukkan jam 9.45 KST, Jungkook melihat ke sekelilingnya dan ia baru menyadari jika dirinya tertidur di kamar Taehyung lantaran lelah sehabis kegiatan panas mereka, wajah itu bersemu merah mengingat kejadian tadi pagi tapi seketika wajah itu kembali murung karna mengingat sesuatu.
"Sebenarnya di sini aku bekerja sebagai apa? Partner sex kah? Atau sebagai orang buangan yang setiap saat bisa dipukul dan di hina... hiks... eomma... Jungkook-ie rindu eomma."
Tangis itu pecah ketika ia sadar jika kehidupan nya berbeda dengan yang dulu, hidupnya tak lagi cerah semenjak dua hari yang lalu dirinya pindah ke mansion ini, dia layaknya jalang yang harus melayani tuannya setiap saat, dan apa ia juga harus mendapat kekerasan di mansion ini jika tuannya sedang marah? Apa tak bisakah ia hanya mendapat kan itu di sekolah saja? Ya Jungkook adalah siswa yang terkenal sebagai bahan bullyan satu sekolah, karna dirinya miskin. Dan hanya dua orang saja yang mau berteman dengan nya, mereka adalah Bambam dan Yugyeom, mereka mau menerima dirinya apa adanya, dia ingin bertemu lagi dengan kedua namja itu. Ia sangat merindukan keduanya apalagi Yugyeom. Ia ingin bertemu dengannya tapi apa bisa? Sedangkan Taehyung saja sudah sangat jelas melarangnya. Ya Tuhan ia harus bagaimana?
* * *
Namja berambut orange ini, melangkah kan kakinya terburu-buru menuju suatu tempat, tak jarang ia akan menabrak beberapa murid di koridor dan mendapat cacian dari mereka tapi ia sama sekali tak perduli karna ia harus memastikan sesuatu sekarang.
Dengan tak sabaran ia membuka pintu kelas 11C, untuk memastikan apakah orang yang ia cari masuk sekolah atau tidak dan nyatanya orang itu tak masuk sekolah lagi.
'Kau kemana Kook-ie?'
"Mencari Jungkook lagi sunbae?" Tanya seorang namja berambut coklat yang kini berdiri di sampingnya, dia adalah Bambam teman sekelas Jungkook sekaligus sahabat dari namja kelinci nya itu.
"Ya.. apa kau tahu dia kemana Bam? Sudah beberapa hari aku tak melihatnya ke sekolah, sedangkan rumahnya selalu sepi jika aku kesana."
"Apa sunbae tidak tahu? Jika ia sekarang bekerja untuk tuan Kim, presdir muda yang terkenal itu, Jungkook bekerja disana untuk menggantikan ibunya yang saat itu akan di seret untuk bekerja di rumah tuan Kim. Karna tak tega maka Jungkook bersedia menggantikan ibunya sedangkan nyonya Jeon sendiri kembali ke Busan sekarang untuk mencari pekerjaan agar bisa menebus Jungkook."
Yugyeom terdiam mendengar perkataan Bambam, kenapa? Kenapa Jungkook tak menceritakan hal itu padanya? Kenapa ia tak tahu apapun saat ini?
"Sudah berapa lama ia disana?"
"Hmm.. mungkin tiga hari ini." Setelah itu dengan perasaan kesal Yugyeom kembali ke kelasnya dengan raut wajah yang terlihat emosi, sedangkan Bambam hanya terlihat acuh melihat Yugyeom yang melenggang pergi tanpa mengatakan apapun lagi.
"Hufft... Kook cepatlah kembali, aku juga merindukanmu."
* * *
Braakk..
Kim Taehyung selaku pemilik ruangan, menatap tajam kearah orang yang dengan lancangnya masuk kedalam ruangannya sembari membanting pintu, tatapannya bertambah tajam kala mendapati sepupunya sedang di ambang pintu dengan wajah yang terlihat emosi. Orang itu menatap bengis kearah Taehyung seakan dari tatapannya itu bisa menguliti Taehyung kapan saja, dia melangkah menuju meja Taehyung dengan cepat, terlihat jelas jika tangannya kini sudah terkepal siap memberikan bogeman mentah kepada sepupunya itu.
"Mau apa kau?" Tanya Taehyung dingin setelah orang itu berdiri di depannya. Dan Taehyung sebenarnya tahu apa maksud kedatangan tamu tak di undang nya itu, hanya satu hal yang pasti yaitu karena dia.
"Brengsek!! Tak usah berpura-pura tak tahu kenapa aku datang kemari! Lepaskan milikku sekarang juga!! Atau kau akan menyesal!" Mendengar ancaman itu membuat Taehyung terkekeh pelan, ia merasa lucu akan ancaman yang baginya tak ada apa-apa nya itu, mata setajam elangnya menatap sinis kearah Yugyeom, orang yang membanting pintu ruangan nya barusan.
"Milikmu katamu, sejak kapan ia menjadi milikmu? Kau tahu aku sudah menjadikannya milikku dan tak akan bisa menjadi milik orang lain lagi, aku tak akan melepaskannya dengan mudah Kim Yugyeom." Senyuman sinis terpatri di wajah Taehyung, membuat emosi yang lebih muda semakin meluap hingga ke ubun-ubunnya, ingin sekali Yugyeom membunuh orang di hadapannya ini, tapi tak bisa karena mereka adalah saudara sepupu.
"Jungkook adalah milikku, sampai kapanpun akan menjadi milikku, aku yang pertama kali bertemu dengannya, jangan seenaknya mengambil milik orang dasar sialan!" Taehyung kembali terkekeh mendengar perkataan Yugyeom yang penuh emosi itu.
"Tapi.. Orang yang pertama kali memasuki nya adalah aku, jadi dia adalah milikku." Yugyeom tahu maksud dari perkataan Taehyung, sangat paham malah dan hal itu membuat dirinya ingin sekali membunuh Taehyung hidup-hidup saat ini.
"Keparat kau Kim Taehyung!! Akan kubunuh kau bagaimana pun caranya!! Itu adalah sumpahku!! Ingat itu baik-baik!! Nikmati saja kebahagiaan mu saat ini, aku tak peduli toh kau akan mati di tanganku." Kini senyuman sinis itu terdapat pada wajah Yugyeom dan Taehyung hanya bisa mengeraskan rahang nya saat ini, Yugyeom berlalu dari ruangan itu tapi langkahnya seketika berhenti tepat di ambang pintu.
"Jangan terlalu khawatir, aku akan membunuh secara langsung nanti. Jadi kau tak perlu menahan rasa sakitnya terlalu lama, nikmati lah hari-hari mu yang penuh ketakutan itu, hyung." Setelah mengatakan itu, Yugyeom kembali melanjutkan langkahnya menjauhi ruangan milik Taehyung. Sedangkan namja bermata elang itu kini menggebrak meja kerjanya dengan keras, dengan cepat ia menelpon Jimin untuk mengurus semua pekerjaan kantornya karna dirinya sudah sangat pusing hari ini di tambah kedatangan Yugyeom yang semakin membuat kepalanya serasa akan meledak.
"Aiisshh... sialan kau Kim Yugyeom akan ku buat kau menyesal nanti!!" Aura membunuh terpancar dari tubuh Taehyung, matanya berkilat marah seakan siap menerkam siapa saja yang berhadapan dengan nya.
"Dia hanya milikku, milik tuan Kim seorang."
Setelah itu, Taehyung pun pergi keluar dari ruangan nya guna mencari ketenangan terlebih dulu karna kepalanya sudah panas sejak tadi. Melihat berkas yang sudah menumpuk saja membuat dirinya serasa ingin membakar semua berkas itu, jadilah ia memilih untuk keluar dari arena kantornya terlebih dulu.
* * *
Namja bermata kelinci ini baru saja membersihkan kolam renang yang terlihat kotor karna banyak dedaunan kering yang masuk kedalam kolam itu, maklum saja kolam renang nya berada di luar rumah.
"Kau memang hebat Jeon!!" Seru Jungkook senang kala mendapati kolam itu sudah bersih dan tak kotor lagi, Jungkook berkacak pinggang sembari tersenyum lebar memperlihatkan gigi kelincinya, sangat manis juga imut disaat yang bersamaan.
"Jeon Jungkook dimana kau?!!"
.
.
.
.
.Tbc.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Kim
Fanfiction(END) MPREG Yang Jungkook rasakan hanyalah pelecehan,dan penyiksaan terhadap dirinya saat hidupnya dijadikan jaminan akan hutang ibunya yang memang orang tak berada. jungkook rela jika harus menggantikan posisi sang ibu. Hanya itu yang bisa dia laku...