Mr. Kim

Chapter 19

Jungkook mengerjapkan matanya pelan, ia melihat ke sekelilingnya. Dan mendapati sosok Taehyung yang sedang tertidur di samping ranjangnya dengan posisi duduk. Jungkook tersenyum tipis melihat Taehyung, tapi seketika senyum itu luntur ketika ia mengingat kejadian sebelumnya, Jungkook lantas memegangi perutnya. Matanya bergerak gelisah, seakan merasa tidurnya terusik karna pergerakan disampingnya, akhirnya Taehyung terbangun dan terkejut karna Jungkook sudah siuman.

"Kook.. syukurlah kau sudah sadar." Ujar Taehyung, Jungkook menoleh kearah Taehyung, ia mencoba bangun lalu mencengkeram lengan namja itu, matanya sarat akan tanda tanya dan harapan.

"Tae.. katakan, anakku baik - baik saja kan? Dia.. dia masih ada di dalam perutku kan?" Taehyung terdiam menerima pertanyaan itu dari Jungkook, ia menghindari tatapan Jungkook yang seolah mengatakan 'katakan jika anaknya masih hidup.'

"Taehyung jawab aku!!" Jungkook semakin memperkuat cengkeraman nya di lengan namja itu, matanya mulai memerah. Berharap Taehyung akan menjawab sesuai dengan ekspetasinya.

"Dia... dia sudah tak ada, untuk menyelamatkan nyawamu dokter mengambil keputusan untuk mengaborsi janin itu."

Deg.

Cengkeraman itu melemah, Jungkook terdiam sejenak lalu menatap kearah perutnya. Ia menggeleng pelan lalu kembali melihat kearah Taehyung.

"Katakan itu tidak benarkan Tae."

"Kook, terimalah kenyataannya." Jungkook menggeleng kuat, ia memegang perutnya lalu tersenyum.

"Hah... dia masih ada, anakku masih hidup.. ya.. benar.. dia masih hidup." Ujar Jungkook sembari mengelus perutnya pelan membuat Taehyung yang melihatnya merasa tak tega.

"Kook.. dengarkan aku!! Anak kita sudah tidak ada!! Terimalah kenyataan itu Kook!!" Jungkook mendelik tajam kearah Taehyung, ia tak suka dengan perkataan Taehyung barusan. Akal sehatnya menyangkal akan perkataan Taehyung, dan perasaan tak terima yang muncul di pikiran nya.

"Tidak!! Aku tak percaya padamu!! Tak mungkin aku kehilangan anakku lagi!! Anakku mas---"

Plaakk...

Jungkook terdiam, matanya melirik kearah Taehyung sekilas sebelum akhirnya ia memegang pipinya yang terasa panas itu, Jungkook meremat kuat selimutnya, ia terdiam untuk beberapa saat. Sementara Taehyung, namja itu memandang Jungkook dengan tatapan yang sulit diartikan, napasnya terasa berat dan memburu, Tapi setelah sadar jika ia berbuat kesalahan dengan menampar Jungkook, akhirnya namja itu memilih untuk bersuara kembali.

"Kook... maafkan aku.. aku---"

"Pergi!"

"Kook--"

"Ku bilang pergi Taehyung!!!!"

Jungkook memandang sengit kearah namja itu, hatinya mendadak panas dan pikirannya seolah tak terima di perlakukan kasar seperti tadi, Taehyung hanya terdiam, dia tak menjawab ataupun sekedar untuk menenangkan namja kelinci nya, ia tahu tindakannya salah untuk menenangkan Jungkook yang masih shok tadi, seharusnya ia tak berlaku kasar tapi entah kenapa perasaan tak suka itu kembali muncul ketika melihat Jungkook bersikap seperti itu terhadap anaknya.

"Kook... ku mohon, jangan bersikap seperti ini. Aku tahu aku salah tapi ku mohon kau pun harus mengerti jika anak kita sudah tak ada lagi, kau harus bersikap dewasa Jungkook, jikapun anak kita di selamatkan tapi tetap saja kau yang akan meninggal karna keadaanmu semakin kritis, lalu apa gunanya menyelamatkan nyawa anak itu jikapun yang mengandungnya tidak ada maka otomatis anak itupun akan ikut tidak ada. Ku mohon Jungkook jangan seperti ini." Jungkook terdiam, menimang perkataan Taehyung yang memang ada benarnya juga, tapi egonya tetap berkata jika dirinya tak salah karna bagaimana pun ia yang merasa sakit telah kehilangan calon anaknya lagi, tapi di satu sisinya yang merasa rapuh, akhirnya ego itu luluh dan berubah menjadi sebuah air mata yang kini sudah membasahi kedua pipinya, hatinya kembali berdenyut sakit saat mengingat jika ia sudah membahayakan dua nyawa yang sangat berarti baginya, dia memang tak becus menjadi seorang ibu, masih di dalam perut saja sudah meninggal lalu bagaimana jika sudah lahir, pikirnya.