Langit malam memang menyejukkan, dan Jungkook suka hal itu meski sesekali ia akan mengusap bahunya karna dingin. Taehyung yang berada di belakang nya, menghembuskan napas pelan setelahnya ia menghampiri Jungkook sembari memasangkan mantel miliknya pada Jungkook agar namja manis nya itu tidak sakit esok hari.
"Hyung." Jungkook menoleh kearah Taehyung yang kini berdiri di sampingnya, menatap pemandangan malam kota Seoul dari balkon kamar namja itu.
"Tae-hyung~"
"Eung." Jungkook menatap malas kearah Taehyung, terlalu menyebalkan jika di panggil hanya merespon seperti itu.
"Hyung.. Tae-hyung."
"Apa Kookie?"
"Aku ingin ke sekolah lagi."
Hening. Jungkook menatap takut kearah Taehyung, tapi bagaimanapun ia harus sekolah kan, tak mungkin ia hilang begitu saja bak di telan bumi. Lagi pula ia merindukan sahabatnya, Bambam.
"Hyung."
"Tidak boleh." Singkat, padat dan jelas. Jungkook menggeleng pelan, ia sekarang tak menerima penolakan meski itu dari Taehyung sekalipun.
"Tapi.. hyung, aku masih kelas 2 SMA, dan sebentar lagi akan ada ujian, sayang jika aku tak ke sekolah." Taehyung terdiam, ia ingin marah. Tapi menurutnya itu percuma, emosi Jungkook tak stabil sekarang di tambah ia sedang hamil dan sebagai yang tertua seharusnya Taehyung bisa mengalah saat ini, dan perasaan tak enak pun muncul, Taehyung takut jika Jungkook akan mengalami pembullyan lagi, masih ingatkan jika Jungkook adalah siswa bullyan satu sekolah?
"Jungkook.. dengarkan aku, bukannya aku melarang mu untuk sekolah lagi, tapi aku hanya takut kau kenapa-napa nantinya."
"Hyung.. aku tak mau tahu. Pokoknya besok aku akan ke sekolah lagi." Ujar Jungkook lalu melenggang pergi kedalam kamar Taehyung, meninggalkan Taehyung yang kini tengah mati-matian menahan emosi nya yang siap memuncak kapan saja.
'Perasaanku tak enak.'
* * *
Jungkook bangun pagi seperti biasanya, dan kali ini ia sudah rapih dengan seragam sekolahnya lagi. Ah dia sangat merindukan masa-masa sekolahnya yang dulu, meski tak terlalu mengenakkan untuk di ingat sih, tapi setidaknya ada kenangan manis bagi Jungkook entah itu bersama Bambam ataupun Yugyeom, Jungkook jadi merindukan mereka berdua.
"Pagi.. ahjumma Park." Sapa Jungkook pada pelayan Park yang terlihat sedang memasak sesuatu.
"Pagi Kookie." Tutur wanita paruh baya itu sembari tersenyum hangat.
"Ahjumma memasak apa? Oh iya ahjumma, apa ahjumma bisa memasak sup rumput laut manis untuk ku? Aku ingin memakan itu pagi ini."
"Tentu saja bisa.. kau tunggu saja, akan aku buatkan khusus untuk mu." Jungkook tersenyum senang, tapi bukan Jungkook namanya ketika di suruh langsung menurut, namja manis itu kini memilih membantu pelayan Park memasak di dapur. Sesekali ia akan membuka kulkas, hanya sekedar mengambil jus jeruk untuk ia minum, sambil mengelus perutnya yang masih rata itu. Sedangkan pelayan Park hanya tersenyum tipis melihat Jungkook.
* * *
Taehyung mengerjapkan matanya pelan saat cahaya matahari begitu menusuk retinanya, tangannya meraba kasur di sebelah nya namun tak ada seorangpun di sana, namja itu melirik kearah tempat Jungkook biasa tidur di sampingnya tapi kali ini ia tak menemukan namja manis nya itu. Putaran memori nya kembali ke percakapan kemarin malam dirinya dengan Jungkook, mengingat hal itu membuat Taehyung segera terbangun dari tidurnya dan melihat kearah jam dinding yang kini menunjukkan jam 7 lewat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Kim
Fanfiction(END) MPREG Yang Jungkook rasakan hanyalah pelecehan,dan penyiksaan terhadap dirinya saat hidupnya dijadikan jaminan akan hutang ibunya yang memang orang tak berada. jungkook rela jika harus menggantikan posisi sang ibu. Hanya itu yang bisa dia laku...