Dengan perlahan Jungkook membuka pintu kamar Taehyung, kepalanya ia sembulkan kedalam untuk melihat apakah tuannya itu sudah bangun atau belum dan Jungkook dapat melihat jika di atas ranjang itu masih ada sebuah gundukan besar tertutup selimut, Jungkook tersenyum kecil lalu iapun masuk kedalam kamar itu tanpa rasa takut sekalipun. Sepertinya ia lupa siapa yang akan ia bangunkan saat ini.
"Bagaimana cara membangunkan nya? Aku takut dia akan marah." Jungkook telah berdiri di samping ranjang Taehyung sembari memilin ujung seragamnya dengan bingung, ia tak tahu harus berbuat seperti apa pada Taehyung saat ini.
"Haiissh... biasa saja Kook, kau tidak sedang membangunkan suami mu. Dia hanya tuan mu." Monolog Jungkook sembari sesekali menjitak kepala nya sendiri.
"Huuftt... d-doryeonim ini sudah pagi, anda harus ke kantor sekarang." Tak ada respon dan yah Jungkook merasa sedikit kesal sekarang.
"Doryeonim... ireona!!" Ujar Jungkook, kali ini ia menggunakan tangannya untuk mengoyang-goyangkan tubuh Taehyung dengan pelan. Dan suara lenguhan dapat ia dengar sekarang dari tuannya itu.
"Doryeonim... ireona, kau harus kekantor sekarang." Dengan sekuat tenaga Jungkook mencoba untuk menyibak selimut tebal itu dan gotcha dia berhasil.
"Astaga!" Pekik Jungkook kala mendapati keadaan Taehyung yang tengah toples sekarang, wajahnya bersemu merah sembari menunduk. Jungkook tak berani lagi untuk menatap Taehyung saat ini karna seketika pikiran nya kembali melayang pada kejadian dimana Taehyung menyentuhnya.
"D-doryeonim... i-ireona." lirih Jungkook gugup. Merasa dirinya tak berhasil membangunkan sang majikan, akhirnya Jungkook memilih untuk keluar dari kamar itu.
"Biarlah.. ahjumma Park saja yang membangunkan nya, aku akan ke sekolah sekarang."
Belum juga Jungkook pergi dari sana, tangannya sudah di tarik oleh sang dominan hingga dirinya berada di samping Taehyung sekarang. Mata doe itu mengerjap beberapa kali untuk mencerna hal apa yang barusan terjadi dan setelah ia sadar dari lamunan nya Jungkook langsung mencoba untuk melepaskan diri dari pelukan Taehyung tapi sayangnya sang dominan tak mengizinkan nya untuk pergi dengan cepat.
Mata setajam elang itu perlahan terbuka, kedua netra itu lagi-lagi saling beradu tatapan untuk saling menyelami pemikiran masing-masing. Sang dominan seperti sadar dari lamunan nya hingga akhirnya sebuah senyuman terukir di bibir tebal itu.
"Pagi Kook." suara berat itu menyapa gendang telinga Jungkook dengan sensual membuat sang pemilik meremang seketika.
"D-doryeonim, kau sudah bangun?"
Dengan cepat Taehyung membalik posisi mereka hingga kini Jungkook berada di bawahnya, membuat Jungkook kembali menegang setiap kali bersama Taehyung. Entah kenapa rasa takut itu perlahan muncul kembali. Benaknya mengatakan jika akan ada hal yang tak mengenakan sebentar lagi.
"Ya.. aku sudah bangun dan adik kecilku juga terbangun karna mu, jadi kau harus menidurkan nya lagi." Bisik Taehyung tepat di telinga Jungkook, membuat namja manis itu menelan ludahnya gugup.
"T-tapi doryeonim.. a-aku harus ke sekolah sekarang."
"Aku.tak.menerima.penolakan." Taehyung menekan segala perkataan nya dan itu terdengar menusuk bagi Jungkook.
"T-tapi--"
Chuup
Lagi dan lagi sang dominan selalu bertindak tanpa meminta persetujuan dari sang pemilik tubuh lainnya, ia selalu bertindak semaunya sendiri dan itu memang haknya sebagai sang dominan. Jungkook dapat merasakan ciuman ini berbeda saat pertama kali mereka melakukan itu. Saat pertama kali yang ia rasakan hanyalah sebuah nafsu yang sangat besar untuk memuaskan, tapi kali ini yang ia dapati adalah sebuah kehangatan yang terus-terusan Taehyung salurkan padanya. Lembut, itulah yang Jungkook rasakan sekarang.
"Ngghhh...aammpptth." Jeritan itu teredam karna adanya tautan bibir diantara mereka, lantaran terbuai akan suasana Jungkook akhirnya mengalungkan tangannya keleher Taehyung. Dan Taehyung pun dengan cepat membuka kancing baju seragam yang Jungkook kenakan. Setelah berhasil membuka semua kancing nya, tangan kanannya pun langsung melesat untuk memilin nipple Jungkook membuat namja manis itu mendesah tertahan.
"Akkhh.... sshhhtt." Taehyung tanpa henti memberi akses untuk Jungkook agar terus mendesah nikmat, setelah ciuman mereka berhenti Taehyung langsung membuat tanda keunguan di leher Jungkook. Persetan dengan sekolah dan kantor saat ini karna keduanya sudah terlalu larut dalam kenikmatan mereka masing-masing.
"Aakkkhh... Tae." Taehyung meremas milik Jungkook dengan sensual, sedangkan Jungkook hanya mendesah nikmat sedari tadi. Rasanya ia seperti di terbangkan keatas awan saat ini, tak bisa ia pungkiri jika sentuhan Taehyung sangatlah menggoda.
Sraakk
Taehyung menurunkan celana yang Jungkook kenakan saat ini, tangan kanannya ia gunakan untuk meremas junior Jungkook sedangkan tangan kirinya di gunakan untuk memilin nipple pemuda manis itu. Merasa tak tahan lagi, akhirnya Taehyung pun langsung melepas celananya terburu-buru. Jungkook yang melihat milik Taehyung sudah menegang sempurna hanya memalingkan wajahnya malu, perlahan Taehyung menuntun tangan kanan Jungkook untuk menyentuh miliknya, dan hal itu mampu membuat wajah Jungkook merah padam sekarang.
"Buatlah little Tae bahagia Kook-ie." Dengan ragu Jungkook mulai meremas milik Taehyung, ia melakukan hal yang sama pada milik Taehyung saat ini. Dan entah dorongan dari mana hingga akhirnya dengan berani ia mengulum junior itu, memaju mundurkan kepalanya perlahan lalu menjilat ujung junior itu dengan sensual dan salah satu tangannya dengan berani memainkan kedua twins ball milik Taehyung membuat sang dominan menengadah karna nikmat.
"Ssstt... kau.. luar biasa.. Kook.. kaauu... nikhhmaat."
Miliknya sudah terasa berkedut sekarang, akhirnya dengan terpaksa Taehyung melepaskan juniornya dari kuluman Jungkook membuat namja itu sedikit kecewa.
"Aakkkhh... Tae... sstthh." Desah Jungkook kala Taehyung memasukan salah satu jarinya kedalam hole pink itu setelah merasa cukup dengan cepat Taehyung memasukkan miliknya kedalam hole Jungkook membuat keduanya saling mendesah nikmat.
"Move.. Tae."
Taehyung pun dengan cepat meng-in out-kan miliknya pada hole Jungkook yang sejak tadi serasa mencengkeram miliknya di dalam sana.
"Aahh... fashh..theerr.. aahhkk."
"Aakkhh.... khhau... niikhmhaat.. Khookhh."
"Aahh... aahhkk... Thhaee... akkuuhh.. ingiinnhh.. Aahh."
"Bersamaaahh... aahh... ahhhkkk."
Dengan hentakan terakhir, akhirnya Taehyung dan Jungkook berhasil mencapai klimaks mereka bersama-sama. Taehyung yang mengeluarkan cairannya di dalam Jungkook dan Jungkook yang mengeluarkan cairannya di perut Taehyung, sang dominan ambruk di samping Jungkook, keduanya terlihat lelah saat ini. Dan perlahan mata doe itu menutup karna terlalu lelah dengan aktivitas mereka barusan.
"Tidurlah Kook, aku tahu kau lelah... terima kasih untuk hari ini... maaf karna aku terlalu banyak menyakiti mu."
Mata itu kini terpejam sempurna, sang dominan hanya tersenyum simpul lalu iapun menarik selimut nya untuk menutupi tubuh naked Jungkook sedangkan dirinya pergi ke kamar mandi lalu berangkat ke kantor, tak peduli jika sekarang ia sudah telat selama 1 jam dari jadwal masuk kerjanya, persetan dengan Jimin yang nanti nya akan memarahi nya iapun tak peduli toh yang menjadi bos dirinya bukan namja bantet itu kan.
.
.
.
.
.
.
.Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Kim
Hayran Kurgu(END) MPREG Yang Jungkook rasakan hanyalah pelecehan,dan penyiksaan terhadap dirinya saat hidupnya dijadikan jaminan akan hutang ibunya yang memang orang tak berada. jungkook rela jika harus menggantikan posisi sang ibu. Hanya itu yang bisa dia laku...