Chapter 17

38.9K 3.5K 93
                                    

Jungkook di tarik paksa oleh beberapa siswa yang di yakini nya adalah anak buah Ren, sesekali namja manis itu akan meringis saat orang yang menariknya sedikit meremas bahunya kuat, Jungkook merasakan perutnya nyeri, ia tahu sejak dulu rahim yang ada di perutnya itu tidak bisa tahan dengan segala benturan ataupun tekanan. Mata namja manis itu mulai berkaca-kaca, saat rasa nyeri di perutnya semakin menjadi ketika salah satu orang yang menariknya itu menghempaskan tubuhnya dengan kasar ke dinding yang ada di atap sekolah.

Ren menatap Jungkook sinis, ia suka melihat namja itu kesakitan seperti sekarang, tangannya mencengkeram rahang Jungkook hingga namja kelinci itu melihat kearahnya.

"Kau kesakitan? Uggh.. kasihan.. seharusnya kau sadar diri sialan!! Orang seperti mu itu tak pantas masuk ke sekolah ini." Jungkook menatap nyalang kearah Ren, membuat nya semakin mendecih melihat tatapan tajam dari Jungkook.

"Berani nya kau menatapku seperti itu!! Dasar jalang!!"

Plaakk..

Rasa panas dan gatal bercampur menjadi satu ketika Ren melayangkan tamparan keras ke pipi nya, namja itu tersenyum puas melihat Jungkook.

"Kau akan menyesal telah melakukan hal ini padaku, ingat itu baik-baik."

"Aku menyesal? Memangnya apa yang bisa di lakukan oleh namja miskin seperti mu? Cepat pukuli dia!! Jika bisa buat dia tak bernapas lagi!!" Jungkook menggeleng pelan, matanya menatap takut kearah beberapa orang yang kini mulai mendekatinya.

"Arrrgghhh!!"

* * *

Yugyeom baru saja akan ke ruang guru, tapi langkahnya terhenti ketika mendengar keributan dari kelas 11-3, dimana itu adalah kelas Jungkook dan Bambam. Yugyeom membuka pintu kelas itu dan mendapati beberapa orang tengah memukuli seseorang, merasa perasaan nya tak enak dengan cepat Yugyeom berlari kearah kerumunan itu dan berusaha menghentikan pengeroyokan tersebut.

"Yak!! Hentikan!!" Matanya membulat saat mendapati Bambam sudah terkapar di lantai dengan wajah yang penuh lebam, ia mendekati namja itu dan memberikan tatapan nyalang pada siswa yang tadi memukuli Bambam membuat para siswa tadi menundukkan kepalanya.

"Bambam kau tak apa?"

"Aku.. uuhhukk.. baik hyung.. t-tapi.. uhhukk.. Ju-jungkook, dia dibawa oleh Ren.. cepat tolong dia." Yugyeom terdiam, Jungkook ke sekolah dan kini dalam masalah. Rasa khawatir mulai terlihat di wajahnya.

"Tapi Bam.. kau??"

"Aku tak apa sunbae.. cepat pergi!!" Yugyeom sebenarnya tak tega melihat Bambam kesakitan seperti itu, tapi di satu sisi ia juga tak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada Jungkook karna jujur saja ia belum bisa melupakan namja manis itu sepenuhnya.

Sementara itu, Taehyung baru saja sampai di depan sekolah Jungkook dan tanpa babibu ia langsung masuk kedalam sekolah itu, mencari sosok namja kelincinya dan berharap jika namja itu baik-baik saja karna sedari tadi perasaannya sudah tak enak.

Sampai di lorong sekolah, ia melihat Yugyeom yang kini tengah terburu-buru entah akan kemana, dengan cepat ia memanggil namja itu membuat Yugyeom menoleh kearahnya.

"Hyung.. sedang apa kau disini?? Tapi kebetulan kau datang, Jungkook sedang di bully lagi sekarang."

"Astaga!! Dimana dia??"

"Kurasa di atap." Tanpa buang waktu lagi Taehyung dengan cepat berlari dengan Yugyeom menuju atap sekolah, perasaan nya semakin tak enak saat mendengar teriakan dari arah atap sekolah dan ia kenal suara itu. Jungkook, ya suara itu adalah suara Jungkook.

Mr. KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang