"Ngghhh." Lenguhan keluar dari bibir semerah delima itu, mata bulatnya perlahan mengerjap untuk membiasakan cahaya yang masuk ke retina mata nya.
Jungkook menautkan alisnya kala rasa pening menerpa kepalanya ketika ia mencoba bangun dari tidurnya, Jungkook menelisik segala penjuru kamar itu---Taehyung. Yah dirinya berada di kamar namja itu dan seketika ia ingat jika terakhir kali dirinya sedang bertengkar dengan orang yang bernotabene majikannya itu lalu setelah nya ia tak ingat apa-apa lagi karna dirinya pingsan.
"Kau sudah bangun?" Jungkook menoleh kearah pintu, Taehyung terlihat membawa makanan di nampan yang ia bawa.
Jungkook menunduk, dia tidak berani menatap mata orang itu, terlalu takut baginya menatap mata Taehyung tapi setiap dirinya bertatapan dengan mata itu dirinya merasakan de javu yang sangat kentara tapi ia tidak ingat hal apa itu.
"Jungkook." Panggil Taehyung pelan sembari meletakkan nampan yang ia bawa diatas nakas sebelah tempat tidurnya, lalu iapun mendudukkan dirinya di sebelah Jungkook membuat namja itu sedikit bergeser dari tempatnya menjauhi Taehyung.
"Kook makanlah. Badanmu demam tadi, aku tak mau kau sakit lagi. Bibi Park sudah membuatkan bubur untuk mu, dimakan ne!! Lalu minum obat." Jungkook hanya mengangguk kaku, Taehyung tersenyum simpul melihat sikap Jungkook padanya ia bisa memaklumi hal itu karna Jungkook bersikap seperti itu juga karena nya.
"Cepat dimakan, aku akan menungguimu sampai kau selesai dengan makananmu."
"T-tak perlu, D-doryeonim. Itu merepotkan anda." Ujar Jungkook, tangannya saling menyatu dan bergerak gelisah saat ini. Dia takut jika Taehyung akan marah lagi pada nya jika ia salah bicara.
"Aku tak menerima penolakan Jeon. Makanlah sekarang." Jungkook menelan saliva nya kasar, ia tahu jika Taehyung sudah memanggil marga namanya itu tanda nya ia benar-benar tak ingin di bantah. Lantas yang Jungkook lakukan hanya bisa mengangguk paham.
Taehyung perlahan memberikan semangkuk bubur yang ia bawa tadi pada Jungkook dengan cepat namja manis itu memakannya tapi belum tiga suapan masuk kedalam mulutnya, Jungkook sudah merasa mual dan ingin muntah saat ini dengan cepat Jungkook menutup mulutnya dan berlari kekamar mandi yang ada di kamar Taehyung, sedangkan Taehyung sendiri terlihat panik melihat Jungkook terburu-buru ke kamar mandi tadi dan setelah nya mendengar namja itu muntah-muntah di dalam sana.
"Kook, kau baik-baik saja?"
Tokk.. tokk... tokk...
"Kook, jawab aku. Kau kenapa??"
Tok.. tokk...
"Kook... Jungkook... apa makanannya tak enak? Kenapa kau muntah seperti itu Kook?"
Clekk...
Pintu kamar mandi itu terbuka, menampakkan wajah Jungkook yang kini bertambah pucat dari sebelumnya, Taehyung yang melihat Jungkook seperti itu kembali menampilkan raut khawatir nya.
"Aku... aku ingin tidur." Taehyung dengan cepat mengangguk menanggapi perkataan Jungkook yang sudah terdengar lirih, ia juga membantu Jungkook berjalan keranjangnya dan perlahan merebahkan tubuhnya disana.
"Doryeonim, apa aku tak tidur di kamarku saja? Anda pasti lelah."
"Tak apa.. aku akan menemanimu, tidurlah."
"Tapi--"
"Jeon."
Jungkook kembali mengangguk paham lalu mulai menyamankan posisinya, sedangkan Taehyung kini sedang membereskan mangkuk bubur Jungkook tadi dan meletakkan nya di atas nakas saja biar besok baru ia taruh di dapur, setelah nya ia berbaring di sebelah Jungkook sambil melingkar kan tangannya di pinggang namja manis itu sedangkan Jungkook sudah terlalu larut dalam alam mimpinya hingga tak merasakan apapun saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Kim
Fiksi Penggemar(END) MPREG Yang Jungkook rasakan hanyalah pelecehan,dan penyiksaan terhadap dirinya saat hidupnya dijadikan jaminan akan hutang ibunya yang memang orang tak berada. jungkook rela jika harus menggantikan posisi sang ibu. Hanya itu yang bisa dia laku...