Ini chapter terakhir ya..Sorry up nya lama :)
.
.
.
.
.
.Senyum Jungkook mengembang saat kedua netranya memandangi wajah kedua anaknya yang tengah tertidur lelap. Pipi mereka begitu bulat, Jungkook langsung terkekeh geli saat menyadari jika pipi keduanya mirip dengan pipi miliknya--sama-sama tembam. Keduanya mempunyai hidung dan bibir seperti Taehyung, sangat sempurna. Jungkook yakin kedua anaknya itu akan sangat tampan dan manis nantinya jika sudah dewasa.
Setetes airmata turun begitu saja membasahi pipi Jungkook, rasa ingin memeluk dan menggendong kedua anaknya langsung menguar dari tubuhnya, melihat kedua anaknya ada dalam tabung incubator sebenarnya membuat hatinya sedih tapi bukan karna itu Jungkook menangis, ia hanya terharu karna setelah menunggu sangat lama akan kehadiran buah hatinya akhirnya bayi mungil itu lahir dengan selamat meski harus dimasukkan kedalam tabung incubator lebih dulu.
"Mereka tampan, kan?" Jungkook mengangguk cepat menanggapi perkataan Taehyung yang ada dibelakangnya.
Taehyung memegang kedua pundak Jungkook, Taehyung tahu jika Jungkook tengah menangis saat ini, maka dari itu iapun harus bisa menenangkan nya karna pemikiran keduanya sama.
Jungkook mengusap airmata nya lalu mencoba untuk tersenyum. Dua malaikat kecilnya menggeliat bersamaan dan Jungkook tidak bisa untuk tidak menahan senyumannya.
"Mereka lucu, apa hyung sudah memberi mereka nama?" Jungkook mendongakkan kepalanya untuk melihat Taehyung karna sekarang ia sedang duduk dikursi roda, kakinya masih terlalu lemas untuk berjalan.
"Belum... bukankah kau ingin memberi nama untuk kedua nya, maka dari itu aku belum memberikan nama untuk si kecil." Taehyung mengusak rambut Jungkook sembari tersenyum kecil, terlalu gemas dan sayang pada istri tercintanya ini.
"Hmm.. kalau begitu aku akan menamakan mereka nanti saja, jika keduanya sudah bisa ku gendong. Tak apakan hyung?" Taehyung hanya berdengung menjawabnya, memangnya apa yang tidak akan ia berikan pada istri tercintanya ini? Hal kecil semacam itu hanyalah perkara kecil bagi Taehyung. Lantas ia hanya mengiyakan saja selagi itu membuat Jungkook senang.
Kebahagiaan Jungkook adalah kebahagiaan nya juga.
* * *
Saeron berlarian dikoridor rumah sakit, matanya menelusuri setiap lorong untuk mencari ruang rawat Jungkook tentunya. Gadis yang kini mengijak usia 18 tahun itu langsung tersenyum sumringah kala mendapati Jungkook dan Taehyung yang tengah berjalan di salah satu koridor rumah sakit. Aahhh..
Lebih tepatnya Taehyung yang berjalan sedangkan Jungkook tengah duduk di kursi roda. Taehyung yang mendorong nya dari belakang.
Saeron dengan cepat berjalan kearah keduanya, seruan lantangnya yang tak pernah hilang membuat semua orang yang ada disana menoleh kearah Saeron termasuk Jungkook dan Taehyung, mereka bertiga kini menjadi pusat perhatian terlebih lagi Saeron, yang seenaknya hampir setengah berteriak saat memanggil Jungkook dan Taehyung, apalagi saat gadis berambut pirang itu memanggil keduanya dengan panggilan khas mereka. Apa gadis itu lupa jika dirinya sedang dirumah sakit sekarang dimana setiap orang membutuhkan waktu istirahat yang tenang bagi mereka.
"Alien!!! Oppa!!!"
Taehyung memincingkan matanya saat melihat Saeron berjalan kearah mereka setengah berlari, dengusan sebal Taehyung keluarkan saat Saeron sudah ada dihadapan mereka dan langsung memeluk Jungkook serta menghadiahi kecupan dikedua pipi gembil namja manis itu, Jungkook sendiri hanya bisa terdiam dengan serangan mendadak dari Saeron.
Taehyung? Tentu saja ia sudah melayangkan tatapan tajamnya kearah Saeron. Berani sekali gadis itu mengecup pipi Jungkook.
"Aahhh.. oppa... aku merindukanmu!!! Lalu bagaimana keadaan little Kim? Apa mereka kembar? Laki-laki atau perempuan? Apa boleh aku melihatnya? Aku ingin sekali menggendong bayi mungil itu." Saeron terkekeh gemas membayangkan saat dirinya mengunyel-ngunyel pipi tembam si little Kim, lalu memberikan beberapa kecupan untuk si mungil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Kim
Fiksi Penggemar(END) MPREG Yang Jungkook rasakan hanyalah pelecehan,dan penyiksaan terhadap dirinya saat hidupnya dijadikan jaminan akan hutang ibunya yang memang orang tak berada. jungkook rela jika harus menggantikan posisi sang ibu. Hanya itu yang bisa dia laku...